Pengertian Asteroid : Sejarah Penemuan, Terjadinya, Ciri, Jenis dan Contoh Asteroid

Posted on

Pengertian Asteroid – Apa yang dimaksud dengan asteroid? Apa itu asteroid? Apa ciri-ciri asteroid? Dimana letak asteroid? Bagaimana terjadinya asteroid? Apa dampak asteroid jatuh ke bumi?

Baca Juga : Pengertian Meteor

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian asteroid, sejarah penemuan, sabuk, ciri, macam jenis dan contoh asteroid secara lengkap

Pengertian Asteroid

Asteroid adalah benda langit yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding planet tapi lebih besar dari meteoroid, umumnya terletak dibagian dalam tata surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Nama lain asteroid yaitu planetoid atau planet minor. Secara visual, asteroid berbeda dengan komet dimana komer memiliki koma atau ekor sedangkan asteroid tidak.

Jumlah asteroid di dalam sistem tata surya ada jutaan, para ilmuwan memprediksi bahwa asteroid berasal dari sisa-sisa planet yang hancur. Kebanyakan asteroid yang sudah teridentifikasi mengorbit sabuk asteroid diantara planet mars dan planet yupiter.

Sejarah Penemuan Asteroid

Istilah “Asteroid” diperkenalkan oleh Sir William Herschel, istilah tersebut berasal dari bahasa yunani yang artinya “seperti bintang”.

Asteroid pertama ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe piazzi dan diberi nama Ceres. Pada awalnya, asteroid tersebut dipertimbangkan sebagai planet tapi setelah itu banyak temuan serupa, sehingga tak masuk dalam kelompok planet.

Asteroid semakin banyak ditemukan dalam sabuk asteroid, hingga kini sebanyak 600.000 asteroid yang telah diidentifikasi oleh para ilmuan dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Tokoh terkenal dalam bidang astronomi menyatakan bahwa asteroid berperan penting dalam pembentukan bumi sekarang ini. Salah satu hipotesis terkenalnya yaitu musnahnya 2/3 spesies hewan pada masa dinosaurus karena tertabraknya bumi oleh asteroid berdiameter sekitar 20 km.

Sejarah Terjadinya Asteroid

Asteroid merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Asteroid terbentuk dari debu dan es yang membeku menjadi batu karena suhu yang sangat dingin. Pada awalnya, ketika planet jupiter terbentuk, aktivitas dan gravitasi planet yupiter dan planet mars membuat tabrakan komponen yang lebih kecil diantara mereka. Tabrakan tersebut membentuk objek kecil yang disebut asteroid. Seiring berjalannya waktu, tata surya berkembang dan meluas. Perubahan tata surya tersebut membuat beberapa asteroid keluar dari sabuk asteroid (ruang diantara Yupiter dan Mars).

Baca Juga : Pengertian Aurora

Sabuk Asteroid

Sabuk asteroid adalah bagian dari tata surya yang letaknya berada diantara orbit planet jupiter dan planet mars. Sekitar tahun 1800-an, para ilmuan terheran-heran dengan jauhnya jarak planet mars dan jupiter. Kemudian, para ilmuan memprediksi bahwa ada planet lain yang belum teridentifikasi di antara kedua planet tersebut. Akan tetapi, kemajuan teknologi membuktikan bahwa pada daerah tersebut dipenuhi objek tak beraturan yang dikenal dengan asteroid. Sekitar 94% asteroid ditemukan di daerah antara mars dan jupiter dengan diperkirakan jumlahnya lebih dari 1 juta. Selain yang terletak pada sabuk asteroid, adapula asteroid lain di lain orbit.

Ciri-Ciri Asteroid

Adapun ciri atau karakteristik asteroid, diantaranya yaitu:

  • Terbentuk dari debu dan es yang membeku menjadi batu.
  • Banyak ditemukan di sabuk asteroid.
  • Berputar mengelilingi matahari dengan lintasan orbit berbentuk elips.
  • Bentuknya tak beraturan.
  • Memiliki permukaan berbatu dan berstruktur seperti kawah.
  • Umumnya, memiliki suhu sekitar -73°C.
  • Tak menghasilkan cahaya.

Jenis-Jenis Asteroid

Berdasarkan bahan penyusunnya, macam jenis asteroid diklasifikasikan 3 diantaranya:

Asteroid Kelas C (Carbon)

Asteroid kelas C mempunyai bahan penyusun utama berupa karbon. Ciri asteroid kelas C berwarna gelap keabu-abuan dan merupakan asteroid yang paling sering ditemukan.

Asteroid Kelas S (Silicaceous)

Jenis asteroid ini mempunyai bahan penyusun utama berupa silikat. Umumnya jenis asteroid ini berwarna kehijauan. Jumlah jenis asteroid silicaceous mencapai 17% dari jumlah yang sudah diketahui.

Asteroid Kelas M (Metalik)

Asteroid Kelas M adalah jenis asteroid dengan bahan penyusun utama berupa besi-nikel. Jenis asteroid metalik berwarna kemerah-merahan.

Pemberian Nama Asteroid

Sistem penamaan asteroid yang baru ditemukan didasarkan pada tahun penemuan dan kode alfanumerik untuk urutan penemuannya, Contoh Asteroid 2004 AT4. Jika sudah diteliti lebih lanjut dan karakteristiknya terkonfirmasi, asteroid tersebut baru bisa diberi nama, dapat berupa angka atau kata.

Baca Juga : Pengertian Komet

Contoh Asteroid

Berikut sejumlah contoh asteroid yang paling terkenal yang pernah ditemukan, diantaranya:

Ceres

Ceres merupakan asteroid yang pertama kali ditemukan dan juga merupakan asteroid terbesar yang pernah ditemukan dengan diameter sekitar 950 km. Ceres ditemukan pada 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi, saat itu objek ini dimasukkan ke dalam kelompok planet. Pada 24 Agustus 2006, Ceres diklasifikasikan menjadi Dwarf Planet oleh persatuan Astronomi internasional. Ceres terbentuk dari es dan mineral terhidrasi seperti karbonat. Wahana Dawn yang dioperasikan oleh nasa merupakan wahana pertama yang menjelajahi ceres. Ceres memiliki inti berbatu yang dilapisi mantel es dengan ketebalan mantel mencapai 100 km.

Pallas

Pallas merupakan asteroid kedua yang ditemukan dan tokoh yang menemukannya adalah Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers pada 28 Maret 1809. Astroid pallas memiliki diameter sekitar 530 km.

Vesta

Vesta merupakan asteroid terbesar ketiga di sabut asteroid setelah ceres dan pallas. Diameter asteroid vesta sekitar 530 km dan diperkirakan massanya 9% dari massa seluruh sabuk asteroid. Asteroid vesta ditemukan oleh astronom Jerman bernama Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers pada 29 Maret 1807. Kata “Vesta” berasal dari nama dewi perawan dalam mitologi Romawi.

Asteroid Apollo

Ini merupakan kelompok asteroid dekat Bumi yang dinamai dari 1862 Apollo, asteroid Apollo pertama yang ditemukan. Asteroid ini merupakan asteroid pelintas Bumi yang mempunyai sumbu semimayor orbital yang lebih besar dibanding Bumi, namun jarak perihelionnya lebih kecil dari jarak aphelion Bumi.

Baca Juga : Pengertian Galaksi Bima Sakti

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian asteroid, sejarah penemuan, sabuk, ciri, macam jenis dan contoh asteroid secara lengkap. Semoga bermanfaat