Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis dan Ekosistem Serta Klasifikasinya

Posted on

Indonesia memiliki banyak hutan hujan tropis yang di dalamnya terdapat beraneka ragam hewan dan tumbuhan. Karena itulah, Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (nomor dua setelah Brasil). Di samping itu, Indonesia juga memiliki banyak hewan dan tumbuhan endemis yang hanya dapat dijumpai di Indonesia. Bahkan, tingkat endemisme hewan dan tumbuhan negara kita tertinggi di dunia. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati? Mengapa negara kita memiliki keaneragaman hayati yang tinggi? mari kita simak penjelasan dibawah ini.

Keanekaragaman Gen, Jenis, dan Ekosistem

Keanekaragaman Gen, Jenis, dan Ekosistem

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas mempakan keseluruhan variasi makhluk hidup mencakup kesatuan ekologis di tempat hidupnya. Dalam keanekaragaman hayati, dijumpai berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang tampak pada tingkat yang berbeda.

Konsep Keanekaragaman Hayati

Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas. Ciri khas tersebut ada yang sama dan ada yang berbeda dari makhluk hidup lain. Berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki, beberapa jenis makhluk hidup dapat dimasukkan satu kelompok. Perbedaan/variasi dan persamaan yang tampak di antara makhluk hidup dalam kelompok itulah yang jadikan dasar untuk membaginya menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil.

Variasi pada makhluk hidup terjadi karena pengaruh gen dan ling¬kungan. Berdasarkan hal itu, keanekaragaman hayati tampak dalam tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Keanekaragaman hayati tingkat gen berasal dari adanya variasi susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies. Susunan perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Setiap individu yang ada dalam satu spesies mempunyai susunan perangkat dasar gen yang khas. Jadi, tidak ada dua individu yang mempunyai susunan perangkat dasar gen yang sama. Hal itu menyebabkan adanya variasi pada individu- individu yang berada dalam satu spesies. Contoh yang paling mudah diamati adalah keanekaragaman pada wama bunga bugenvil.
Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Jadi, meskipun termasuk jenis/spesies yang sama, masing-masing individu memiliki faktor genetik yang berbeda sehingga terbentuklah variasi dalam satu keturunan.
Selain ditentukan oleh faktor genetik, ciri yang terlihat (fenotipe) juga ditentukan oleh lingkungan atau adaptasi terhadap lingkungan. Boleh dikatakan dalam satu keturunan yang memiliki faktor genetik (genotipe) yang sama. tetapi hidup di lingkungan berbeda akan memiliki fenotipe yang berbeda pula. Hal inilah yang memunculkan keanekaragaman tingkat gen.
Secara alami, keanekaragaman hayati tingkat gen dapat terjadi karem pengaruh adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan. Secara buatam. keanekaragaman hayati terjadi karena peranan manusia, misalnya persilangan dan mutasi.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (Spesies)

Keanekaragaman hayati tingkat jenis tampak dari adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi antara spesies yang satu dan spesies yang lain. Misalnya, kenanga, sirsak, dan srikaya adalah tanaman yang berbeda, tetapi masih termasuk satu fa yang sama (Annonaceae). Begitu juga ayam, itik, dan ani . termasuk satu familia Gulliformeae.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Berbagai individu yang berbeda spesies yang saling berinte- raksi dengan sesamanya dan dengan lingkungan, akan membentuk ekosistem yang mempunyai sistem kehidupan khas. Misalnya, hutan bakau, hutan hujan tropis, sabana, dan daerah salju. Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan/faktor abiotik yang berbeda akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Faktor abiotik meliputi iklim, air, tanah, udara, cahaya, kelembapan.dan suhu. Kondisi abiotik yang berbeda akan menyebabkan spesies yang hidup dalam lingkungan tersebut beradaptasi dan menampakkan ciri-ciri yang khas sehingga menjadi khas pada ekosistem yang terbentuk. Sebagai contoh, pohon kelapa marapu beradaptasi di lingkungan pantai dan menjadi tumbuhan (spesies) yang khas daerah pantai. Pohon bakau mampu beradaptasi pada lingkungan payau/rawa sehingga akan membentuk ekosis¬tem hutan bakau dan menjadi tumbuhan khas di ekosistem tersebut.

Klasifikasi dalam Keanekaragaman Hayati

Berdasarkan persamaan yang dimiliki oleh makhluk hidup. keanekaragaman hayati yang ada dapat diklasifikasikan berdasarkar kepentingan bagi manusia. Melalui klasifikasi, keanekaragamM hayati dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hewan, tumbuhan dan mikroba.

Klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup dilakukan atas dasar aturan tertentu. Sebagai contoh macam- macam klasifikasi dibedakan berdasarkan hal-hal berikut.

  1. Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan fungsinya, antara lain sebagai berikut:
    • penghasil kayu: jati, mahoni;
    • peneduh: akasia, beringin;
    • penghasil bahan pangan: padi, gandum, jagung. sagu;
    • penghasil gula: tebu, bit;
    • sayuran: kol, sawi, bayam, kangkung.
  2. Hewan dikelompokkan berdasarkan fungsinya. antara lain sebagai berikut:
    • sarana transportasi: sapi, kuda, unta;
    • penghasil daging: kambing, ayam, sapi;
    • penghasil telur: ayam, itik, puyuh;
    • penghasil susu: sapi, kambing, kuda;
    • hewan peliharaan: ayam, anjing, kucing.
  3. Mikroba dikelompokkan berdasarkan fungsinya, antara lain sebagai berikut:
    • pengolah bahan pangan: Acetobacter xylium (nata de coco), Lactobacilus bulgaricus (yoghurt), Penicillium camemberti (keju);
    • agen fermentasi: Saccharomyces cerevisiae (tapai, bir, roti), Rhizopus oryzae (tempe), Aspergillus oryzae (sake).
    • Penghasil antibiotik = Streptomyces griceus, Penicillium notatum

Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan berbagai keanekaragaman hayati sesuai dengan kebutuhan manusia. Pengelompokan keanekaragaman hayati dapat juga dilakukan berdasarkan peranannya. misalnya adanya hewan yang menguntungkan dan merugikan, tumbuhan menguntungkan dan merugikan, serta mikroba patogen dan nonpatogen.

Dengan menggunakan dasar klasifikasi yang berbeda, keanekaragaman hayati dapat lebih mudah dicari, dimengerti, dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, penelitian tentang makhluk hidup mengalami perkembangan yang pesat sehingga muncullah varietas-varietas baru atau bahkan spesies baru akibat adanya penemuan-penemuan baru. Seperti pada bab sebelumnya telah diketahui adanya enam spesies bakteri baru di Indonesia. Dengan menggunakan dasar biokimia, organisme tersebut dengan mudah diklasifikasikan dalam kelompok mikroba (bakteri).

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen, Jenis dan Ekosistem Serta Klasifikasinya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya:

Pengertian, Tipe Mikoriza Dan Linchens (Lumut Kerak)

Struktur Dan Bentuk Jamur Berdasarkan Reproduksi Seksualnya

Pengertian, Ciri-Ciri Dan Bentuk Reproduksi Jamur

Pengertian Dan Jenis Myxomycophyta (Jamur Lendir) Menurut Ahli Serta Peran Protista Dalam Kehidupan

Pengertian Ciri-Ciri Dan Pembagian Subkingdom Protista Menurut Ahli