Pengertian Value for Money : Manfaat, Indikator dan Cara Mengukur Value for Money

Posted on

Pengertian Value for Money – Apa yang dimaksud dengan value for money? Mengapa Penerapan value for money sangat penting dalam penyelenggaraan sektor publik? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian value for money menurut para ahli, manfaat, indikator dan cara mengukur value for money secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Nilai Waktu Uang (Time Value Of Money)

Pengertian Value for Money

Pengertian Value for Money atau Nilai untuk Uang adalah konsep penilaian kinerja organisasi sektor publik berdasarkan taraf kesuksesan sebuah program kerja bersumber pada tiga elemen utama yakni efektivitas, efesiensi dan ekonomi.

  • Ekonomi. Dalam value for money ini, konsep ekonomi erat kaitannya dengan konsep biaya untuk mendapatkan unit input. Ekonomi diartikan sebagai sumber daya input harusnya didapatkan dengan harga yang lebih rendah, yakni harga hampir seperti harga pasar.
  • Efisiensi. Dalam value for money ini, efisien berkaitan dengan output seperti barang atau servis yang diproduksi dengan sumber daya yang dipakai untuk memproduksi output. Lebih tepatnya, efisiensi adalah perbandingan antara input dan output atau lebih mudah disebut dengan output per unit input.
  • Efektivitas. Dalam value for money ini, efektivitas berkaitan dengan hasil yang diinginkan dengan hasil dicapai sebenarnya. Lebih singkatnya, efektivitas adalah hubungan output dan tujuan.

Value for Money juga diartikan sebagai konsep pengelolaan organisasi sektor publik berdasarkan tiga elemen utama yakni efektivitas, efisiensi dan ekonomis.

Dengan adanya konsep value for money ini akan memberi informasi berupa dana yang dikeluarkan untuk mewujudkan nilai tertentu bagi masyarakat.

Selain digunakan untuk evaluasi keuangan, value for money juga digunakan dalam evaluasi nonfinansial seperti pemenuhan ekspektasi konsumen sasaran.

Value for Money merupakan susunan indeks dengan unsur terdiri dari gabungan input, output, dan outcome. Konsep ini menginginkan organisasi dapat memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi juga efektivitas secara bersamaan.

Ketidakberhasilan organisasi sektor publik dalam memperoleh input dengan harga yang seharusnya mengakibatkan indikator ekonomi tak terpenuhi. Kemudian, input yang terlampui mahal akan menyebabkan efisiensi yang nantinya akan mengarah pada ketidakefektifan pencapaian program secara menyeluruh.

Baca Juga : Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian Value for Money Menurut Para Ahli

Mardiasmo (2002)

Pengertian value for money yaitu konsep pengelolaan organisasi sektor publik berdasarkan ekonomi, efektivitas dan efisiensi.

Nordiawan dan Hertianti (2010)

Definisi value for money ialah indikator yang memberi informasi pada masyarakat apakah anggaran yang dibelanjakan memberikan nilai tertentu bagi masyarakat.

Ardila (2015)

Value for Money meruakan konsep untuk menilai kinerja organisasi sektor publik yang tidak hanya dilihat dari aspek finansial tapi juga nonfinansial untuk mengevaluasi taraf kesuksesan suatu program kerja sektor publik.

Mahmudi (2015)

value for money bisa diartikan sebaai konsep organisasi sektor publik yang diartikan sebagai penghargaan terhadap nilai uang. Pengukuran kinerja value for money merupakan pengukuran kinerja untuk menilai ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari aktivitas, program juga organisasi.

Manfaat Value for Money

Secara umum, manfaat dari value for money adalah membantu lembaga pemerintahan agar bisa memberikan pemahaman terhadap uang publik yang merupakan akar manifestasi akuntabilitas publik. Value for money juga dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat secara tepat dan sesuai target sehingga kualitas pelayanan akan tercipta dengan baik lewat sumber daya yang efisien dan ekonomis.

Sedangkan, manfaat penerapan value for money bagi sektor publik dan masyarakat berdasarkan pendapat Mardiasmo, diantaranya:

  • Untuk menumbuhkan kesadaran akan uang publik.
  • Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
  • Untuk meningkatkan efektifitas pelayanan publik agar tergetnya lebih tepat.
  • Untuk meminimalisir anggaran pelayanan publik dikarenakan inefesiensi yang hilang dan penghematan pemakaian input.
  • Kepentingan publik dijadikan sebagai orientasi alokasi belanja.

Indikator Value for Money

Ada tiga indikator utama dalam value for money, diantaranya:

  • Ekonomi, yaitu perolehan input dengan mutu tertentu dengan harga paling rendah. Ekonomi ini ialah perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
  • Efisiensi, yaitu pencapaian maksimum output dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi ialah perbandingan output/input yang dihubungkan dengan standar kinerja atau sasaran yang sudah ditetapkan.
  • Efektivitas, yakni taraf pencapaian hasil program dengan sasaran yang sudah ditetapkan dengan sederhana, efektivitas ialah perbandingan outcome dengan output.

