Pengertian Seni Tradisional, Ciri, Jenis, Cabang dan Fungsi Seni Tradisional Lengkap

Posted on

Pengertian Seni Tradisional, Ciri, Jenis, Cabang dan Fungsi Seni Tradisional Lengkap – Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional adalah bentuk hasil karya yang mengandung nilai estetika dan berpegang teguh pada tradisi. Seni tradisional yang ada pada setiap daerah berbeda, Waterdapat beberapa kemiripan.

Ciri-Ciri Seni Tradisional

Adapun ciri-ciri seni tradisionmaonal, diantaranya yaitu

  • Seni tradisional terbatas pada lingkungan dan budaya yang dapat menunjangnya.
  • Seni tradisional merupakan pencerminan dari suatu budaya yang disesuaikan dengan dinamika masyarakat.
  • Seni tradisional merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat dengan tempat lain.
  • Seni tradisional diciptakan berdasarkan filosofi yang ada dan aktivitas kebudayaan yang ada di didaerah tetentu.
  • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
  • Seni tradisional bersifat statis, tidak terdapat unsur kreatif sebagai penciptaan baru.

Jenis-Jenis Seni Tradisional

Berdasarkan perkembanganya, seni tradisional dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

Seni primitif
Seni primitif merupakan seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal. Seni ini masih belum dipengaruhi oleh pengaruh luar. Seni primitif merupakan seni yang berkembang pada masa prasejarah. Dimana pada masa itu tingkat hidup manusia masih sangat sederhana. Kesederhanaan tersebut berpengaruh pada seni yang dihasilkan. Meskipun hasil keseniannya masih sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni primitif yang ditemukan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan. Umumnya lukisan-lukisan seperti ini ditemukan di dinding-dinding goa. Hal ini karena pada zaman pra sejarah manusia masih hidup secara berpindah-pindah dan tinggal di goa. Contoh lukisan yang ditemukan di dinding goa leang di Sulawesi Selatan.

Karya seni lain yang ditemukan selain lukisan yaitu hiasan-hiasan pada alat perburuan yang berupa goresan-goren sederhana. Karya seni yang dihasilkan pada zaman prasejarah merupakan karya seni yang mengungkapkan ekspresi perasaan mereka pada alam gaib sebagai simbol perasaan-perasaan tertentu seperti takut, sedih, senang, dan damai. Ciri umum yang ditemukan pada hasil karya seni primitif, diantaranya:

  • Seni masih berupa goresan-goresan spontanitas.
  • Karya seni tanpa adanya perspektif
  • Warna yang digunakan terbatas yaitu hitam, putih, merah dan coklat.

Seni klasik
Seni klasik merupakan seni yang telah mengalami perkembangan, selain perkembangan seni klasik juga telah mengalami penyempurnaan karena adanya pengaruh luar. Seni klasik sudah berkembang pada masa Hindu-Budha. Hal tersebut ditandai dengan ditemukannya nilai seni pada bangunan-bangunan kuno nusantara peninggalan zaman Hindu-Budha. Selain itu seni klasik juga dapat dilihat pada bangunan-bangugan kuno di Romawi dan Yunani. Kesenian klasik ini merupakan puncak dari perkembangan kesenian tertentu, yang kemudian tidak dapat berlkembang lagi.
Karya seni klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kesenian yang telah mencapai puncak dan tidak bisa berkembang lagi.
  • Sebagai standar dari seni pada zaman sebelum dan sesudahnya.
  • Usianya lebih dari setengah abad.

Cabang-Cabang Seni Tradisional

Sebagai media pengungkapan, seni tradisional dibagi menjadi 5 cabang diantaranya:

Seni Rupa
Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa diungkapkan melalui media bahan, pewarna (cat), garis dan bentuk. Perkembangan seni rupa tradisional berkembang pada zaman prasejarah. Hal ini terbukti dari penemuan benda peninggalan-peninggalan yang berseni rupa dari masa itu. Benda-benda yang yang ditemukan dan bernilai seni rupa tradisional seperti gelang, kalum kapak genggam, tembikar dan beberapa lukisan. Contoh seni rupa tradisional diantaranya patung wamena dari Papua.

Seni Musik
Seni musik merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh telinga. Seni musik diungkapkan melalui media bunyi-bunyian atau suara. Musik Nusantara merupakan seluruh musik yang berkembang Indonesia dan menonjolkan keindonesiaan. Bahasa dan melodi yang digunakan juga tidak terlepas dari ciri keindonesiaannya. Musik yang ada di Indosia terdiri dari musik daerah, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan dan musik pop. Alat musik tradisional contohnya angklung, serunai, suling dan lain-lain.

Seni Tari
Seni tari merupakan cabang seni yang membentuk karya seni melalui media yang dapa ditangkap oleh mata. Seni tari menggunakan media gerakan tubuh. Tari tradisional merupakan suatu tarian yang memadukan semua gerakkan tubuh yang mengandung makna tertentu. Tari tradisional ini mengandalkan ketepatan musik, keluwesan dan kekompakkan gerak serta pengaturan posisi. Gerak pada tari tradisional tidak bisa diubah, sehingga memiliki gerak yang sama. Akan tetapi, tiap-tiap tarian mengalami perubahan susunan geraknya. Contoh tari tradisional diantaranya tari sembah, tari saman dan tari serimpi.

Seni Sastra
Seni sastra merupakan suatu karya seni yang berbentuk tulisan maupun cerita yang memiliki nilai seni dan budaya yang menyajikan keindahan tutur dan bahasa untuk menyampaikan makna tertentu.  Seni sastra tradisional berarti karya seni yang ungkapkan melalui kata atau bahasa yang dipengruhi oleh tradisi turun temurun, masih dilestarikan tanpa mengubah isinya. Contoh karya sastra tradisional seperti mitos, suluk, legenda, hikayat dan lain-lain.

Seni Teater
Seni teater merupakan karya seni yang ungkapan melalui gerak, kata, suara, dan rupa. Teater tradisional merupakan bentuk pertunjukkan seni yang pesertanya masyarakat dari suatu tempat tertentu. Hal tersebut karena teater tradisional tidak terlepas dari adat istiadat yang ada ditempat tersebut. Selain itu teater tradisional juga dipengaruhi oleh sosial masyarakat dan struktur geografis daerah tersebut. Contoh teater tradisional  diantaranya ludruk dan lenong.

Adapun ciri-ciri teater sederhana yaitu:

  • Pementasan teater dilakukan dipanggung terbuka. Misalnya di lapangan, di halaman rumah atau tempat-tempat lain.
  • Dipentaskan secara sederhana.
  • Ceritanya turun temurun.

Fungsi Seni Tradisional

Adapun fungsi seni tradisional, diantaranya yaitu:

  • Sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan dan tidak terlapas dari adat istiadat.
  • Sebagai sarana pelengkap kegiatan keagamaan.
  • Sebagai pengingat suatu peristiwa penting.
  • Sebagai sarana pembeda antara daerah satu yang satu dengan daerah lain.
  • Sebagai ikon budaya bangsa.

Demikian artikel tentang Pengertian Seni Tradisional, Ciri, Jenis, Cabang dan Fungsi Seni Tradisional Lengkap semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya, sampai jumpa.