Pengertian Jaringan Ikat : Ciri, Fungsi, Letak, Komponen Penyusun dan Jenisnya Lengkap

Posted on

Pengertian Jaringan Ikat : Ciri, Fungsi, Letak, Komponen Penyusun dan Jenisnya Lengkap – Dalam tubuh terdapat banyak jaringan penyusun, salah satunya adalah jaringan ikat. Apa itu jaringan ikat? Agar lebih memahaminya, artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian jaringan ikat pada manusia, ciri ciri, letak, jenis dan penyusun jaringan ikat secara lengkap.

Pengertian Jaringan Ikat

Pengertian jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menyokong dan menambat bagian jaringan maupun organ lainnya. Komponen penyusun jaringan ikat merupakan sel yang tersusun dalam matriks ekstrasluler dan tersusun menyebar.

Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat dalam tubuh dan mempunyai susunan sel yang jarang dan tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan ikat terbentuk dari mesenkim yang berasal dari mesoderm. Mesoderm merupakan lapisan tengah embrio. Jaringan ikat disebut juga dengan jaringan penyokong atau jaringan penunjang.

Baca Juga : Jaringan Pengikat Hewan

Ciri Ciri Jaringan Ikat

Ciri ciri atau karakteristik jaringan ikat diantaranya yaitu:

  • Letak sel jaringan ikat tidak berhimpit apabila hanya berhubungan pada ujung protoplasmanya.
  • Memiliki komponen intraseluler atau matriks.
  • Memiliki bentuk sel yang tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti sel menggelembung.

Fungsi Jaringan Ikat

Fungsi jaringan ikat adalah untuk mengikat atau menyokong antar jaringan atau antar organ. Selain itu, fungsi jaringan ikat yaitu:

  • Sebagai pengikat dan penyambung antar jaringan.
  • Sebagai penyokong dan pembentuk struktur tubuh.
  • Sebagai pelindung suatu organ.
  • Sebagai transportasi cairan tubuh.
  • Mengikat dan menyokong jaringan yang lain.
  • Melindungi organ.
  • Menyimpan energi.
  • Membentuk tubuh.
  • Menyusun sistem sirkulasi darah.
  • Mengisi rongga di antar organ.
  • Mengangkut oksigen dan makanan ke jaringan lain.
  • Mengangkut sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
  • Menghasilkan kekebalan.

Baca Juga : Jaringan Epidermis

Komponen Penyusun Jaringan Ikat

Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel jaringan ikat.

Matriks

Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Dengan demikian, matriks berfungsi sebagai tempat melekatnya sesuatu. Matriks tersusun atas serabut dan bahan dasar yaitu cairan ekstraseluler. Jaringan ikat tersusun atas 3 jenis serat dan bahan dasar matriks tersebut diantaranya:

Serat kolagen

Serat kolagen ini terbuat dari kolagen. Sifat serat kolagen tidak elastis, sangat kuat, dan mudah robek apabila ditarik mengikuti panjangnya. Serat koladen terdapat pada tendon yang berfungsi menghubungkan otot dan tulang. Selain pada tendon, serat kolagen ditemukan juga pada tulang dan kulit. Penyusun utama serat kolagen yaitu protein kolagen.

Serat elastis

Serat elastis bersifat yang sangat elastis dan memiliki tingkat kelenturan yang tinggi. Bentuk serat elastis ini berupa untaian panjang dan berwarna kuning. Sifat serat elastis mirip dengan karet. Serat elastis terdapat pada pembuluh darah, ligamen dan selaput tulang rawan pada laring. Serat elastin tersusun atas elastin yang terdiri atas mukopolisakarida dan protein serta dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrillin.

Serat retikuler

Serat retikuler sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler tersusun atas kolagen dan dilanjutkan oleh serabut kolagen. Serat ini memiliki elastisitas yang rendah. Serat retikuler ini lebih tipis dari serat kolagen dan dilapisi glikoprotein. Fungsi serat retikuler yaitu menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan yang lain. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan juga kelenjar limfe.

Baca Juga : Jaringan Otot dan Saraf Vertebrata

Bahan dasar

Bahan dasar matriks merupakan mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks akan bersifat lentur apabila memiliki asam hialuronat tinggi, contohnya pada sendi dan matriks akan bersifat kaku apabila memiliki mukopolisakarida tinggi, contohnya pada tulang punggung. Fungsi asam hialuronat yaitu sebagai pengikat air, pelumas, dan peredam benturan. Komponen utama mukopolisakarida yaitu sulfat terutama kondroitin sulfat.

Sel-Sel Jaringan Ikat

Berikut ini macam-macam jenis sel jaringan ikat, diantaranya:

Fibroblas

Fibroblas adalah sel berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein.

Makrofag

Makrofag adalah sel yang memiliki bentuk tidak teratur dan berfungsi untuk pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses meminum partikel-partikel kecil, biasanya berupa zat buangan dalam bentuk cairan. Sedangkan fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati dan juga bakteri.

Sel tiang

Sel tiang adalah sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin berfungsi mencegah pembekuan darah. Sedangkan histamin berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.

Sel lemak

Sel lemak berfungsi sebagai menyimpan lemak. Sel lemak akan membentuk jaringan lemak atau jaringan adiposa.

Sel plasma

Sel plasma berbentuk tidak teratur dan berfungsi melawan patogen. Sel plasma banyak ditemukan pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

Jenis Jaringan Ikat

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat padat dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya yaitu:

  • Jaringan ikat sejati, yaitu jaringan ikat yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
  • Jaringan ikat cair, yaitu jaringan ikat yang terdiri dari jaringan darah dan limfa.
  • Jaringan ikat penyokong, yaitu jaringan ikat yang berperan dalam membentuk dan menyokong tubuh. Jaringan ini terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.

Baca Juga : Jaringan Epitel Pada Hewan

Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar adalah jaringan dengan sel yang jarang dan sebagian jaringannya tersusun matris berupa cairan lendir atau mukus yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Ciri-ciri jaringan ikat longgar yaitu seratnya tersusun longgar. Letak jaringan ikat longgar ini terdapat pada makrofag, sel plasma, sel tiang dan juga sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar yaitu untuk membungkus/melindungi organ, pembuluh darah dan saraf.

Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat tersusun atas sel-sel fibroblas dan memiliki banyak serat kolagen yang tersusun padat dan teratur. Serat kolagen tersebut bersifat fleksibel namun tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat yaitu untuk menghubungkan antar organ. Jaringan ikat padat terdapat pada tendon, ligamen, serta pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit. Fungsi tendon yaitu sebagai penghubung antara tulang dengan otot sedangkan fungsi ligamen yaitu sebagai penghubung tulang dengan tulang lainnya.

Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang istimewa karena berwujud cairan. Jaringan darah termasuk jaringan ikat karena memiliki matriks ekstraseluler berupa cairan yakni plasma darah. Fungsi jaringan darah adalah membawa sari makanan, hormon, oksigen, sisa hasil metabolisme dan mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah), dan plasma darah.

Jaringan Limfa

Jaringan limfe atau jaringan getah bening berfungsi untuk kekebalan tubuh serta mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat lainnya dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ seperti timus, kelenjar limfe tonsil dan limpa. Jaringan limfe terdiri atas serat retikuler dan makrofag.

Baca Juga : Proses Pembentukan Tulang

Jaringan Tulang Rawan

Tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut dengan mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang mengandung banyak kondroblas (pembentuk sel tulang rawan). Jaringan tulang rawan atau kartilago terdiri atas:

  • Tulang rawan hialin yaitu tulang rawan yang mengandung kondroblas dan kolagen. Warna tulang hialin ini putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio dan terdapat pada laring, trakea, dan tulang dada. Fungsi tulang rawan yaitu memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik dan membantu pergerakan.
  • Tulang rawan elastis yaitu tulang rawan yang memiliki struktur lebih lentur. Pada tulang rawan elastin terdapat serat elastin berwarna kuning dan perikondrium. Fungsi tulang rawan elastis yaitu sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Tulang rawan elastin terdapat pada embrio, laring, daun telinga, epiglotis, dan bagian luar telinga.
  • Tulang rawan fibrosa yaitu tulang rawan yang lebih kokoh dan fleksibel.Fungsi tulang rawan fibrinosa yaitu untuk memberikan perlindungan dan penyokong. Warna tulang rawan fibrinosa gelap dan keruh.Tulang rawan fibrosa terdapat pada tulang belakang dan tendon.

Jaringan Tulang Keras

Tulang keras merupakan jaringan ikat yang mengandung banyak mineral. Jaringan tulang tersusun atas sel tulang yang disebut dengan osteosit. Osteosit terdapat pada lakuna dan dibentuk oleh osteoblas.

Matriks penyusun jaringan tulang mengandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga membuat struktur jaringan tulang menjadi sangat keras. Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop, jaringan tulang tersusun atas unit yang berpembuluh darah. Pembuluh darah tersebut yang menyuplai zat makanan bagi pertumbuhan tulang dan saraf. Jaringan tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam tubuh.

Ada dua jenis tulang yaitu tulang padat atau tulang yang tidak memiliki rongga seperti tulang pipa dan tulang spons atau tulang yang memiliki rongga seperti tulang pendek.

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian jaringan ikat, ciri, fungsi, jenis jaringan ikat pada manusia dan contohnya secara lengkap, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.