Pengertian Discovery Learning : Ciri, Tujuan, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Posted on

Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) – Ada banyak metode pembelajaran yang bisa digunakan, salah satunya metode pembelajaran penemuan atau discovery learning. Apa yang dimaksud dengan discovery learning?

Baca Juga : Pengertian Metode Pembelajaran

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian discovery learning menurut para ahli, karakteristik, tujuan, jenis, bentuk, langkah, kelebihan dan kekurangan discovery learning secara lengkap.

Pengertian Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Pengertian discovery learning adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara tidak secara langsung menyajikan informasi, para siswa diharuskan mandiri dalam mengelola pemahaman informasi.

Dengan menggunakan metode pembelajaran ini siwa dididik menjadi ilmuwan, mereka tidak hanya berperan sebagai konsumen tapi juga penemu ilmu pengetahuan.

Metode discovery learning merupakan teknik pembelajaran berbasis inkuiri dan ditafsirkan sebagai pendekatan berbasis konstruktivis pada pendidikan. Metode pembelajaran ini disebut juga pendidikan berbasis masalah, pendidikan pengalaman dan pendidikan abad ke-21.

Pengertian Discovery Learning Menurut Para Ahli

Sund

Pengertian discovery learning adalah proses mental dimana siswa bisa menyerap suatu konsep atau prinsip. Proses mental ini diantaranya mengkaji, memahami, menggolongkan, menduga, menguraikan, mengukur, menyimpulkan dan lainnya.

Ruseffendi (2006:329)

Definisi discovery learning ialah metode pengajaran yang menata pengajaran sedemikianrupa sehingga siswa mendapatkan pengetahuan yang belum ia ketahui tidak melalui pembelajaran, separuh atau semuanya dipelajari sendiri.

Baca Juga : Metode Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)

Asmui (2009:154)

Discovery learning dapat diartikan sebagai metode pengembangan cara belajar siswa aktif dengan mencari dan menganalisa sendiri, maka hasil yang didapatkan akan terus diingat dan tidak mudah dilupakan siswa.

Kurniasih dkk (2014:64)

Discovery learning merupakan proses pembelajaran yang dilakukan tanpa penyajian pelajaran dan hasil akhirnya tapi siswa diharap bisa mengatur sendiri. Discovery ialah penemuan konsep dengan serangkaian data/informasi yang didapatkan lewat pengamatan maupun percobaan.

Hosnan (2014:282)

Pengertian discovery learning ialah model pengembangan cara belajar aktif dengan mendapatkan dan mengkaji sendiri, maka hasil yang didapatkan bisa terus diingat. Dengan menggunakan metode belajar ini, siswa juga dapat belajar berpikir menganalisa dan memecahkan masalahnya.

Karakteristik Discovery Learning

Ciri model pembelajaran penemuan (Hosnan, 2014), diantaranya:

  • Mendalami dan menyelesaikan masalah untuk membentuk, menggabungkan, dan mengumumkan pengetahuan.
  • Berfokus kepada siswa
  • Aktivitas meleburkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Tujuan Discovery Learning

Bell berpendapat bahwa tujuan pembelajaran penemuan adalah untuk melatih peserta didik agar mandiri dan juga kreatif. Selain itu, tujuan discovery learning antara lain:

Baca Juga : Pengertian Cooperative Learning

  • Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, peserta didik berkesempatan aktif pada proses belajar mengajar.
  • Faktanya menyatakan bahwa keikutan serta banyak peserta didik dalam pembelajaran meningkat saat penggunaan metode pembelajaran discovery.
  • Dengan metode pembelajaran discovery, peserta didik belajar mencari pola dalam situasi nyata ataupun maya, juga siswa banyak mengeksplorasi pemberian tambahan informasi.
  • Peserta didik belajar memformulasikan trik tanya jawab yang tidak kacau dan dengan tanya jawab untuk mendapatkan informasi yang berguna.
  • Peserta didik membuat kerja sama yang efektif, saling memberiinformasi, serta mendengar dan menggunakan ide dari orang lain.
  • Ada sejumlah fakta yang menyatakan bahwa keterampilan, konsep dan prinsip yang dipelajari dengan sistem discovery lebih berart.
  • Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.

Jenis Discovery Learning

Ada 2 jenis discovery learning (Suprihatiningrum, 2014:244), diantaranya:

  • Free Discovery Learning, yaitu jenis pembelajaran penemuan bebas dan tidak ada petunjuk.
  • Guided Discovery Learning, yaitu jenis pembelajaran penemuan terbimbing atau bisa dikatakan metode ini memerlukan fasilisator berupa guru dalam pembelajaran.

Bentuk Discovery Learning

Ada 2 bentuk metode pembelajaran penemuan yang diterapkan berdasarkan besarnya kelas, diantaranya yaitu:

Sistem Discovery Learning Satu Arah
Ini merupakan pendekatan satu arah yang didasarkan pada presentasi satu arah yang guru lakukan. Presentasi ini bertujuan mendorong peserta didik melakukan penemuan di depan kelas. Guru memberikan masalah lalu masalah tersebut dipecahkan dengan metode discovery.

Sistem Discovery Learning Dua Arah
Ini merupakan pendekatan dua arah yang mengikutsertakan peserta didik untuk memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Peserta didik mendiscovery sedangkan guru memberikan arahan yang benar pada peserta didik.

Baca Juga : Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing

Cara Melakukan Discovery Learning

Berikut ini langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran discovery, diantaranya (Veerman,2003):

Orientasi
Guru menyodorkan fenomena yang berhubungan dengan materi pembelajaran untuk memusatkan peserta didik pada masalah yang akan dibahas. Fenomena yang diberi guru membuat mereka memahami kemampuan dasar siswa. Peserta didik diminta untuk membaca pengantar dan latar belakang, identifikasi masalah, mengaitkan fenomena dengan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Sintaks orientasi mendidik kemampuan pemahaman, analisa dan penilaian pada kemampuan berpikir kritis.

Perumusan Hipotesis
Tahapan ini akan membuat peserta didik membuat rumusan hipotesis yang berhubungan dengan permasalahan. Sintak perumusan hipotesis mendidik kemampuan pemahaman, analisa, penilaian dan penyimpulan.

Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, dilakukan dengan pengujian hipotesis yang dibuat dan dilaksanakan penelitian untuk membenarkan hipotesis yang telah dirumuskan, pengumpulan data dan menyampaikan hasil penelitian. Sintak pengujian hipotesis mendidik kemampuan mengatur diri, penilaian, analisa, pemahaman juga penjelasan.

Kesimpulan
Tahapan ini digunakan untuk meninjau kembali hipotesis yang dibuat dengan fakta yang didapatkan melalui uji hipotesis. Pada tahapan ini, peserta didik dapat memperbaiki atau mengganti hipotesis. Sintak kesimpulan mendidik kemampuan penyimpulan, analisa, pemahaman, penilaian dan penjelasan.

Regulasi
Tahapan ini berhubungan dengan perencanaan, pemantauan dan penilaian. Sintak regulasi mendidik kemampuan penilaian, pengaturan, analisa, penjelasan dan pemahaman serta penyimpulan.

Baca Juga : Metode Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs)

Keunggulan dan Kelemahan Discovery Learning

Kelebihan discovery learning (Suherman dkk, 2001:179),diantaranya:

  • Peserta didik aktif dalam kbm (kegiatan belajar mengajar), karena mereka berpikir dan memakai kemampuan untuk bisa menemukan hasil akhirnya.
  • Peserta didik memahami materi pembelajaran dengan baik, karena mereka menjalani proses penemuan hasil sehingga mereka bisa mengingatnya terus.
  • Akan muncul rasa puas karena sudah menemukan hasil sendiri dan nantinya akan memotivasi penemuan lainnya sehingga siswa akan lebih giat belajar.
  • Peserta didik mendapatkan pengetahuan dengan discovery learning yang lebih bisa menyampaikan penbgetahuan dengan berbagai konteks.
  • Pembelajaran penemuan ini mendidik peserta didik untuk banyak belajar secara mandiri.

Kekurangan discovery learning (Kurniasih dkk, 2014:64-65), antara lain:

  • Teknik pembelajaran ini akan memunculkan anggapan bahwa terdapat kesipana mental untuk belajar. Peserta didik yang kurang pintar akan merasa sulit berfikir dan melakukan hal lain yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan dan membuat mereka frustasi.
  • Tidak efektif apabila diterapkan dalam pembelajaran ke banyak siswa, karena dibutuhkan waktu yang tak singkat untuk membuat mereka menemukan pemecahan masalah yang disajikan.
  • Ambisi dengan adanya penerapan metode ini bisa rusak apabila diterapkan pada guru dan peserta didik yang sudah terbiasa dengan metode pembelajaran yang lama.
  • Metode pembelajaran ini lebih tepat untuk pengembangan interpretasi namun pengembangan konsep, skill dan emosi yang menyeluruh kurang diperhatikan.
  • Metode ini kurang memfasilitasi untuk mengukur ide siswa di sejumlah disiplin ilmu.
  • Metode ini tak memiliki peluang berfikir bagi peserta didik karena guru sudah menentukan diawal.

Baca Juga : Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian discovery learning menurut para ahli, karakteristik, tujuan, jenis, bentuk, langkah, kelebihan dan kekurangan discovery learning secara lengkap. Semoga bermanfaat