Pengertian Dan Jenis Filum Algae Terlengkap

Posted on

Pada postingan sebelumnya kita pernah membahas tentang Pengertian Protista , dimana disebutkan Protista dibedakan menjadi tiga subkingdom, yaitu subkingdom Protozoa (Protista mirip hewan); subkingdom Algae (protista mirip tumbuhan); dan subkingdom Myxomycotina (jamur lendir).  Setelah kita membahas tentang Subkingdom Protozoa , kesempatan kali ini kita akan membahas Subkingdom Algae.

Algae

Algae atau ganggang mempakan organisme mirip tumbuhan yang termasuk kingdom Protista. Sebagian besar Ganggang merupakan organisme uniseluler, sebagian lagi merupakan organisme multiseluler yang berukuran besar. Ganggang berbeda dari protozoa karena mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, seperti tumbuhan. Hal itu disebabkan ganggang memiliki klorofil. Namun, ganggang berbeda dari tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak memiliki akar, daun, atau batang yang sesungguhnya. Tubuh ganggang disebut talus. Struktur reproduksinya juga berbeda dari tumbuhan; ganggang membentuk garnet di dalam gametangia yang uniseluler. Sementara itu, tumbuhan membentuk garnet di dalam gametangia yang multiseluler. Oleh karena itu. ganggang dimasukkan dalam kingdom Protista.

algae

Sebagian besar ganggang memiliki habitat di perairan. Sel- sel ganggang mengandung pirenoid, yaitu organ pembentuk dan penyimpan amilum. Ada empat tipe struktur tubuh ganggang, yaitu uniseluler. koloni, filamentous, dan multiseluler.

Berdasarkan dominasi pigmennya, ganggang dibedakan menjadi enam filum, yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, Chrysophyta. Rhodophyta, Euglenophyta, dan Pyrophyta.

1. Chlorophyta

Chlorophyta (ganggang hijau) merupakan organisme bersel tunggal atau banyak. Hidup soliter (sendiri) atau berkolom (berkelompok) berupa benang bercabang atau berbentuk lembaran Habitat di air sebagai plankton, bentos, atau perifiton serta dapai juga hidup di tanah yang basah/lembap. Reproduksi secara vegetatif berlangsung dengan fragmentasi, yaitu pemutusan bagian tubuh. sedangkan secara generatif berlangsung melalui konjugasi, yairi peleburan dua sel.

Chlorophyta bermacam-macam, ada yang bersel satu tidak dapat bergerak, bersel satu dapat bergerak, berkoloni dapat bergerak. berkoloni tidak dapat bergerak, berbentuk filamen (benang). dan berbentuk lembaran.

Chlorophyta bersel satu yang tidak bergerak, contohnya Chlorococcum yang hidup di air tawar dan berkembang biak secara seksnai dengan isogami. Isogami adalah penyatuan dua sel kelamin (gamet) yang sama bentuk dan ukurannya, Contoh lainnya adalah Chlorella yang hidup di air tawar. Ciri-cirinya, tubuh berbentuk seperti bola, protoplas berbentuk seperti mangkuk, dan mengandung protein tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif sumber makanan baru.

Chlorophyta bersel satu yang dapat bergerak, contohnya Chlamy- domonas dengan ciri-ciri bersel tunggal, bentuk bulat dengan 2 flagela, memiliki 1 vakuola, 1 inti,kloroplas, stigma (bintik mata), dan pirenoid yang merupakan pusat pembentukan zat tepung (amilum). Habitat Chlamydomonas adalah di air tawar. Chlamydomonas berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi. Hasil konjugasi Chlamydomonas berupa zigospora.

Chlorophyta berkoloni dapat bergerak, yaitu Volvox globator, memiliki ciri-ciri berbentuk seperti bola berflagel. Habitatnya di air tawar. Antarsel Volvox globator memiliki plasmodesmata, yaitu penghubung antara satu sel dan sel yang lain dalam bentuk benang- benang sitoplasma.

Chlorophyta berkoloni tidak bergerak, contohnya Hidrodyction dengan ciri tubuh berbentuk seperti jala. Air tawar merupakan habitat koloni ini. Hidrodyction yang berkembang biak dengan fragmentasi akan membentuk zoospora, sedangkan Hidrodycton yang berkembang biak dengan konjugasi akan membentuk zigospora.

