Dampak-Dampak Kebijakan Pemerintah Penduduk Jepang Di Indonesia

Posted on
Dalam masa penduduk Jepang yang singkat itu telah memberikan dampak positif dan juga dampak negative bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Berikut dampak dari kebijakan pemerintah penduduk Jepang di Indonesia.
Dampak-Dampak Kebijakan Pemerintah Penduduk Jepang Di Indonesia

Dampak Positif Penjajahan Jepang

  • Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan dari sebagai bahasa nasional.
  • Jepang mendukung semangat anti-Belanda sehingga mau tidak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia, antara lain adalah menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
  • Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pimpinan nasional Indonesia, seperti Soekarno dengan harapan agar ia mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan menjadi pemimpin rakyatnya.
  • Didirikannya kumiai, yakni adalah koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersam.
  • Mendirikan sekolah-sekolah dan wajib belajar, seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SMA.
  • Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah, yaitu rukun tetangga (RT)
  • Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sinilah muncul ide dasar Negara Pancasila.
  • Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingannya. Namun oleh pemuda Indonesia hal ini dijadikan modal untuk menghadapi kembalinya kolonialis Belanda.
  • Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

 

Dampak Negatif Penjajahan Jepang

Penduduk Jepang membawa dampak negative, antara lain adalah sebagai berikut :
  • Penghapusan semua organisasi politik dan pranata social warisan Hindi Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengatahuan, social, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.
  • Romusha yakni adalah mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  • Eksploitasi segala sumber daya, seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Dan akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  • Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal tersebut karena dicetaknya uang pendukung secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadi inflasi.
  • Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
  • Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelejen dikalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan.
  • Tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.
  • Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah, seprti maraknya perampokan, pemerkosaan, dan lain-lain.
  • Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
  • Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pegawai pemerintah sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.