Pengertian dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Lengkap

Posted on

Pengertian dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Lengkap – Interaksi sosial adalah suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Terdapat 2 bentuk interaksi sosial yaitu interaksi sosial disosiatif dan interaksi sosial asosiatif.

Interaksi Sosial Disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada hal-hal negatif. Interaksi sosial disosiatif atau disebut juga dengan oposisi berarti bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Berikut beberapa macam bentuk interaksi sosial disosiatif, diantaranya yaitu:

Persaingan (Competition)

Persaingan adalah proses sosial saling bersaing antara suatu pihak dengan pihak lainnya secara bersih tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada berbagaicontoh persaingan mulai dari persaingan dalam bidang ekonomi diantara produsen barang sejenis, kedudukan diantaranya perebutan jabatan tertentu, kebudayaan diantaranya penyebaran ideologi, pendidikan dan unsur kebudayaan lain dan lain sebagainya.

Adapun fungsi persaingan diantaranya yaitu:

  • Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya secara bersamaan. Contohnya yaitu membangun jalan desa, memperbaiki pos keamanan di permukiman dan lain sebagainya.
  • Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dengan menimbulkan konflik. Contohnya seperti di Provinsi Aceh warganya tidak boleh berpakaian minim ataupun pendek, mereka harus berpakaian islami.
  • Menyeleksi individu dengan pantas memperoleh kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.

Kontravensi

Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi adalah suatu proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi yaitu perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat atau bisa juga pendirian menyeluruh masyarakat.

Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi diantaranya yaitu:

  • Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
  • Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
  • Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
  • Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
  • Kontravensi taktis, seperti mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.

Pertikaian

Pertikaian adalah proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan yang semakin tajam akan mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya tindakan untuk melukai, menghancurkan atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian muncul jika individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.

Pertentangan atau Konflik (conflict)

Pertentangan atau konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.

Adapun bentuk bentuk konflik atau pertentangan diantaranya yaitu:

  • Pertentangan pribadi, yaitu individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak saling menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
  • Pertentangan rasial, yaitu pertentangan yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika ada salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
  • Pertentangan antarkelas sosial, yaitu pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
  • Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang terjadi antar golongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya seperti pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau pertentangan antar negara.
  • Pertentangan yang bersifat internasional, yaitu pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tidak bisa mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.

Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif Lengkap“, semoga bermanfaat.