Chlorophyta berbentuk filamen (benang), contohnya Spirogyra dengan ciri tubuh berbentuk benang. Spirogyra memiliki kloroplas berbentuk pita melingkar (spiral). Habitatnya di air tawar. Berkembang biak dengan fragmentasi dan konjugasi. Contoh lain adalah Oedogonium yang hidup di habitat air tawar. Oedogonium berkembang biak secara vegetatif dengan zoospora berflagel banyak dan secara generatif dengan penyatuan ovum dan sperma. Apabila sel telur dan sperma berasal dari satu talus disebut homotalus, sedangkan apabila berlainan talus disebut heterotalus.

Contoh Chlorophyta yang berbentuk lembaran adalah Ulva (selada laut). Habitat organisme ini di perairan laut maupun perairan payau yang dangkal dengan cara menempel pada substrat berbatu dengan menggunakan pelekap (holdfast). Organisme ini berkembang biak secara vegetatif dengan spora berflagel empat dan secara generatif dengan membentuk zigospora yang akan lepas menjadi individu baru. Daur hidup Ulva sp. Contoh yang lain adalah Chara yang hidup di habitat air tawar dengan seluruh tubuh terendam air. Chara mempunyai batang dan cabang yang beruas-ruas. Pada cabang akan terbentuk oogonium (alat kelamin betina) dan anteridium (alat kelamin jantan). Reproduksi generatif dengan membentuk zigospora yang akan lepas dan menjadi individu baru.

2. Phaeophyta

Di pantai kita dapat menemukan tumbuhan laut yang memiliki semacam gelembung-gelembung udara. Tumbuhan itu berwarna cokelat dan biasanya bercabang-cabang. Tumbuhan laut ini dikelompokkan ke dalam Phaeophyta (ganggang cokelat).

Kelompok Phaeophyta memiliki tubuh berbentuk benang/lembaran. Panjangnya dapat mencapai beberapa meter sehingga bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Phaeophyta merupakan ganggang yang banyak ditemukan di daerah intertidal pantai berkarang laut tropis dan subtropis. Pigmen dominan yang dimiliki ialah fukosantin (cokelat). Phaeophyta ini mampu mengha- silkan asam alginat yang sangat penting untuk bahan industri, seperti salep dan es krim. Phaeophyta berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk zoospora berflagel. Phaeophyta juga berkembang biak secara generatif dengan membentuk reseptakulum. yaitu organ yang berisi alat perkembangbiakan pada ujung lembaran yang fertil (subur). Pada reseptakulum terdapat konseptakulum yang menghasilkan sel telur dan spermatozoid. Contohnya Phaeophyta, antara lain Mcicrocystis, Laminaria, Turbinaria, Sargassum, dan Fucus vesiculosus.

3. Chrysophyta

Tumbuhan laut yang memiliki wama kuning keemasan tergolong dalam Chrysophyta (ganggang keemasan). Adapun ciri-ciri Chrysophyta, antara lain bersel tunggal atau bersel banyak. memiliki klorofil dan pigmen dominan karoten (keemasan). Habitatnya di perairan tawar, perairan laut, perairan payau. dan di tanah yang basah/lembap.

Ganggang keemasan ada yang bersel satu dan berbentuk tilamen. Chrysophyta yang bersel satu, contohnya Ochromonas dengan ciri-ciri tubuh menyerupai bola dan memiliki kloroplas berbentuk lembaran melengkung berwarna kekuningan. Selain itu, jenis ini juga memiliki inti, vakuola, stigma, serta memiliki dua flagel yang tidak sama pan- jangnya. Ochromonas berkembang biak dengan cara membelah diri.

Navicula adalah contoh lain Chrysophyta bersel satu. Navicula ini lebih dikenal sebagai ganggang kersik (Diatomae). Habitatnya di air tawar, air laut, dan air payau sebagai plankton. Tubuhnya terdiri atas epiteka (bagian tutup) dan hipoteka (bagian kotak). Diatomae yang mati akan mengendap di dasar tanah menjadi tanah diatomit. Tanah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok, isolator, bahan pembuat dinamit, dan pembuat saringan. Diatomae dapat berkembang biak secara aseksual dengan cara membelah diri atau secara seksual dengan cara isogami.

Chrysophyta bersel banyak yang berbentuk benang, contohnya Vaucheria. Tubuhnya berbentuk benang, bercabang, dan tidak bersekat. Vaucheria berkembang biak secara vegetatif dengan zoospora berflagel, sedangkan secara generatif dengan pertemuan antara oogonium dan spermatozoid.

4. Rhodophyta

Rhodophyta (ganggang merah) mempu- nyai ciri-ciri tubuh bersel banyak menyerupau benang/lembaran. Rhodophyta memiliki pigmen dominan fikoeritrin (merah). Rhodophyta sebagian besar hidup di perairan lam dengan substrat dasar berbatu, dari daerar intertidal sampai dengan perairan lam yang lebih dalam (zona fotik). Rhodophym berkembang biak secara generatif dengan spermatium (tidak berflagel) dan sel tetaq Ganggang yang termasuk Rhodophyta adalah Eucheuma spinosum. Ganggang ini biasa dimanfaatkan untuk merabuat agar-agar. Contoh lainnya adalah Gelidium dan Gracillaria yang juga digunakan untuk membuat agar-agar. Contoh yang lain yang merupakan parasit adalah Palmaria, Bossiella, dan Polysiphonia.

5. Euglenophyta

Euglenophyta merupakan kelompok makhluk hidup peralihan antara hewan dan tumbuhan dengan ciri mempunyai kloroplas untuk fotosintesis dan alat gerak berupa bulu cambuk. Contoh kelompok ini adalah Euglena viridis, Euglena pisciformis (berbentuk gelendong), Euglena spirogyra (berbentuk besar dan tidak begitu aktif), dan Euglena sanguinea (memiliki hematokrom).

Euglena viridis merupakan ganggang bersel satu, berbentuk panjang, runcing pada bagian anterior, dan tumpul di bagian posterior. Di bagian anterior terdapat bagian yang melekuk ke dalam disebut sitostoma (mulut) dan di bagian dasarnya terdapat kerongkongan. Dekat akhir kerongkongan terdapat stigma (bintik mata merah) yang banyak mengandung hematokrom yang lebih peka terhadap sinar. Nukleus berada di dekat pertengahan tubuh dan memiliki vakuola kontraktil.

Hasil fotosintesisnya berupa paramilon yang disimpan dalam pirenoid. Ganggang ini juga dapat hidup saprofit dengan meng- absorpsi zat-zat tertentu dari material organik yang larut dalam air melalui selumh permukaan tubuhnya. Dalam masa istirahat Euglena akan membentuk kista dari bahan selulosa.

Euglena ini dapat bergerak dengan cara berkontraksi. yaitu mengubah bentuk tubuh dari bentuk pendek menjadi panjang dan langsing. Hal itu membuktikan bahwa Euglena memiliki elastisitas. Benang di bagian anterior Euglena disebut flagelum, berupa tonjolan elastis yang dilapisi oleh suatu lapisan protoplasma. Hewan ini melakukan reproduksi dengan membelah diri secara longitudinal, diawali dengan pembelahan nukleus kemudian diikuti dengan pembelahan seluruh tubuh.

6. Pyrophyta

Kelompok Pyrophyta (ganggang api merupakan organisme autotrof uniseluler dengan satu fiagel dan dapat bergerak aktif. Dinding sel terbuat dari selulosa yang ber- sambungan rapat serta mengandung plastidi yang mengandung klorofil dan pigmen cokeL kekuning-kuningan (xantofil dan karotent Biasanya, tubuh diselubungi oleh kutikula yang tebal dan memiliki kromatofor.

Pyrophyta berkembang biak dengan membelah diri menghasilkan dua indivica baru (pembelahan biner). Habitat Pyrophv-x di perairan laut, perairan payau, dan perairan tawar. Di perairan tawar Pyrophyta banyak ditemukan di danau-danau di Pulau Jawa. Sumatra, dan Bali. Beberapa genera ya banyak ditemukan di perairan tawar antara lain adalah Parididiu Gymnodinium, dan Ceratium. Beberapa spesk dari filum ini menghasilkan fluoresensi (mampu memanca cahaya pada malam hari). Spesies-spesies tersebut antara lain ad Nocticula scintillan dan N. vermilarris.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Dan Jenis Filum Algae Terlengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya:

Pengertian Ciri-Ciri Dan Pembagian Subkingdom Protista Menurut Ahli

Klasifikasi Dan Peran Virus Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sejarah, Ciri-Ciri Dan Replika VIRUS Terlengkap

Klasifikasi Menurut Carolus Linnaeus Dan Alternatif Sistem Klasifikasi

Penjelasan Klasifikasi Makhluk Hidup Terlengkap

Pengertian 10 Komponen Struktur Sel Dan Fungsinya