Pengertian, Jenis, Bentuk, Prinsip, Tujuan dan Indikator Insentif Terlengkap

Posted on

Pengertian, Jenis, Bentuk, Prinsip, Tujuan dan Indikator Insentif TerlengkapInsentif adalah kompensasi yang dirancang khusus untuk memotivasi kinerja luar biasa atau lebih sederhananya, insentif yaitu bonus diluar gaji. Pemberian insetif ini berpengaruh  pada kinerja karyawan yang ingin terus berusaha menjadi pekerja yang lebih baik sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu contoh pemberian intensif yaitu saat seorang sales berhasil melewati target penjualan.

Pengertian Insentif Menurut Para Ahli

Andrew F. Sikula

Menurut Andrew F. Sikula, Insentif adalah sesuatu yang mendorong atau memiliki kecenderungan untuk merangsang sebuah kegiatan, insentif merupakan motif dan imbalan yang dibentuk untuk memperbaiki produksi.

Heidjrachman

Menurut Heidjrachman, Insentif bertujuan untuk memberikan upah/gaji yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda.

Hasibuan (2001:117)

Menurut Hasibuan, Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang disunakan sebagai pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi.

Adams Dan Hicks

Menurut Adams Dan Hicks, Insentif adalah semua bentuk imbalan dan hukuman (Punishments) yang diterima oleh pemberi layanan (Providers) sebagai konsekuensi dari organisasi tempat mereka bekerja, institusi yang mereka operasionalkan dan intervensi-intervensi yang mereka lakukan.

Mangkunegara (2002:89)

Menurut Mangkunegara, Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi/perusahaan.

Pangabean (2002:77)

Menurut Pangabean, Insentif adalah imbalan langsung yang di bayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja.

Samsudin (2006:194)

Menurut Samsudin, Insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda bukan didasarkan pada evaluasi jabatan, namun karena adanya perbedaan prestasi kerja.

Handoko (2002:176)

Menurut Handoko, Insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan.

Ranupandojo Dan Suad Husnan (2002:161)

Menurut Ranupandojo Dan Suad Husnan, Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, jadi pengertian insentif ialah sebuah program yang diberikan oleh perusahaan untuk memotivasi karyawan agar karyawan tersebut jauh lebih giat lagi dalam bekerja dan dapat meningkatkan prestasu kerjanya di dalam perusahaan.

Simamora (2004:514)

Menurut Simamora, Insentif adalah suatu program yang mengaitkan bayaran dengan produktivitas kerja.

Manullang (2003 :147)

Menurut Manullang, Insetif adalah sarana motivasi/sarana yang menimbulkan dorongan.

Gorda (2004:141)

Menurut Gorda, Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam organisasi.

Harsono (2004:21)

Menurut Harsono, Insentif adalah setiap sistem kompensasi dimana jumlah yang diberikan tergantung pada hasil yang dicapai, yang berarti menawarkan sesuatu yang berarti menawarkan sesuatu insentif kepada pekerja untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Cascio (1995 : 377)

Menurut Cascio, an incentive are variable reward, granded to individuals on groups, that recognize differences in achieving results. They are designed to stimulate or motivate greater employee effort on productivity. (Insentif adalah variabel penghargaan yang diberikan kepada individu dalam suatu kelompok, yang diketahui berdasarkan perbedaan dalam mencapai hasil kerja. Ini di rancang untuk memberikan rangsangan atau memotivasi karyawan berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya).

Jenis Jenis Insentif

Terdapat 2 jenis insentif yaitu insentif material dan insentif non-material.

Insentif material
Jenis insentif material ini dapat diberikan dalam bentuk: Bonus, Komisi, Pembagian laba, Kompensasi yang ditangguhkan dan Bantuan hari tua.

Insentif non-material
Jenis insentif ini dapat diberikan dalam bentuk: Jaminan sosial, Pemberian piagam penghargaan, Pemberian promosi, Pemberian pujian lisan atau tulisan.

Sedangkan Berdasarkan penerimanya, jenis insentif dibedakan menjadi:

Individual Incentive
Jenis insentif ini diberikan pada karyawan atas usaha dan prestasi kerja masng-masing karyawan.

Group Insentif
Jenis insentif ini diberikan pada karyawan berdasarkan standar dari masing-masing grup atau kelompok.

Plant Wide Incentive
Jenis insentif ini diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan berdasarkan kriteria pembayaran yang sudah ditetapkan perusahaan.

Adapula jenis insentif  yang dikemukakan oleh para ahli salah satunya Sondang P. Siagian. Menurut Sondang P. Siagian (2002: 268), jenis-jenis insentif antara lain:

Piece work
Piece work adalah teknik yang digunakan untuk mendorong kinerja kerja pegawai berdasarkan hasil pekerjaan pegawai yang dinyatakan dalam jumlah unit produksi.

Bonus
Bonus adalah Insentif yang diberikan kepada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui.

Komisi
Komisi adalah bonus yang diterima karena berhasil menjalankan tugas dan sering diterapkan oleh tenaga penjualan.

Insentif bagi eksekutif
Insentif bagi eksekutif adalah insentif yang diberikan pada pegawai khususnya manajer atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi dalam perusahaan, misalnya untuk membayar cicilan rumah dan lain sebagainya.

Kurva “Kematangan”
Jenis intensif ini diberikan pada tenaga kerja karena masa kerja dan golongan pangkat serta gaji tidak dapat mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi.

Rencana insentif kelompok
Rencana insentif kelompok adalah kenyataan bahwa dalam banyak organisasi, kinerja bukan karena keberhasilan individual namun karena keberhasilan kelompok kerja.

Bentuk Bentuk Insentif

Menurut Koontz (1986:648), insentif dapat diberikan dalam berbagai bentuk dapat berupa uang, lingkungan kerja yang baik dan partisipasi:

Uang
Bentuk insentif ini merupakan suatu yang penting diberikan sebagai perangsang karena dengan memberi uang berarti memberi alat untuk merealisasikan kehidupan pegawai sehingga merangsang pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya. Prestasi yang meningkat akan menunjang kenaikan pendapatan.

Lingkungan kerja yang baik
Bentuk pemberian insentif dapat pula dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang baik. Dengan begitu,dapat diberikan pula penghargaan pada pegawai yang menghasilkan prestasi yang tinggi. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dibutuhkan sikap manajer yang baik dalam mendorong bawahannya untuk giat bekerja. Menurut analisis para ahli, situasi kerja yang baik dapat meningkatkan keinginan untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Partisipasi
Bentuk pemberian insentif ini dapat memberikan dorongan yang kuat pada pegawai untuk meningkatkan kesadaran melakukan tugas dengan diberikannya perhatian, kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan. Dengan partisipasi akan memberikan pengakuan bahwa partisipan tersebut merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam penciptaan lingkungan kerja yang baik dan hal ini membutuhkan dukungan dan rasa persatuan sehingga para karyawan akan merasa ikut ambil bagian serta memiliki keinginan untuk berpartisipasi.

Prinsip Pemberian Insentif

Pada dasarnya pemberian insentif dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi ekstra yang melebihi standar yang sudah ditetapkan dan disetujui bersama. Insentif memberikan penghargaan dalam bentuk pendapatan ekstra untuk usaha ekstra yang dihasilkan.

Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat dan harus dikaitkan erat dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Jumlah insentif yang diberikan pada seseorang harus dihubungkan dengan apa yang sudah dicapai selama periode tertentu, sesuai dengan rumus pembagian yang sudah diketahui semua pihak secara nyata. Rumus pembagian insentif ditetapkan secara adil sehingga hal tersebut dapat mendorong peningkatan lebih banyak output kerja dan meningkatkan keinginan untuk mencapai tambahan penghasilan serta menguntungkan semua pihak.

Tujuan Pemberian Insentif

Adapun tujuan pemberian insentif bagi perusahaan dan bagi pegawai yaitu:

Bagi Perusahaan

Tujuan pemberian insentif bagi perusahaan yaitu:

  • Untuk mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan.
  • Untuk empertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang ditunjukkan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.
  • Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang meningkat.

Bagi Pegawai

Tujuan pemberian insentif bagi pegawai yaitu:

  • Untuk meningkatkan standar kehidupan dengan diterimanya pembayaran di luar gaji pokok.
  • Untuk meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik.

Indikator Pemberian Insentif

Adapun indikator pemberian insentif yaitu:

Kinerja
Besarnya kecilnya insentif yang diberikan bergantung pada banyak sedikitnya hasil yang telah dicapai dalam waktu kerja pegawai.

Lama Kerja
Besarnya insentif ditentukan atas dasar lamanya pegawai menyelesaikan pekerjaan. Cara perhitungannya dapat menggunakan per jam, per hari, per minggu ataupun per bulan.

Senioritas
Indikator ini menunjukan bahwa pemberian insentif didasarkan pada masa kerja atau senioritas pegawai yang bersangkutan dalam suatu organisasi.

Kebutuhan
Indikator ini menunjukan bahwa pemberian insentif pada pegawai didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak dari pegawai.

Keadilan dan Kelayakan
Pemberian intensitas harus adil dan juga layak bagi pegawai berdasarkan pengorbanan kerja yang telah mereka lakukan.

Evaluasi Jabatan
Nilai atau rangking dalam suatu jabatan juga menjadi indikator dalam pemberian insentif.

Demikian artikel tentang”Pengertian, Jenis, Bentuk, Prinsip, Tujuan dan Indikator Insentif Terlengkap“, semoga bermanfaat.