Baca Juga : Pengertian Keuangan Inklusif

Ada 2 indikator value for money menurut Mardiasmo (2002), diantaranya:

  • Alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi). Ekonomis berarti pembelanjaan barang dan jasa dengan taraf mutu tertentu pada harga terbaik. Efisiensi berarti output tertentu bisa diperoleh dengan sumber daya terendah.
  • Kualitas pelayanan (efektivitas). Efektivitas berarti kontribusi output dalam pencapaian tujuan dan target yang ditetapkan.

Penggunaan indikator efisiensi dan efektivitas harus secara bersamaan. Hal tersebut dikarenakan satu pihak mungkin pelaksanaan program telah dijalankan secara ekonomis dan efisien namun output yang dihasilkan tak sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Atau bisa juga di pihak lain program terbilang efektif dalam mencapai tujuan. namun pencapaiannya tidak ekonomis dan efisien. Apabila sebuah program efektif dan efisien maka program tersebut bisa dibilang cost effectivenees. Indikator efektivitas biaya adalah gabungan informasi efisiensi dan efektivitas dan bisa memberi penilaian pada kinerja bottom line yang diidentikkan dengan pelayanan publik dalam sektor publik.

Cara Menghitung Value for Money

Untuk melakukan pengukuran value for money, maka tentukan terlebih dahulu taraf input, output dan outcome terkait visi dan misi organisasi.

Setelah menentukan tingkat input, output dan outcome berikutnya hitung nilai ekonomi, efisien dan efektivitas. Lebih jelasnya seperti ini:

Pengukuran Ekonomis

Ekonomi merupakan perolehan input tertentu dengan harga paling rendah. Ekonomi ialah perbandingan antara input dan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi berhubungan dengan kemampuan organisasi sektor publik bisa mengurangi input resources dengan meminilisir pengeluaran yang boros dan tak produktif.

Pengukuran efektivitas hanya mempertimbangkan perolehan output, sedangkan pengukuran ekonomis hanya memperhatikan input yang digunaka. Ekonomis merupakan ukuran relatif. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengukuran ekonomis diantaranya yaitu:

  • Apakah biaya organisasi lebih besar dibanding anggaran organisasi?
  • Apakah biaya organisasi lebih besar dibanding biaya organisasi lain yang sama?
  • Apakah organisasi sudah memakai sumber daya finansial dengan optimal?

Baca Juga : Pengertian Rasio Keuangan

Rumus mengukur ekonomis

Keterangan:
Input = Realisasi anggaran
Input Value = anggaran

Menurut Mahsun (2006), kriteria ekonomis yaitu:

  • Apabila didapatkan nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) artinya ekonomis.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) artinya ekonomis berimbang.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) artinya tidak ekonomis.

Pengukuran Efisiensi

Efisiensi erat kaitannya dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan output dengan input yang digunakan. Proses kegiatan operasional bisa dibilang efisien jika suatu produk atau output tertentu bisa dicapai dengan pemakaian input dan dana terendah.

Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi bisa dibagi dua, yakni:

  • Efisiensi alokasi, yaitu efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan dalam menggunakan masukan pada tingkat kapasitas optimal.
  • Efisiensi teknis (manajerial), yaitu efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan dalam menggunakan masukan pada taraf keluaran tertentu.

Rumus mengukur efisiensi


Keterangan:
Input = Realisasi anggaran.
Output = Hasil yang dicapai kebijakan program dan aktivitas.

Berdasarkan pendapat Mahsun (2006), kriteria efisiensi yaitu:

  • Apabila didapatkan nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) artinya tidak efisien.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) artinya efisiensi berimbang.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) artinya efisien.

Pengukuran Efektivitas

Pada dasarnya, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan atau sasaran kebijakan. Efektivitas merupakan hubungan antara output dan target yang perlu dicapai. Kegiatan operasional dibilang efektif jika proses kegiatan mencapai tujuan dan target akhir kebijakan.

Baca Juga : Pengertian Kebijakan Moneter

Efektivitas diartikan sebagai penilaian berhasil tidaknya pencapaian tujuan yang dilakukan organisasi mencapai tujuannya. Jika organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasitersebut bisa dibilang berjalan secara efektif. Perlu dipahami bahwa efektivitas tak menyatakan mengenai besarnya biaya yang sudah organisasi keluarkan untuk mencapai tujuannya.

Rumus mengukur efektivitas

Keterangan:
Outcome = Dampak yang muncul dari aktivitas.
Output = Hasil yang dicapai atas kebijakan program.

Berdasarkan pendapat Mahsun (2006), kriteria efektivitas yaitu

  • Apabila didapatkan nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) artinya tidak efektif.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) artinya efektivitas berimbang.
  • Apabila didapatkan nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) artinya efektif.

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian value for money menurut para ahli, manfaat, indikator dan cara mengukur value for money secara lengkap. Semoga bermanfaat