Pengertian Kekuasaan, Sumber dan Jenis-Jenis Kekuasaan Menurut Para Ahli Lengkap – Secara umum, kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mempengaruhi perilaku. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam mempengaruhi pihak lain agar menuruti keinginan atau maksud dari pemberi pengaruh. Dalam hal tersebut, pihak pemberi pengaruh atau pemegang kekuasaan dapat berupa satu tangan (mono), beberapa tangan atau orang (few) arau banyak tangan atau orang (many).
Kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah jika dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
Pengertian Kekuasaan Menurut Para Ahli
Max Weber
Menurut Max Weber, Kekuasaan adalah suatu kemampuan di dalam suatu hubungan sosial dalam melaksanakan kemauan sendiri walaupunmengalami sebuah perlawanan dan apapun dasar kemampuan tersebut.
Miriam Budiardjo (2002)
Menurut Miriam Budiardjo, Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.
Ramlan Surbakti (1992)
Menurut Ramlan Surbakti, Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi.
Robert Mac Iver
Menurut Robert Mac Iver, Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah.
Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan
Menurut Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan, Power is a relationship in which one person or group is able to determine the action of another in the direction of the former’s own ends (Kekuasaan adalah suatu hubungan diantara seseorang ataupun sekelompok orang yang bisa menentukan tindakan seseorang atau juga kelompok yang lainnya ke suatu arah tujuan daripihak yang pertama).
Barbara Goodwin (2003)
Menurut Barbara Goodwin, Kekuasaan adalah kemampuan agar busa mengakibatkan seseorang bertindak dengan cara dari yang bersangkutan, serta tidak akan dipilih jika seandainya dia tidak dilibatkan, atau dengan kata lain memaksa seseorang supaya melakukan sesuatu yang bertentangan sesuai dengan kehendaknya.
Walterd Nord
Menurut Walterd Nord, Kekuasaan adalah suatu kemampuan agar dapat mempengaruhi aliran energi dan juga dana yang tersedia agar dapat mencapai suatu tujuan yang tidak sama dan secara jelas dari tujuan yang lainnya.
Sumber Kekuasaan
Adapun sumber-sumber kekuasaan diantaranya yaitu:
- Sarana paksaan fisik
- Keahlian
- Hukum normatif
- Status sosial
- Harta kekayaan
- Popularitas
- Jabatan
- Massa yang terorganisir
Sudut Pandang Kekuasaan
Dilihat dari sudut pandangnya, kekuasaan dibedakan menjadi 2 yaitu kekuasaan bersifat politik dan kekuasaan bersifat negatif.
Kekuasaan Bersifat Positif
Ini merupakan kemampuan yang dianugrahkan oleh tuhan pada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang bisa mempengaruhi dan mengubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan/atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental. Di dalam kekuasaan, tidak semua yang berkuasa memiliki kewenangan karena kewenangan bersifat khusus.
Kekuasaan Bersifat Negatif
Ini merupakan sifat atau watak seseorang yang bernuansa arogan, egois fan juga apatis dalam memengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan pemegang kuasa dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental.
Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik, mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil tindakan, bahkan mereka sendiri terkadang tidak bisa menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir yang dimilikinya dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya.
Jenis-Jenis Kekuasaan
Menurut French & Raven ada 5 jenis kekuasaan, diantaranya yaitu:
a. Kekuasaan memberi penghargaan
b. Kekuasaan yang memaksa
c. Kekuasaan yang sah
d. Kekuasaan memberi referensi
e. Kekuasaan ahli sumber kekuatan jika dikaitkan dengan kegunakan, contohnya Militer & Polisi untuk mengendalikan kekerasan dan kriminal; Ekonomi untuk mengendalikan tanah, buruh, kekayaan & produksi; Politik untuk pengambilan keputusan, Hukum untuk mempertahankan, mengubah, & melancarkan interaksi dan Tradisi untuk mempertahankan sistem kepercayaan/ nilai-nilai.
Secara umum, kekuasaan negara dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut jenis-jenis kekuasaan negara, diantaranya:
Monarki dan Tirani
Secara etimologi, monarki berasal dari kata monarch yang berarti raja. Monarki adalah jenis kekuasaan politik di mana saja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan dominan Negara (kerajaan).
Biasanya pendukung monarki mengajukan pendapat bahwa jenis kekuasaan dipegang oleh satu tangan yang lebih efektif dalam menciptakan stabiltias atau consensus dalam proses pembuatan kebijakan. Perbebatan yang bertele-tele, pendapat yang beragam atau persaingan antar kelompok dikurangi karena hanya terdapat satu kekuasaan dominan.
Negara yanng menerapkan jenis kekuasaan monarki diantaranya seperti Inggris, Belanda, Swedia, Luxemburg, Norwegia, Denmark, Muangthai, Belgia, Jepang dan Spanyol.
Sedangkan, Tirani adalah bentuk pemerintahan yang buruk di dalam satu tangan. Tiran-tiran kejam yang pernah muncul dalam sejarah politik dunia seperti Kaisar Nero, Caligula, Hitler, Stalin, atuapun Pol Pot di Kamboja. Tirani biasanya memiliki sifat brutal baik terhadap rakyat sendiri maupun juga sebagai lawan politik.
Aristokrasi dan Oligarki
Aristokrasi merupakan pemerintahan oleh sekelompok elit (few) dalam masyarakat, di mana mereka memiliki status sosial, kekayaan dan juga kekuasaan politik yang besar. Ketiga hal tersebut dinikmati secara turun temurun atau diwariskan orang tua kepada anaknya. Kekuasaan aristokrasi disebut juga dengan kekuasaan kaum bangsawan.
Demokrasi dan Mobokrasi
Jenis kekuasaan dipegang oleh seluruh rakyat, bukan oleh suatu yang dikatakan mono atau few, melainkan jenis kekuasaan yang disebut demokrasi. Dalam sejarah politik, jenis kekuasaan demokrasi dikenal terdiri dari dua jenis, yaitu demokrasi langsung (Direct democracy) dan demokrasi perwakilan (Representative democracy).
Demokrasi langsung yaitu rakyat yang dapat memerintah dirinya secara langsung tanpa adanya suatu perantara. Salah satu dari pendukung demokrasi langsung adalah Jean Jacques Rousseau. Hal ini dimana Rousseau mengemukan terdapat empat kondisi yang memungkinkan untuk pelaksanaan demokrasi langsung.
Menurut Rousseau mengenai pelaksanaan demokrasi yaitu:
- Jumlah warga Negara harus kecil
- Pemilihan dan kemakmuran harus dibagi secara merata (hampir merata)
- Masyarakat harus homogen secara budaya.
- Terpenuhi dalam masyarakat kecil yang bermata pencaharian pertanian.
Timokrasi
Menurut Stanley Rose, timokrasi adalah jenis kekuasaan yang pernah disebutkan oleh Socrates, seorang filsuf Yunani. Pengertian timokrasi dirujuk Socrates dalam menggambarkan suatu resim pemerintahan Negara-kota Sparta.
Timokrasi terletak pada posisi tengah antara aristokrasi dan oligarki. Timokrasi adalah aristokrasi yang mengalami kemerosotan ke arah jenis kekuasaan oligarki.
Otokrasi
Otokrasi adalah situasi negara dalam anarki massa. Pemerintahan demikian tidak legal dan konstitusional namun karena terdapat kelompok massa yang disebut memiliki senjata atau massa yang besar, maka mereka memerintah memanfaatkan rasa takut.
Plutokrasi
Plutokrasi adalah jenis kekuasaan di mana negara disetir oleh orang kaya. Plutokrasi mirip dengan oligarki. Namun, plutokrasi bisa terjadi jika tercipta suatu kondisi ekstrem ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin di dalam suatu Negara.
Plutokrat (penguasa dalam plutokrasi) tidak hanya menguasai sumber dari ekonomi dan politik, namun juga sumber militer (pasukan, senjata, teknologi). Plutocrat pada umumnya secara de facto lebih berkuasa dibandingkan dengan pemerintah resmi.
Kleptokrasi
Pengertian Kleptokrasi adalah jenis kekuasaan di mana pejabat publik menggunakan kekuasaannya di publik. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mencuri kekayaan negara atau disebut korupsi otomatis.
Kleptokrasi juga disebut sebagai korupsi yang dilakukan oleh aparat atau pejabat tingkat tinggi bahkan dilakukan secara sistematis dengan diuntungkan dari posisinya dengan cara mengalirkan dana publik ke dalam kantong pribadinya.
Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Kekuasaan, Sumber dan Jenis-Jenis Kekuasaan Menurut Para Ahli Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.