Pengertian Pendidikan Non Formal : Tujuan, Karakteristik, Manfaat, Satuan, Jenis dan Contohnya

Posted on

Pendidikan Non Formal – Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tapi memungkinkan juga secara otodidak.

Secara garis besar, ada 2 jalur pendidikan yang bisa dijalani yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Kali ini kita akan membahas tentang pendidikan non formal. Apa yang dimaksud dengan pendidikan non formal? Agar lebih memahaminya, berikut artikel tentang pengertian pendidikan non formal, tujuan, satuan dan contohnya secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan Non Formal

Pengertian pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Definisi pendidikan non formal adalah jalur pendidikan yang bertujuan untuk mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan ini bisa diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan. Karena berpedoman pada standar nasional pendidikan maka hasil dari pendidikan non formal tersebut dapat dihargai setara dengan pendidikan formal.

Pendidikan non formal bisa juga diartikan sebagai pendidikan kegiatan belajar mengajar yang diadakan di luar sekolah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik tertentu untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, latihan, dan bimbingan sehingga mampu bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.

Sasaran pendidikan non formal yaitu bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal, diantaranya yaitu:

  • Taman kanak-kanak (TK)
  • Raudatul Athfal (RA)
  • Taman Pendidikan Al-Qur’an
  • Kelompok bermain (KB)
  • Taman bermain anak (TBA)
  • Lembaga kursus
  • Sanggar
  • Lembaga pelatihan
  • Kelompok belajar
  • Pusat kegiatan belajar masyarakat
  • Majelis taklim

Baca Juga : Pendidikan Informal

Pengertian Pendidikan Non Formal Menurut Undang-Undang

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur.

Pengertian Pendidikan Non Formal Menurut Para Ahli

Philip H.Coombs

Menurut Philip H.Coombs, Pendidikan Non Formal adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajar.

Soelaman Joesoef

Menurut Soelaman Joesoef, Pendidikan Non Formal adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidup, dengan jutuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efesien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan
negaranya.

Russel Kleis

Menurut Russel Kleis, Pendidikan Luar Sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis. Biasanya pendidikan ini berbeda dengan pendidikan tradisional terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan sukarela dan selektif sesuai dengan keinginan serta kebutuhan peserta didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh.

Axinn

Menurut Axinn, Pendidikan Luar Sekolah adalah kegiatan yang ditandai dengan kesengajaan dari kedua belah pihak, yaitu pendidik yang sengaja membelajarkan peserta didik, dan peserta didik yang sengaja untuk belajar.

Suzanna Kindervatter

Menurut Suzanna Kindervatter, Pendidikan Luar Sekolah adalah suatu metoda penerapan kebutuhan, minat orang dewasa dan pemuda putus sekolah di negara berkembang, membantu dan memotivasi mereka untuk mendapatkan keterampilan guna menyesuaikan pola tingkah laku dan aktivitas yang akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan standar hidup.

Baca Juga : Pendidikan Formal

Philip H.Coombs

Menurut Philip H.Coombs, Pendidikan Luar Sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak.

Adikusumo (1986: 57)

Menurut Adikusumo, Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dimana seseorang memperoleh informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga bahkan masyarakat dan negaranya.

Sudjana

Menurut Sudjana, Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggara-kan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga, bangsa, dan negara.

Prof. Santoso S. Hamodjojo (1998)

Menurut Prof. Santoso S. Hamodjojo, Strategi Pendidikan Luar Sekolah adalah untuk meletakkan sistem yang tangguh untuk menangani pendidikan sepanjang hidup, dengan jalur insidental, informal, nonformal dan formal bagi semua warga negara untuk menggalang masyarakat gemar belajar yang beradab dan demokratis (madani).

Prof. Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah (1997)

Menurut Prof. Dr.H. Sutaryat Trisnamansyah, Pendidikan Luar Sekolah adalah konsep pendidikan sepanjang hayat yang mengandung karakteristik, bahwa pendidikan tidak berakhir pada saat pendidikan sekolah selesai ditempuh oleh seorang individu, melainkan suatu proses sepanjang hayat, mencakup keseluruhan kurun waktu hidup seorang individu sejak lahir sampai mati.

Suparjo Adikusumo dalam Yoyoh (2000)

Menurut Suparjo Adikusumo, Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk mengembangkan tingkat keterampilan, sikap-sikap dan nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya bahkan masyarakat dan warganya.

Baca Juga : Manajemen Pendidikan

Tujuan Pendidikan Non formal

Tujuan utama pendidikan di luar sekolah adalah untuk untuk mengganti, menambah, dan melengkapi pendidikan formal. Secara umum, tujuan pendidikan non formal diantaranya yaitu:

  • Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar. Misalnya seperti pengetahuan tentang alam, pendidikan keaksaraan, pengetahuan kesehatan dan gizi, pengetahuan umum dan kewarganegaraan, dan sebagainya.
  • Untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan tingkat dasar dan pendidikan nilai-nilai hidup. Misalnya meditasi, pendidikan kesenian, pengajian, sekolah minggu, dan lain-lain.

Karakteristik Pendidikan Non Formal

Berikut karakteristik atau ciri pendidikan non forma, diantaranya yaitu:

  • Bertujuan untuk memperoleh keterampilan yang segera akan dipergunakan. Pendidikan non formal menekankan pada belajar yang fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan peserta didik.
    Berpusat pada peserta didik. Dalam pendidikan non formal dan belajar mandiri, peserta didik adalah pengambilan inisiatif dan mengkontrol kegiatan belajarnya.
  • Waktu penyelenggaraannya relative singkat, dan pada umumnya tidak berkesinambungan.
  • Menggunakan kurikulum kafetaria. Kurikulum bersifat fleksibel, dapat dimusyawarahkan secara terbuka, dan banyak ditentukan oleh peserta didik.
  • Menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif, dengan penekanan pada belajar mandiri.
  • Hubungan pendidik dengan peserta didik bersifat mendatar. Pendidik adalah fasilitator bukan menggurui.
  • Hubungan diantara kedua pihak bersifat informal dan akrab, peserta didik memandang fasilitator sebagai narasumber dan bukan sebagai instruktur.
  • Penggunaan sumber-sumber local. Mengingat sumber-sumber untuk pendidikan sangat langka, maka diusahakan sumber-sumber local digunakan seoptimal mungkin.

Manfaat Pendidikan Non Formal

Berikut ini manfaat dan peran pendidikan non formal diantaranya yaitu:

Sebagai pelengkap pendidikan sekolah

Pendidikan non formal berfungsi untuk melengkapi kemampuan peserta didik dengan jalan memberikan pengalaman belajar yang tidak diperoleh dalam pendidikan sekolah. Pendidikan non formal sebagai pelengkap ini dirasakan perlu oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat dan mendekatkan fungsi pendidikan sekolah dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu program-program pendidikan non formal pada umumnya dikaitkan dengan lapangan kerja dan dunia usaha seperti latihan keterampilan kayu, tembok, las, pertanian, makanan, dan lain-lain.

Baca Juga : Supervisi Pendidikan

Sebagai penambah pendidikan sekolah

Pendidikan non formal sebagai penambah pendidikan sekolah bertujuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada:

  1. Peserta didik yang ingin memperdalam materi pelajaran tertentu yang diperoleh selama mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan sekolah.
  2. Alumni suatu jenjang pendidikan sekolah dan masih memerlukan layanan pendidikan untuk memperluas materi pelajaran yang telah diperoleh.
  3. Mereka yang putus sekolah dan memerlukan pengetahuan serta keterampilan yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan atau penampilan diri dalam masyarakat.

Sebagai pengganti pendidikan sekolah

Pendidikan non formal sebagai pengganti pendidikan sekolah menyediakan kesempatan belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang karena berbagai alasan tidak memperoleh kesempatan untuk memasuki satuan pendidikan sekolah. Kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan praktis dan sederhana yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti pemeliharaan kesehatan lingkungan dan pemukiman, gizi keluarga, cara bercocok tanam, dan jenis keterampilan lainnya.

Jenis Pendidikan Non Formal

Berdasarkan fungsinya, pendidikan non formal dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:

Pendidikan Keaksaraan

Jenis program pendidikan keaksaraan berhubungan dengan populasi sasaran yang belum bisa baca tulis. Target pendidikannya dari program pendidikan keaksaraan ini adalah terbebasnya populasi sasaran dari buta baca, buta tulis, buta bahasa Indonesia, dan buta pengetahuan umum.

Pendidikan Vokasional

Jenis program pendidikan vokasional berhubungan dengan populasi sasaran yang memiliki hambatan di dalam pengetahuan dan keterampilannya guna kepentingan bekerja atau mencari nafkah. Target pendidikannya dari program pendidikan vakasional ini adalah terbabasnya populasi sasaran dari etidaktahuan atau kekurang mampuannya didalam pekerjaan-pekerjaan yang sedang atau akan dimasukinnya.

Pendidikan Kader

Jenis program pendidikan kader berhubungan dengan populasi sasaran yang sedang atau bakal memangku jabatan kepemimpinan atau pengelola dari suatu bidang usaha di masyarakat, baik bidang usaha bidang sosial-ekonomi maupun sosial-budaya. Jenis pendidikan ini diharapkan hadir tokoh atau kader pemimpin dan pengelola dari kelompok-kelompok usaha yang tersebar di masyarakat.

Baca Juga : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Umum dan Penyuluhan

Jenis program pendidikan ini berhubungan dengan berbagai variable populasi sasaran, target pendidikannya terbatas pada pemahaman dan menjadi lebih sadar terhadap sesuatu hal. Lingkup geraknya bisa sangat luas dari soal keagamaan, kenegaraan, kesehatan, lingkungan hukum dan lainnya.

Pendidikan Penyegaran Jiwa-Raga

Jenis program pendidikannya ini berkaitan dengan pengisian waktu luang, pengembangan minat atau bakat serta hobi.

Sasaran Pendidikan Non Formal

Sasaran pendidikan non formal adalah semua orang yang membutuhkan layanan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam upaya menggapai derajat, martabat, dan kualitas hidup yang lebih baik, lebih indah, lebih bernilai, dan lebih bermakna.

Satuan Pendidikan Non Formal

Berikut ini satuan pendidikan non formal diantaranya yaitu:

Lembaga Kursus dan Pelatihan

Lembaga kursus dan pelatihan adalah pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh sekelompok masyarakat untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental tertentu kepada peserta didik. Contohnya yaitu:

  • Lembaga kursus komputer
  • Lembaga kursus bahasa asing
  • Lembaga kursus seni musik
  • Lembaga kursus kerajinan tangan
  • Dan lain-lain

Kelompok Belajar

Kelompok belajar adalah pendidikan non formal yang terdiri dari sekelompok masyarakat yang saling berbagi pengalaman dan kemampuan satu sama lain. Tujuan kelompok belajar ini adalah untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup setiap anggota kelompok belajar. Ada 2 program kelompok belajar (kejar) yaitu:

  • Kelompok Belajar Fungsional, diantaranya keaksaraan fungsional, Kelompok Belajar Usaha (KBU), Kelompok Pemuda Produktif Pedesaan (KPPP), Kelompok Pemberdayaan Swadaya Masyarakat (KPSM), dan Kelompok Pemuda Produktif Mandiri (KPPM).
  • Kelompok Belajar Kesetaraan (kejar paket A setara SD, kejar paket B setara dengan setara SLTP, kelompok belajar paket C)

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Menurut Sutaryat, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah pendidikan non formal yang berfungsi sebagai tempat untuk belajar dari/ oleh/ dan untuk masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, dan bakat anggota masyarakat sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Baca Juga : Pendidikan Karakter

Majlis Ta’lim

Majlis Ta’lim adalah pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap hidup, yang berhubungan dengan agama Islam. Contohnya:

  • Kelompok Yasinan
  • Kelompok pengajian
  • Pengajian kitab kuning
  • Salafiah
  • Dan lain-lain

Satuan Pendidikan Sejenis

Satuan Pendidikan Sejenis adalah pendidikan non formal yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, dimana cakupannya luas dan memerlukan landasan hukum. Contohnya:

  • Pra sekolah (kelompok bermain, penitipan anak)
  • Balai latihan dan penyuluhan
  • Kepramukaan
  • Padepokan pencak silat
  • Sanggar kesenian
  • Dan lain-lain.

Demikian pembahasan tentang pengertian pendidikan non formal, pengertian, karakteristik, tujuan, satuan, sasaran, manfaat, jenis dan contoh pendidikan non formal secara lengkap, semoga bermanfaat.