Pendidikan Informal : Pengertian, Ciri, Fungsi, Peran, Ruang Lingkup dan Contohnya

Posted on

Pendidikan Informal : Pengertian, Ciri, Fungsi, Peran, Ruang Lingkup dan Contohnya – Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tapi memungkinkan juga secara otodidak.

Dalam pendidikan, kalian pasti pernah mendengar istilah pendidikan informal, apa yang dimaksud dengan pendidikan informal? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pendidikan informal, ciri, fungsi, peran, ruang lingkup, contoh pendidikan informal.

Baca Juga : Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan Informal

Pengertian pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Atau lebih singkatnya, pendidikan informal adalah pendidikan dengan ruang lingkup keluarga dan lingkungan. Lebih singkatnya, pengertian pendidikan informal adalah pendidikan keluarga.

Pendidikan informal diberikan kepada setiap individu sejak lahir dan sepanjang hidupnya, baik itu melalui keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Pendidikan ini menjadi dasar pembentukan kebiasaan, watak, dan perilaku seseorang di masa depan.

Pendidikan keluarga atau pendidikan informal dalam sistem pendidikan nasional sebenarnya memiliki nilai yang sama dengan pendidikan formal. Pendidikan formal dilaksanakan dengan sistem terbuka atau tatap muka dalam kelas dan berjenjang dan atau dengan jarak jauh. Pendidikan formal juga dilaksanakan oleh guru sebagai pembimbing, pengajar, dan pelatih. Sedangkan dalam pendidikan keluarga, sistem tatap mukanya tidak secara kaku dilaksanakan secara berjenjang dan dengan sistem kelas, karena dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan oleh ibu dan ayah serta orang-orang dewasa di dalam keluarga tersebut.

Perbedaan antara pendidikan formal dan pendidikan informal yang paling mencolok adalah dalam proses pembelajarannya. Pendidikan formal dilaksanakan lebih menekankan sebagai proses pengajaran atau dalam transfer of knowledge (teaching). Proses persekolahan inilah yang disebut dengan schooling. Sedang dalam pendidikan informal proses pembelajarannya dilaksanakan lebih menekankan sebagai proses pendidikan (educating), yang memiliki maka mendidik dan membimbing.

Baca Juga : Pendidikan Formal

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 27 tentang Pendidikan Informal, dijelaskan sebagai berikut:

  • Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan pendidikan belajar secara mandiri.
  • Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
  • Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pengertian Pendidikan Informal Menurut Para Ahli

UU Sisdiknas

Menurut UU Sisdiknas, Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.

Coombs

Menurut Coombs seperti yang diakui oleh Sudjana, pengertian pendidikan informal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis diluar persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik dalam mencapai tujuan belajarnya.

Ciri-Ciri Pendidikan Informal

Ciri ciri atau karakteristik pendidikan informal, diantaranya yaitu:

  • Kegiatan belajar terbentuk secara mandiri.
  • Tidak terikat dengan waktu dan tempat.
  • Proses belajar berlangsung tanpa ada pendidik dan peserta didik, namun antara orangtua dengan anak atau
  • antara kakak dengan adik.
  • Tidak mengenal persyaratan usia.
  • Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
  • Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
  • Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
  • Tidak ada kurikulum tertentu yang harus dijalankan.
  • Tidak ada jenjang dalam proses pendidikannya.
  • Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal ruang dan waktu
  • Orang tua adalah guru bagi anak didik.
  • Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses pembelajaran.
  • Tidak menggunakan metode yang komplikatif yang sulit di mengerti atau sulit dilaksanakan.
  • Bahan pembelajaran cukup sederhana.
  • Tidak terorganisasi secara struktural.
  • Tidak ada penjenjangan kronologis
  • Tidak mengenal adanya kredensials.

Baca Juga : Pendidikan Non Formal

Fungsi dan Peran Pendidikan Informal

Fungsi dan peran utama pendidikan informal yaitu untuk membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Lebih lengkapnya, fungsi dan peran pendidikan informal, diantaranya yaitu:

  • Membantu meningkatkan hasil belajar anak, baik pendidikan formal maupun non formal.
  • Mengontrol dan memotivasi anak agar lebih giat belajar.
  • Membantu pertumbuhan fisik dan mental anak, baik dari dalam keluarga maupun lingkungan.
  • Membentuk kepribadian anak dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan anak.
  • Memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya.
  • Membantu anak lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya.

Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan peran keluarga terutama orang tua, sangat besar terhadap pertumbuhan seorang anak. Dalam pendidikan ini, orang tua berperan sebagai pendidik, pembimbing, teladan, pengontrol, fasilisator, motivator, sekaligus juga inovator.

Ruang Lingkup Pendidikan

Berikut ini ruang lingkup dalam pendidikan diantaranya yaitu:

  • Pendidikan dalam keluarga (informal)
    Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
  • Pendidikan di sekolah (formal)
    Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
  • Pendidikan dalam masyarakat (nonformal)
    Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Contoh Pendidikan Informal

Seperti yang diketahui, proses penyelenggaraan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan. Berikut ini contoh jalur pendidikan informal diantaranya yaitu:

  • Pendidikan budi pekerti.
  • Pendidikan agama.
  • Pendidikan moral.
  • Pendidikan etika.
  • Pendidikan sopan santun.
  • Sosialisasi dengan lingkungan.

Baca Juga : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pentingnya Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan pemula, sebelum melangkah kepada pendidikan formal. Berhasil atau tidaknya pendidikan formal atau pendidikan sekolah bergantung pada dan dipengaruhi pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan ini adalah fundamen atau dasar bagi pendidikan selanjutnya. Hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak selanjutnya, baik di sekolah maupun dalam masyarakat.

Hal tersebut tidak bisa disangkal bahwa betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak-anak menjadi manusia yang berpribadi dan berguna bagi masyarakat. Pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga tersebut telah dinyatakan oleh banyak ahli didik dari zaman yang telah lampau.

Comenius, seorang ahli didaktik yang terbesar, dalam bukunya Didaktica Magna, disamping mengemukakan azas-azas didaktiknya yang hingga sekarang masih dipertahankan kebenarannya, juga menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga itu bagi anak-anak yang sedang berkembang.

Dalam uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak hingga mencapai tingkat kedewasaan, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu). Untuk tingkatan tersebut ditulisnya sebuah buku penuntun, yaitu informatorium. Di dalamnya dijelaskan bagaimana orang tua harus mendidik anak-anaknya dengan bijaksana, untuk memuliakan Tuhan dan untuk keselamatan jiwa anak-anaknya.

J.J, Rouseatu, sebagai salah satu pelopor ilmu jiwa anak menjelaskan pula betapa pentingnya pendidikan keluarga. Ia menganjurkan agar pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap masa perkembangannya sedari kecilnya, dijelaskannya pendidikan manakah yang perlu diberikan kepada anak-anak mengingat masa perkembangan anak itu.

Demikian pembahasan tentang pendidikan informal, pengertian pendidikan informal, ciri, fungsi, peran, ruang lingkup, contoh pendidikan informal. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.