Cara Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Dan Cara Membaca Cepat

Posted on

Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama

Kekhasan naskah drama adalah adanya dialog dalam naskah drama. Kata drama secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dran. Kata dran berarti to do atau to act. Dalam perkembangannya, drama berarti suatu karangan prosa atau puisi yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat dipentaskan.

dialog tokoh

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengekspresikan dialog para tokoh pada pementasan drama sebagai berikut.

  1. Memahami dialog drama dengan saksama.
  2. Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah didapatkan.
  3. Mengontrol emosi.
  4. Konsisten pada karakter yang telah dipelajari.

Mendialogkan naskah drama tidak hanya sebatas menghafal dan mempergunakan dialog. Pemain diharapkan mampu menghayati perannya masing-masing. Untukdapat menghayati peran, langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut.

  1. Memahami alur cerita, karakter tokoh yang diperankan, dan peragaan yang harus dilakukan.
  2. Membaca secara intensif untuk perwatakan tokoh, baik dimensi fisik, psikis, maupun sosial.
  3. Melakukan latihan secara mandiri dilanjutkan secara berpasangan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penampilan suara (dialog) sebagai berikut.

  1. Kejelasan vokal atau suara, memerhatikan teknik pernapasan sehingga ucapan jelas dan berwibawa.
  2. Ketepatan suara meliputi hal-hal berikut.
  3. Tepat bunyi, yaitu mampu mengucapkan setiap bunyi bahasa secara tepat.
  4. Tepat penafsiran dengan memerhatikan tekanan dinamik, tekanan nada, tempo, dan jeda sehingga makna yang dimaksud semakin jelas.
  5. Tepat waktu antara akting-dialog dan dialog-akting.

Membaca Cepat 300 Kata per Menit

membaca cepat

Kegiatan membaca cepat adalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan membaca Anda. Kemampuan membaca Anda dapat dikategorikan telah memenuhi standar apabila Anda mampu membaca 300 kata per menit yang disertai tingkat pemahaman 75%.

Membaca cepat dengan kecepatan 250-300 kata per menit digunakan untuk membaca fiksi dan membaca nonfiksi. Membaca fiksi yang kompleks untuk menganalisis jalan ceritanya. Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari pengehibangan, atau membuat evaluasi ide penulis.

Teknik membaca cepat dapat digunakan untuk menemukan pokok-pokok isi bacaan. Membaca cepat adalah kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan membaca dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan bacaan. Seorang pembaca cepat yang baik tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstan di berbagai keadaan. Penerapan kemampuan membaca cepat disesuaikan dengan tujuan membaca, aspek bacaan yang akan digali, dan berat ringannya bacaan.

Teknik membaca cepat ada dua, yaitu teknik skimming dan teknik scanning. Teknik skimming adalah teknik membaca cepat untuk mendapatkan intisari, misalnya gagasan pokok, simpulan, kesan tentang bahasanya, dan tujuan penulisan. Teknik scanning adalah teknik memahami informasi dari pembacaan secara cepat dan merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, maka berhenti. Selanjutnya, informasi yang dibutuhkan itu diangkat. Misalnya, membaca acaraTV, kamus, buku telepon, atau mencari informasi dalam sebuah buku.

Kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.

  1. Meningkatkan perbendaharaan kosakata.
  2. Meningkatkan teknik membaca secara efisien.
  3. Meninggalkan kebiasaan yang dapat menghambat membaca cepat, seperti vokalisasi, membaca mundur/regresi, dan membaca kata demi kata.
  4. Meningkatkan motivasi.
  5. Melatih konsentrasi.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Dan Cara Membaca Cepat. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: