Pengertian Kandung Kemih, Fungsi, Struktur Bagian dan Jenis Penyakit Pada Kandung Kemih (Vesika Urinaria) Lengkap

Posted on

Pengertian Kandung Kemih, Fungsi, Struktur Bagian dan Jenis Penyakit Pada Kandung Kemih (Vesika Urinaria) Lengkap – Kandung kemih atau kantung kemih  atau buli-buli adalah salah satu organ dalam sistem eksresi manusia berupa urine. Kandung kemih berfungsi untuk menampung urin sementara sebelum dibuang/dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Nama latin kanding kemih adalah Vesika Urinaria.

Kandung kemih merupakan organ berbentuk seperti kantong yang disusun oleh 3 lapis otot destrusor yang saling beranyaman. Letak kandung kemih yaitu berada tepat di belakang pubis di dalam rongga pelvis.

Kandung kemih yang kosong pada orang dewasa terletak di dalam pelvis, jika kandung kemih terisi maka dinding atasnya masuk ke daerah abdomen (hipogastrium). Normalnya kandung kemih mampu menampung sekitar 600 ml urin. Saat volume urin di kandung kemih sudah mencapai sekitar 400 mL, respon sistem saraf pusat akan terpicu dan merasakan sensasi penuh. Saat itu terjadi, otot kandung kemih perlahan berkontraksi dan katup sfingter internal terbuka. Lalu, urin akan keluar melalui uretra.

Fungsi Kandung Kemih (Vesika Urinaria)

Fungsi utama kandung kemih yaitu untuk menampung urin sementara dari ginjal sebelum dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Biasanya kandung kemih dapat menampung sekitar 500 ml urin, namun kapasitas maksimal yang bisa ditampung jauh lebih besar. Adapula fungsi lain kandung kemih, diantaranya yaitu:

  • Memberikan sinyal kepada tubuh jika urin yang ditampung sudah cukup banyak sehingga bisa dikeluarkan.
  • Membantu proses buang air kecil dengan mengkontrasikan otot-otot detrusornya.

Struktur Anatomi dan Bagian Kandung Kemih (Vesika Urinaria)

Bagian utama kantung kemih yaitu otot-otot detrusor yang terdiri atas otot spiral, otot longitudinal dan otot sirkular. Saat hendak mengeluarkan urin, maka otot tersebut akan melakukan kontraksi dengan mengirimkan sinyal parasimpatik. Lapisan dari kandung kemih (vesika urinari) dari luar ke dalam yaitu Lapisan Seroa (Peritoneum Parietal), Lapisan Subserosa (Fascia Endopelvina), Lapisan Otot (M. Detrussor), Lapisan Submukosa, dan Lapisan Mukosa.

Bagian puncak (apex) kandung kemih menghadap ke bagian simpisis pubis, sedangkan bagian dasarnya berhadapan dengan rektum pada pria dan vagina pada wanita. Bagian leher terdapat pada sisi bawah dimana kandung kemih (vesika urinaria) tampak menyempit ke arah uretra. Bagian tubuh atau badan merupakan bagian terbesar pada kandung kemih. Pada kandung kemih terdapat bagian yang disebut dengan Trigone, yaitu suatu wilayah yang membentuk struktur seperti segitiga pada dinding belakang kandung kemih. Trigone tersebut disusun oleh dua orifisia uretra (bukan uretra tempat masuknya kateter) dan interlal uretral orifisia (bagian awal uretra).

Bagian leher kandung kemih disusun oleh otot detrusor yang membentuk uretral sphincter internal. Sphincter tersebut akan menutup saat proses ejakulasi untuk mencegah masuknya semen ke dalam kandung kemih. Sphincter tersebut dikontrol secara tidak sadar. Selain itu juga terdapat Sphincter uretra external yang berfungsi untuk menahan urin sementara, spinchter ini bisa dikontrol secara sadar (voluntary).

Jenis Penyakit Kandung Kemih

Berikut beberapa jenis penyakit kandung kemih, diantaranya yaitu:

Infeksi saluran kemih atau cystitis
Kondisi ini ditandai dengan infeksi pada kandung kemih. Gejalanya diantaranya demam tinggi, sering buang air kecil, rasa tidak nyaman saat buang air kecil, dan munculnya darah pada urin. Ini mudah diobati dengan terapi antibiotik.

Sistitis interstisial
Kondisi ini dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang sangat menyakitkan. Ini ditandai dengan nyeri kronis di daerah panggul yang memburuk saat ada jumlah urin dalam kandung kemih meningkat. Umumnya ini disebabkan karena kerusakan kandung kemih dan infeksi kandung kemih kronis.

Inkontinensia urin
Kondisi ini ditandai dengan hilangnya kontrol terhadap kandung kemih, bisa terjadi sesekali atau berulang kali. Ini disebabkan karena melemahnya otot yang bertanggung jawab untuk menahan urin di kandung kemih, Namun hal ini juga dapat disebabkan karena prolaps kandung kemih. Ini bisanya dialami oleh orang berusia lanjut.

Retensi urin
Ini berupa kondisi abnormal di mana urin menumpuk di kandung kemih lebih daripada jumlah seharusnya. Biasanya disebabkan karena kerusakan saraf, pembesaran prostat, atau diabetes. Hal ini menyebabkan urin kembali ke ginjal dan memicu kerusakan yang berakibat terkena gagal ginjal.

Batu kandung kemih
Kondisi ini ditandai dengan penumpukan benjolan keras yang terbuat dari mineral di kandung kemih. Batu tersebut bisa mengiritasi organ dan menghalangi aliran urin.

Kanker kandung kemih
Kondisi ini terjadi saat ada pertumbuhan abnormal dari sel kanker pada lapisan dalam kandung kemih. Orang yang merokok memiliki resiko lebih tinggi mengalami hal ini.

Demikian artikel tentang”Pengertian Kandung Kemih, Fungsi, Struktur Bagian dan Jenis Penyakit Pada Kandung Kemih (Vesika Urinaria) Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa