Sistem Koloid – 8 Macam Sistem Koloid Dan Penjelasan Lengkap

Posted on

Dispersi koloid disebut juga sistem koloid. Fase terdispersi dan medium pendispersi dalam sistem koloid dapat berwujud padat, cair, dan gas. Berdasarkan wujud fase terdispersi dan medium pendispersinya, sistem koloid dikelompokkan menjadi delapan seperti yang tercantum dalam Tabel .

macam koloid

Tabel Jenis-Jenis Koloid

[table id=14 /]

Campuran antara fase terdispersi gas dengan medium pendispersi gas menghasilkan campuran yang homogen atau larutan sejati, bukan sistem koloid. Hal ini karena partikel-partikel “molekul gas mempunyai diameter kurang dari 10~7 cm dan jarak antarpartikel gas sangat renggang sehingga semua partikel gas dapat bercampur homogen dalam segala perbandingan.

Berdasarkan tabel pengelompokan sistem koloid pada Tabel, secara garis besar ada empat kelompok tipe koloid. Keempat tipe koloid tersebut yaitu sol, aerosol, emulsi, dan busa.

a. Sol

Sol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi berwujud padat dalam medium pendispersi berwujud cair atau padat. Sol yang medium pendispersinya berwujud cair (sol cair) juga sering disebut larutan koloid. Fase terdispersi koloid tipe sol ini pada umumnya tidak larut dalam cairan medium pendispersinya, misal sol Fe(OH)3 dalam air.

Kebalikan dari sol cair adalah sol padat. Sol padat adalah salah satu tipe sol yang terbentuk saat zat padat terdispersi dalam medium pendispersi padat, contoh kaca berwarna. Kaca berwarna dibuat dengan cara mendispersikan senyawa logam yang berbentuk kristal halus ke dalam kaca cair pada suhu tinggi kemudian didinginkan.

Tipe lain dari sol adalah gel. Gel bersifat sedikit kaku. Gel terbentuk dari suatu sol dengan zat ter¬dispersi yang mengadsorpsi medium pendispersi¬nya sehingga terjadi koloid yang agak padat. Contoh gel yaitu agar-agar, gelatin, dan gel silika.

b. Aerosol

Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi gas. Aerosol dibedakan menjadi dua tipe yaitu aerosol padat dan aerosol cair. Aerosol padat terbentuk apabila partikel-partikel padat yang sangat halus terdispersi ke dalam medium pendispersi gas. Contoh aerosol adalah angin puting beliung.

Aerosol cair adalah koloid yang terdiri atas fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas, contoh kabut. Kabut terjadi apabila udara yang memiliki kelembapan tinggi mengalami pendinginan. Uap air yang terkandung di udara mengembun dan bergabung membentuk butiran- butiran halus dalam ukuran partikel koloid.

c. Emulsi

Emulsi dibedakan menjadi dua, yaitu emuisi cair dan emulsi padat. Emulsi cair biasa disebut emulsi, terjadi saat fase terdispersi yang berwujud cair terdispersi dalam medium pendispersi yang juga berwujud cair. Namur, sistem dispersi ini tidak dapat bercampur secara homogen, contoh es krim dan susu. Susu merupakan emuisi lemak dalam air. Emulsi padat adalah tipe koloid yang terbentuk dari fase cair yang terdispersi dalam medium pendispersi padat dan tidak dapat bercampur homogen, contoh mentega.

d. Busa

Busa merupakan tipe koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair. Tipe busa ini disebut jga buih. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan gas ke dalam zat cair yang mengandung zat pemouih, Zat pembuih berfungsi menstabilkan buih yang terbentuk, contoh sabun, detergen, dan proteir Sementara itu, busa padat terjadi apabila fase gas terdispersi dalam medium padat. Tipe koloid in terbentuk pada suhu tinggi dalam medium pendispersi yang mempuriyai titik lebur di atas suhu kamar. Hal inilah yang mengakibatkan tipe oloid ini pada suhu kamar berwujud padat, contoh lava gunung berapi.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sistem Koloid – 8 Macam Sistem Koloid Dan Penjelasan Lengkap. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: