Pengertian Beban Kerja, Aspek, Dimensi, Faktor dan Pengukuran Beban Kerja Terlengkap

Posted on

Pengertian Beban Kerja, Aspek, Dimensi, Faktor yang Mempengaruhi dan Pengukuran Beban Kerja Menurut Para Ahli Terlengkap – Beban kerja adalah sebuah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Jika seseorang pekerja mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang telah diberikan maka hal itu tidak menjadi suatu beban kerja. Tapi, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan juga kegiatan tersebut menjadi suatu beban kerja.

Lebih jelasnya, pengertian beban kerja adalah sesuatu yang dirasa berada di luar kemampuan pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Kapasitas yang dibutuhkan seseorang untuk mengerjakan tugas sesuai dengan harapan (performa harapan) berbeda dengan kapasitas yang tersedia pada saat itu (performa aktual). Perbedaan keduanya menunjukkan taraf kesukaran tugas yang mencerminkan beban kerja.

Pengertian Beban Kerja Menurut Para Ahli

Menpan (1997

Menurut Menpan, Beban Kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

Permendagri (2008)

Menurut Permendagri, Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.

Gibson dan Ivancevich (1993:163)

Menurut Gibson dan Ivancevich, Beban Kerja adalah tekanan sebagai tanggapan yang tidak dapat menyesuaikan diri, yang dipengaruhi oleh perbedaan individual atau proses psikologis, yakni suatu konsekuensi dari setiap tindakan ekstern (lingkungan, situasi, peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologi atau fisik) terhadap seseorang.

Munandar (2001)

Menurut Munandar, Beban Kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu.

Moekijat (2004)

Menurut Moekijat, Beban Kerja adalah volume dari hasil kerja atau catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan volume yang dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu.

Aspek dan Dimensi Beban Kerja

Menurut Munandar (2001:381), ada 2 aspek beban kerja yaitu:

a. Beban kerja sebagai tuntutan fisik
Kondisi kerja tertentu bisa menghasilkan prestasi kerja yang optimal selain berdampak terhadap kinerja pegawai, kondisi fisik juga berdampak terhadap kesehatan mental seorang tenaga kerja. Kondisi fisik pekerja memiliki pengaruh terhadap kondisi fatal dan psikologi seseorang. Ini berarti bahwa kondisi kesehatan pegawai harus tetap dalam keadaan sehat saat melakukan pekerjaan, selain istirahat yang cukup, dukungan sarana tempat kerja yang nyaman dan memadai juga perlu.

b. Beban kerja sebagai tuntutan tugas
Kerja shif atau kerja malam sering menyebabkan kelelahan bagi para pegawai akibat beban kerja yang berlebihan. Beban kerja berlebihan dan beban kerja terlalu sedikit dapat berpengaruh terhadap kinerja seorang pegawai.

Menurut Davis dan Newstrom (1985), ada 11 (sebelas) dimensi yang dapat menyebabkan beban kerja, diantaranya yaitu:

  • Pekerjaan yang berlebihan (Work Overload)
  • Waktu yang terdesak atau terbatas (time urgency)
  • Sistem pengawasan yang tidak efisien (poor quality of supervisor)
  • Kurang tepatnya pemberian kewenangan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (Inadequate authority to match responsibilities)
  • Kurang umpan balik prestasi kerja (insufficeient performance feedback)
  • Ketidakjelasan peran (role ambiguity)
  • Perubahan-perubahan dalam pekerjaan (change of any type)
  • Konflik antar pribadi dan antar kelompok dan seterusnya (interpersonal and intergroup conflict)
  • Suasana politik yang tidak aman (Insecure political climate)
  • Frustrasi (frustration)
  • Perbedaan nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai yang dimiliki pekerja (differences between company’s and employee’s values)

Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Soleman (2011:85), Faktor yang mempengaruhi beban kerja yaitu:

a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi beban kerja eksternal yang berpotensi sebagai stresor, ini meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan dan lain sebagainya), dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan dan lain sebagainya).

b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh pekerja, diantaranya yaitu:

Tugas (Task)
Tugas bersifat diantaranya seperti stasiun kerja, tata ruang tempat kerja, kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental meliputi tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerjaan dan lain sebagainya.

Organisasi kerja
Ini meliputi lamanya waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, sistem kerja dan lain sebagainya.

Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dapat memberikan beban tambahan, ini meliputi lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.

Pengukuran Beban Kerja

Tujuan dilakukan pengukuran beban kerja yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektifitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.

Menurut O’Donnell dan Eggemeier (1986), ada 3 jenis pengukuran beban kerja yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu:

a. Pengukuran subjektif
Pengukuran subjektif adalah pengukuran yang didasarkan pada penilaian dan pelaporan pekerja terhadap beban kerja yang dirasakannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Pada umumnya, pengukuran jenis ini dilakukan menggunakan skala penilaian (rating scale).

b. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan terhadap aspek perilaku atau aktivitas yang ditampilkan pekerja. Salah satu jenis dalam pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diukur berdasarkan waktu.

Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu metode untuk mengetahui waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dikerjakan pekerja yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja yang sudah ditentukan dan dikerjakan dengan suatu tempo kerja tertentu.

c. Pengukuran fisiologis
Pengukuran fisiologis adalah pengukuran yang mengukur tingkat beban kerja dengan mengetahui beberapa aspek dari respon fisiologis pekerja saat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Pengukuran ini biasanya dilakukan pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respon tubuh lainnya.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang”Pengertian Beban Kerja, Aspek, Dimensi, Faktor dan Pengukuran Beban Kerja Terlengkap” Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.