Interaksi Sosial – Pengertian dan Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

Posted on

Setiap manusia dilahirkan untuk bersosialisasidengan makhluk lainnya. Dalam bersosialisasi manusia salingberinteraksi, baik itu interaksi antar individu atau antara individu dan kelompok, dan interaksi antarkelompok. Manusia saling berinteraksi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, yang bukan hanya menghasilan pemenuhan kebutuhan saja, melainkan sejumlah dinamika kehidupan sosial budaya manusia. Diantaranya melalui proses difusi, akulturasi, enkulturasi, asimilasi, dan inovasi, Karena suatu masyarakat tidak bersifat statis, melainkan selalu mengalami perubahan dan dinamika. Sebenarnya apa sih, interaksi sosial itu? Mari kita bahas bersama-sama.

interaksi-sosial

Pengertian Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih yang berperan saling memengaruhi antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi dan saling memengaruhi dalam pikiran mauun dengan tindakan.

Interaksi sosial sebagai pondasi dengan sebuah tindakan yang didasarkan ada norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Berlangsungnya interaksi sosial dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran dari masing-masing, maka proses sosial pun tidak akan berjalan dengan yang diharapkan.

Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial terbentuk oleh faktor-faktor berikut ini.
1. Tindakan sosial
2. Kontak sosial
3. Komunikasi sosial
Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga faktor tersebut, pelajarilah bahasan-bahasan berikut ini!

Tindakan Sosial

Suatu tindakan baru dinyatakan sebagai tindakan sosial apabila subjeknya dihubungkan dengan individu-individu lain. Oleh sebab itu, tindakan sosial merupakan kenyataan sosial yang paling mendasar, dan menyangkut komponen- komponen dasarnya yaitu tujuan, alat, kondisi, nilai, dan norma sosial.
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat. Dalam bertindak atau berperilaku seorang individu hendaknya memperhitungkan keberadaan individu-individu lain dalam masyarakatnya. Hal itu perlu benar diperhatikan, karena tindakan sosial merupakan perwujudan dari hubungan atau interaksi sosial.
Dilihat dari tekanannya tentang cara dan tujuan tindakan itu dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat macam tindakan berikut.

a. Tindakan rasional instrumental; yakni tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaiar antara cara dari tujuan, dalam hal ini pelaku memperhitungkan efisiensi dan efektivitas dar sejumlah pilihan tindakan.
b. Tindakan rasional berorientasi nilai; yakni tindakan- tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat, sehingga pelaku tidak lagi mempermasalahkan tujuan dan tindakan, yang menjadi persoalan dan perhitungan pelaku hanyalah tentang cara.
c. Tindakan tradisional; merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kebiasaan dan adat istiadat.
d. Tindakan afektif, yakni tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok orang berdasarkan perasaan (afeksi) atau emosi.

Kontak Sosial

Sebagai gejala sosial, kontak sosial tidak berarti harus selalu bersinggungan secara fisik, akan tetapi berhubungan, berhadapan, atau bertatap muka antara dua orang individu atau kelompok. Individu atau kelompok yang satu menyampaikan suatu aksi berupa pesan yang mempunyai tujuan tertentu bagi si pelaku. Sebaliknya individu atau kelompok yang lainnya akan bereaksi untuk menanggapi pesan tadi. Wujud suatu pesan bisa berupa gerakan atau isyarat anggota badan tertentu yang mempunyai simbol atau makna seperti anggukan kepala, kedipan atau lirikan mata, dan gerakan tangan. Penyampaian suatu pesan bisa secara langsung melalui gerakan anggota badan atau pembicaraan, bisa pula disampaikan melalui alat bantu seperti telepon, radio, dan televisi.
bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut.

a. Kontak sosial yang dilakukan menurut cara pihak-pihak yang berkomunikasi itu mengadakan kontak sosial. Cara kontak sosial ini ada dua macam, yaitu:

  • Kontak langsung yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan, baik melalui tatap muka maupun melalui alat bantu media komunikasi
  • Kontak tidak langsung yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada piu komunikan melalui perantaraan pihak ketiga.

b. Kontak sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi. Ada 2 macam kontak sos seperti ini, yaitu sebagai berikut.

  • Kontak primer yang terjadi pada saat awal komunikasi sosial itu terjadi.
  • Kontak sekunder terjadi apabila pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikar melalui pihak ketiga atau melalui media komunikasi. Bisa saja terjadi k.ekeliruan komunikaa atau distorsi, apabila penyampaian pesan itu diproses begitu rupa oleh pihak ketiga sehinggi terjadi kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan. Contoh kontak sekunder yang mengalami distorsi: Ibu memesan daging sapi kepada langganannya di pasar sebanyak 1 kg melalui Bi Amah pembantu rumah tangga kami, setelah pesanannya datang ternyata ads 20 kg, karena Bi Amah salah mendengar pesan ibu.

Komunikasi Sosial

Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang berarti berhubungan. Jadi, secara harafiah komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankar pada bagaimana pesannya itu diproses. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima komunikas disebut komunikan. Suatu proses komunikasi dikatakan komunikatif, apabila pesan yang disampaikan diproses secara berdaya guna dan berhasil guna. Dikatakan berdaya guna, apabila pesannya disampaikan secara praktis, efisien, rasional, dan mudah dimengerti. Dikatakan berhasil guna, apabila pesannya itu jelas maksud dan tujuannya, sehingga si Komunikan menanggapi, memenuhi, atau melaksanakan keinginan si Komunikator dengan baik.

Setelah membahas ketiga faktor tersebut dapat bahwa proses interaksi sosial baru bisa terjadi apabila:
1. Adanya pelaku interaksi sosial lebih dari satu orang.
2. Adanya komunikasi sosial yang jelas di antara para pelaku dengan mempergunakan simbol-simbol yang jelas, seperti isyarat, roman muka, tindakan, dan percakapan.
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lampau, masa kini, maupun masa yang akan datang, yang memperlihatkan corak dari proses interaksi sosial yang sedang berlangsung.
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh orang-orang yang sedang berinteraksi sosial.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Interaksi Sosial – Pengertian dan Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: