Sosiologi – 5 Konsep Realitas Sosial Budaya Terlengkap

Posted on

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa konsep realitas sosial budaya dalam ilmu sosiologi, sebagai berikut.

Realitas sosial budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan sosial budaya di sekitar lingkungan masyarakat tertentu.Agar bisa diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai realitas sosial budaya ini, coba kamu amati kenyataan-kenyataan sosial budaya yang terjadi di sekeliling lingkungan masyarakat di mana kamu tinggal.

realitas sosial budaya

Masyarakat

Masyarakat memiliki komponen-komponen berikut ini.

a. Ada sejumlah orang yang relatif besar jumlahnya, saling berinteraksi baik antarindividu, individu .dengan kelompok, maupun antarkelompok sehingga menjadi satu kesatuan sosial budaya.

b. Menjadi struktur dan sistem sosial budaya

c. berada dalam kawasan tertentu.

Sekelompok Manusia

a. Ras: Perbedaan manusia secara fisik, yang terlihat jlas. Ras di Indonesia biasanya dihubungkan dengan kecantikna bagi perempuan dan kegantengan dari laki-laki.

b. Di Indonesia ada beberapa ras:

Melayu (tua, muda): kulit sawo matang (campur kuning), rambut lurus, hidung tidak terlalu mancung, bibir tipis, dahi tidak terlalu lebar, badan tidak terlalu tinggi (Sumatera, Kalimantan,Jawa, Bali, NTB, sebagian Sulawesi).

Mongol: kulit kuning, rambut lurus, hidung tidak terlalu mancung, bibir tipis, dahi normal, badan tidak terlalu tinggi (sebagian Sumatera, sebagian Sulawesi).

Melanesia ada banyak variasinya. Yang umumnya ditemukan: kulit kehitaman, rambut keriting, hidung mancung, bibir agak tebal, dahj agar lebar, badan tinggi dan yang lainnya sedang dan malah pendek (Papua, sebagian Maluku, NTT pada umumnya).

c. Komposisi penduduk yang tnggal di dalm suatu wilayah dapat bermacam-macam.

Struktur dan Sistem Sosial Budaya

Struktur dan sistem sosial budaya tidak dapat dipisahkan. Struktur lebih ditekankan pada wujud fisik, sedangkan sistem lebih ditekankan pada pola atau ’’aturan main” yang mengikat satuan struktur tersebut.

Sistem sosial adalah cara suatu masyarakat ditata atau diatur, sedangkan struktur sosial adalah komponen-komponen struktural yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.

Status dan Reran

Status: posisi seseorang dalam masyarakat. Status merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis.

Peran: pola tindakan atau perilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu. Aspek masyarakat yang kurang

lebih bersifat dinamis. Status dan peran tidak dapat dipisahkan, keduanya saling beriringan. Misalnya, status seorang sultan mengharuskan ia berperan sebagai tokoh panutan masyarakat.

Institusi Sosial

  1. Yang diatur oleh institusi adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat (societalneeds).
  2. Tiga komponen dasar dalam institusi yang sating terkait dan merupakan satu kesatuan:
    •  Kebutuhan dasar masyarakat dan institusi sosialnya: papan-sandang- pangan (ekonomi), kesehatan (rumah sakit), keamanan (kepolisian), keperitingan umum (pemerintahan), keselamatan (agama), pendidikan (keluarga dan sekolah), keturunan (keluarga), dan sebagainya.
    • Nilai dan norma yang berhubungan dengan kebutuhan dasar itu. Karena dianggap bernilai, perlu ada norma untuk memperolehnya.
      Nilai: sesuatu yang dianggap baik.
      Norma: patokan berperilaku yang informal seperti sopan santun, dan yang formal seperti hubungan resmi dalam perusahaan.
      Contoh: memperoleh anak merupakan kebutuhan dasar agar masyarakat itu dapat bertahan. Di Indonesia dulu berkembang persepsi ’’banyak anak banyak rejeki”. Cara mendapatkan keturunan harus melalui tahapan pernikahan secara sah.
    • Cara untuk memenuhi kebutuhan itu: perilaku/pola tindakan atau organisasi.
  3. Institusi sering disamakan dengan organisasi. Organisasi merupakan alat atau cara untuk memenuhi keutuhan pokok masyarakat yang dianggap bernilai berani.

Stratifikasi Sosial

Berasal dari kata ’’stratum” (bahasa Latin) yang berarti lapisan, masyarakat dibentuk atas dasar lapisan-lapisan secara hirarkis (atas-bawah atau vertikal).

Stratifikasi ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

  • Stratifikasi yang bersifat terbuka (atas dasar kekayaan, pangkat, pendidikan, birokrasi). Contohnya orang yang sewaktu-waktu jatuh miskin atau sebaliknya.
  • Stratifikasi yang bersifat tertutup/statis (faktor keturunan, bawaan sejak lahir). Contohnya kaum bangsawan dan sistem kasta di Bali.

Stratifikasi sosial bisa juga dilihat dimensinya, yaitu sebagai berikut.

  1. Dimensi birokrasi atau hirarkis (atasan- bawahan, komandan-prajurit).Atasan memiliki otoritas atau hak untuk dihormati dan ditaati segala perintahnya oleh bawahannya.
  2. Dimensi atas dasar prestise dan kehormatan, antara lain karena faktor berikut ini.
    • Senioritas, contohnya yang lebih tua dan lebih lama bekerja, posisinya akan lebih dihormati oleh yang lebih muda.
    • Kekayaan, contohnya orang kaya lebih dihormati daripada orang miskin.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sosiologi – 5 Konsep Realitas Sosial Budaya Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: