Struktur Organ Pada Tumbuhan : Bagian, Fungsi dan Contohnya

Posted on

Struktur Organ Pada Tumbuhan – Apa saja struktur organ pada tumbuhan? Sebutkan struktur organ pada tumbuhan! Apa fungsi organ poda tumbuhan?

Tumbuhan atau tanaman merupakan makhluk hidup yang memiliki banyak jenis, bentuk dan fungsi, fungsi tumbuhan atau tanaman diantaranya sebagai obat-obatan, bumbu dapur, hiasan atau yang lain sebagainya. Tumbuhan memiliki berbagai organ penyusunnya yang menyokong fungsinya.

Baca Juga : Pengertian Jaringan Tumbuhan

Organ merupakan kumpulan jaringan yang bersama berfungsi memproduksi sesuatu yang bermanfaat bagi makluk hidup. Untuk menjalankan fungsinya, organ yang satu dengan yang lain saling berkaitan.

Dalam tumbuhan terdapat organ tumbuhan yang menjalankan berbagai fungsi untuk kelangsungan hidup sebuah tumbuhan. Struktur organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga, biji, semua itu memilki fungsi yang berbeda. Agar lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai pengertian struktur organ pada tumbuhan dan fungsinya secara lengkap.

Organ Pada Tumbuhan dan Fungsinya

Berikut ini penjelasan tentang organ tumbuhan yang terdiri dari akat, batang, daun, bunga dan biji beserta fungsinya.

Akar

Akar atau radix merupakan organ tumbuhan yang umumnya tumbuh ke arah bawah tanah, tapi ada juga yang tumbuh dipermukaan tanah. Akar berasal dari radikula atau akar lembaga.

Akar lembaga pada tumbuhan dikotil (dicotyledoneae) akan terus tumbuh sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan akar lembaga pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) mati lalu pada pangkal batang akan tumbuh akar dengan ukuran sama lalu terbentuk akar serabut.

Berdasarkan asalnya, ada 2 jenis akar yakni akar primer dan akar liar. Akar primer yaitu jenis akar yang tumbuh sejak tumbuhan masih embrio sampai tumbuhan mati. Sedangkan, akar liar yaitu jenis akar yang muncul dari batang, daun atau jaringan lain yang bersifat permanen atau temporer.

Sifat Akar

Berikut ini sifat atau karakteristik akar, diantaranya yaitu:

  • Umumnya berada di dalam tanah dengan arah tumbuh geotrop atau ke pusat bumi atau hidrotrop atau menuju ke air, menjauhi cahaya dan udara.
  • Tak berbuku, tak beruas dan tak menyokong daun maupun sisik juga bagian lain.
  • Umumnya berwarna kekuningan atau keputihan.
  • Ujungnya berbentuk meruncing untuk memudahkan menembus tanah dan bagian ujungnya terus mengalami pemanjangan.

Baca Juga : Pengertian Jaringan Meristem

Fungsi Akar

Berikut ini fungsi akar diantaranya yaitu:

  • Untuk menambatkan tumbuhan pada media tanam atau tanah.
  • Untuk mengokohkan atau menunjang berdirinya tumbuhan.
  • Sebagai penyerap dan pengangkut air dan zat hara.
  • Pada beberapa tanaman digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan, misalnya pada tanaman umbi-umbian.
  • Sebagai alat pernapasan, misalnya pada tanaman bakau.

Jaringan Penyusun Akar

Berikut ini struktur jaringan penyusun akar pada tumbuhan, diantaranya yaitu:

Akar berkembang dari meristem apikal dibagian ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Pembelahan meristem apikal membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel, dan zona pendewasaan sel.

Ada 2 struktur pada akar tumbuhan yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri dari tudung akar (kaliptra), batang akar, percabangan akar dan bulu akar. Sedangkan struktur dalam akar tumbuhanterdiri dari jaringan epidermis, jaringan korteks, jaringan endodermis dan stele.

Struktur luar akar tumbuhan, antara lain:

  • Batang Akar
  • Percabangan akar (hanya pada tanaman dikotil).
  • Tudung akar (kaliptra), yaitu lapisan yang membungkus akar dan melindungi bagian meristem akar. Fungsi tudung akar adalah untuk meminimalisir gesekan yang terjadi antara akar dan butir tanah.
  • Bulu akar, yaitu perluasan permukaan dari epidermis yang berfungsi untuk memaksimalkan penyerapan air. Secara umum, bulu akar tak berkutikula yang berfungsi memudahkan pergerakan air dan mineral dari tanah ke pembuluh.

Baca Juga : Pengertian Jaringan Penguat Kolenkim dan Sklerenkim

Struktur dalam akar tumbuhan, diantaranya yaitu:

Struktur bagian dalam akar tumbuhan terdiri dari beberapa jaringan seperti jaringan epidermis, jaringan korteks, jaringan endodermis dan stele.

Epidermis
Epidermis merupakan jaringan yang terdiri dari selapis sel, selnya tersusun rapat, serta memiliki dinding sel tipis sehingga mudah dilewati air. Sel epidermis akar bisa mengalami modifikasi menjadi rambut akar yang fungsinya memperluas bidang penyerapan.

Korteks
Korteks merupakan bagian yagng terletak dibawah epidermis, tersusun berlapis, selnya tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antarsel dan dinding sel yang tipis. Sebagain besar, korteks tersusun oleh jaringan parenkim, kolenkim, serta sklerenkim. Parenkim pada korteks tumbuhan berfungsi untuk tempat menyimpan makanan cadangan. Lapisan terdalam korteks berdiferensiasi menjadi endodermis.

Endodermis
Endodermis yaitu bagian pemisah antara korteks dan silinder pusat (stele). Endodermis berupa selapis sel yang tersusun rapat dan memiliki dinding sel yang mengalami penebalan gabus dari suberin dan kutin sehingga terjadi penebalan berupa pita yang disebut pita kaspari. Selendodermis yang tidak mengalami penebalan disebut sel penerus atau sel penyerap yang memungkinkan air bisa masuk ke silinder pusat.

Stele
Stele atau silinder pusat, yaitu bagian terdalam dari akar. Pada bagian paling luar stele terdapat sel perisikel yang mampu membelah diri dan cepat tumbuh besar agar cabang akar lateral terbentuk. Fungsi stele diantaranya yaitu memberikan kekuatan pada batang yang tersusun atas jaringan pengangkut (xylem dan floem) dan kambium.

Jenis Akar

Ada beberapa jenis akar diantaranya yaitu:

  • Akar tunggang, yaitu jenis akar yang umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil atau tumbuhan berkeping dua. Fungsi akar tunggang yaitu untuk menyimpan makanan. Jenis akar tunggang dimiliki oleh umbi-umbian.
  • Akar serabut, yaitu jenis akar yang umumnya dimiliki oleh tubuhan monokotil atau tumbuhan berkeping satu. Akar serabut memiliki fungsi utama untuk memperkokoh tumbuhan berdiri.
  • Akar gantung, yaitu jenis akar yang tumbuh dibagian atas batang dan arah tumbuhnya menuju tanah. Fungsi akar gantung yaitu menyerap gas dan uap air dari udara. Jika sudah sampai tanah maka akar berfungsi menyerap air dan garam mineral dalam tanah. Contoh tanaman yang memiliki akar gantung yaitu pohon beringin.
  • Akar napas, yaitu jenis akar yang tumbuh dibagian bawah batang, setengah bagiannya berada dibawah tanah dan sebagian lagi berada dipermukaan tanah. Fungsi akar napas yaitu untuk bernapas. Contoh tumbuhan yang memiliki akar napas diantaranya pandan dan bakau.
  • Akar pelekat, yaitu jenis akar yang tumbuh disepanjang batang tumbuhan yang umumnya dimiliki tumbuhan memanjat seperti sirih. Fungsi akar pelekat yaitu untuk melekatkan batang pafa tempat tumbuh tanaman seperti dinding atau tumbuhan lainnya.

Baca Juga : Pengertian Vakuola

Selain itu, aja jenis modifikasi akar tumbuhan yang lain, diantaranya yaitu:

  • Akar banir, yaitu jenis akar yang banyak dimiliki tumbuhan tropik.
  • Akar penghisap, yaitu jenis akar yang dimiliki tumbuhan parasit, contohnya benalu.

Batang (Caulis)

Batang merupakan salah satu organ dasar tumbuhan yang terletak dibagian atas tanah dan tumbuh menuju cahaya matahari. Umumnya, bentuk batang yaitu bulat dan berbuku atau beruas. Batang disebut sebagai sumbu tumbuhan sebab batang merupakan tempat dimana organ tumbuhan lain tumbuh.

Sifat Batang

Berikut ini beberapa sifat atau karakteristik batang tumbuhan diantaranya yaitu:

  • Bentuk umum batang yaitu panjang bulat (silinder), bisa juga bentuk lain tapi biasanya bersifat simetri radial (aktinomorf).
  • Beruas-ruas dan setiap ruas dibatasi buku-buku dimana nantinya pada buku-buku tersebut tunas cabang, daun atau akar tumbuh.
  • Umumnya tumbuh keatas menujumatahari atau cahaya.
  • Bagian ujungnya selalu bertambah panjang (tak terbatas).
  • Selama tumbuhan hidup maka akan terus melakukan pengadaan percabangan.
  • Warna batang bisanya tak hijau kecuali tumbuhan berumur pendek dan ketika batang masih muda.

Fungsi Batang

Fungsi batang tumbuhan diantaranya yaitu:

  • Sebagai penghubung dalam proses pengangkutan air dan zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke semua bagian tubuh tumbuhan.
  • Sebagai tempat tumbuh daun dan organ generatif seperti bunga dan buah.
  • Sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan
  • Untuk memperlebar tajuk tumbuhan agar penangkapan cahaya matahari lebih efisien.
  • Untuk mengefisiensi penyerbukan dan pemencaran benih.

Jaringan Penyusun Batang

Struktur anatomi batang tumbuhan terdiri dari epidermis, korteks, dan stele.

  • Epidermis, yaitu bagian batang yang terdiri dari selapis sel, tanpa ruang antarsel, dinding luar mengalami penebalan dari kutin yang disebut kutikula. Pada tumbuhan kayu yang tua memiliki kambium gabus. Derivat epidermis pada batang berupa lentisel, trikoma, sel silika, dan sel gabus.
  • Korteks, yaitu bagian batang yang memiliki kandungan amilum dan tersusun atas sel parenkim, sel kolenkim juga sel sklerenkim. Pada tumbuhan monokotil, korteks dan stelenya sulit dibedakan karena hampir sama.
  • Stele, yaitu bagian batang yang tersusun dari perisikel yang bersifat meristematis, sel parenkim (empulur) dan berkas pengangkut (xilem dan floem). Kambium pada tumbuhan

Ada dua tipe kambium pada tumbuhan dikotil, yakni

  • Kambium intravaskuler, yaitu jenis kambium yang berada didalam berkas pengangkut yakni xilem dan floem.
  • Kambium intervaskular, yaitu jenis kambium yang berada diantara atau diluar dua berkas pengangkut.

Baca Juga : Pengertian Sitoplasma

Perbedaan struktur batang monokotil dan dikotil, diantaranya yaitu:

  • Batang monokotil tidak bercabang, sedangkan batang dikotil bercabang.
  • Hipodermis batang monokotil berupa sklerenkim, sedangkan batang dikotil berupa kolenkim.
  • Letak pembuluh angkut batang monokotil tersebar, sedangkan pembuluh angkut pada dikotil tersusun rapi.
  • Batang monokotil tak mempunyai jari-jari empulur, sedang batang dikotil mempunyai empulur berupa deretan parenkim diantara floem dan xylem.
  • Batang monokotil tak mempunyai kambium vaskular, sedang batang dikotil mempunyai kambium vaskular.
  • Batang dikotil memiliki kambium diantara xilem dan floem, sedang monokotil tidak ada.

Daun (Folium)

Daum merupakan organ pada tumbuhan dengan kandungan klorofil terbanyak. Umumnya daun berwarna hijau dan berupa lembaran. Daun berada melekat pada buku-buku batang tumbuhan.

Struktur daun lengkap terdiri dari pelepah daun (vagina), tangkai daun (retiolus) dan helaian daun (lamina). Tak semua tumbuhan memiliki struktur daun yang lengkap, contoh tanaman yang memiliki struktur daun lengkap diantaranya bambu, pinang dan tanaman pisang.

Fungsi Daun

Adapun fungsi daun diantaranya yaitu:

  • Sebagai tempat fotosintesis (proses pengolahan atau pembuatan makanan).
  • Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi (proses kehilangan air dalam bentuk uap air) dan gutasi (pengeluar air dalam bentuk titik air).
  • Sebagai penyerap C02 dari udara.
  • Sebagai tempat respirasi.
  • Sebagai tempat terjadinya pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2)

Jaringan Penyusun Daun

Struktur daun tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut, dan jaringan tambahan.

  • Epidermis, yaitu lapisan paling luar dari daun dan biasanya hanya selapis se dengan dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin.
  • Mesofil, yaitu lapisan daun yang berada diantara lapisan epidermis atas dan lapisan epidermis bawah. Mesofil daun tumbuhan dikotil tersusun atas jaringan tiang (parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons).
  • Berkas pengangkut (xylem dan floem) berada di urat, cabang dan tulang daun.
  • Jaringan tambahan, seperti kelenjar dan sel kristal.

Baca Juga : Pengertian Lisosom

Perbedaan antara daun dikotil dan monokotil terletak pada jaringan mesofil. Dimana jaringan mesofil pada daun dikotil tersusun atas jaringan tiang dan jaringan bunga karang sedangkan jaringan mesofil pada daun monokotil hanya tersusun oleh jaringan bunga karang.

Bunga (Flos)

Bunga merupakan organ tambahan yang merupakan hasil modifikasi dari daun. Bunga memiliki bentuk dan warna berragam. Fungsi bunga yaitu penghasil alat perkembangbiakan dina bunga ini muncul saat tumbuhan mulai berada pada fase reproduksi atau berkembangbiak.

Struktur Bagian Bunga

Berikut ini struktur bagian bunga:

Pada bunga terdapat bagian bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril bunga diantaranya ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), kelopak bunga (calyx), daun pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), daun kelopak (sepalae) dan mahkota bunga (corolla) dengan daun mahkota (petala). Fungsi mahkota bunga yaitu untuk menarik serangga.

Sedangkan bagian fertil bunga diantaranya benang sari yang berperan sebagai mikro sporofil dan putik berperan sebagai makrosporofil.

Secara umum, morfologi bunga terdiri dari:

  • Kelopak bunga. Fungsi kelopak bunga yaitu untuk melindungi bunga yang masih kuncup dan umumnya warna dan bentuk kelopak bunga hampoir sama dengan daun.
  • Mahkota bunga. Fungsi mahkota bunga adalah menarik serangga agar membantu dalam penyerbukan bunga. Jumlah mahkota bunga pada tumbuhan dikotil umumnya 4, 5 atau kelipatannya. Sedangkan jumlah makhota bunga pada tumbuhan monokotil 3 atau kelipatannya.
  • Benang sari, yaitu alat kelamin jantan bunga pada tumbuhan fertil yang terdiri dari kepala sari, serbuk sari, tangkai sari dan penunjang kepala sari.
  • Putik sari, yaitu alat kelamin betina pada bunga tumbuhan yang terletak dibagian tengah bunga dan dikelilingi benang sari. Didalam putik terdapat bakal bunga dan bakal biji.

Baca Juga : Pengertian Adaptasi

Jenis Bunga

Berdasarkan adanya bagian steril dan bagian fertil, bunga dapat dibedakan menjadi:

  • Bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki bagian bunga steril dan bagian bunga fertil.
  • Bunga telanjang, yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
  • Bunga berkelamin satu, yaitu bunga yang hanya mempunyai satu alat kelamin (misalnya putik saja atau benang sari saja.
  • Bunga mandul, yaitu jenis bunga yang tidak memiliki bagian fertil.

Struktur Jaringan Penyusun Bunga

Bagian daun mahkota dan daun kelopak bunga tersusun atas sel parenkim. Daun mahkota memiliki epidermis yang terlapisi oleh kutin, stomata dan trikomata berupa tonjolan yang disebut papila.

Benang sari tersusun oleh kepala sari dan tangkai sari. Kepala sari memiliki beberapa lapisan dinding, diantaranya epidermis, endotesium, lapisan tengah dan tapetum. Putik terdiri atas kepala putik dan tangkai putik.

Buah

Buah merupakan bakal buah yang telah mengalami fertilisasi. Fungsi buah yaitu sebagai tempat penyimpan makanan cadangan. Umumnya buah membungkus dan melindungi biji. Buah yang semuanya terbentuk dari bakal buah disebut buah sejati, contohnya buah mangga. Sedangkan, buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian lain dari bunga disebut buah semu, contohnya jambu monyet.

Buah pada tumbuhan terdiri dari 3 (tiga) lapisan atau bagian yakni lapisan dalam, lapisan tengah dan lapisan luar yang ketiganya disebut perikarp.

  • Lapisan luar (eksokarp) atau disebut juga kulit buah. Bagian kulit buah ada yang keras, misalnya pada buah durian dan ada juga yang lunak dan tipis misalnya buah tomat.
  • Lapisan tengah (Mesokarp) atau biasa disebut daging buah. Contoh buah yang memiliki daging buah diantaranya apel, mangga dan lain sebagainya.
  • Lapisan dalam (endokarp), yaitu lapisan terdalam dari buah dan letaknya mengelilingi biji. Ada endokarp yang tebal dan keras, contohnya endokarp pada buah kelapa.

Baca Juga : Pengertian Adaptasi Fisiologi

Ada 3 jenis buah jika dibedakan berdasarkan jumlah bakal buah dan bunga yang berperan dalam pembentukan buah sejati, diantaranya yaitu:

  • Buah tunggal, yaitu jenis buah yang terbentuk dari satu bakal buah, misalnya buah durian, buah pepaya, dan buah mangga.
  • Buah majemuk, yaitu jenis buah yang terbentuk dari beberapa bakal buah dari beberapa bunga, misalnya buah nangka dan buah nanas.
  • Buah agregat, yaitu jenis buah yang terbentuk dari beberapa bakal buah dari satu bunga, misalnya buah cempaka dan buah murbei.

Biji

Biji merupakan alat perkembangbiakan utama pada tumbuhan berbiji sebab dalam biji terdapat bakal tumbuhan baru. Struktur biji tersusun atas kulit biji, tali pusar dan inti biji.

  • Kulit biji, yaitu bagian paling luar biji yang asalnya dari selaput bakal biji. Kulit biji pada tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) memiliki dua lapisan yang terdiri atas kulit luar (testa) dan kulit dalam (tegmen). Sedangkan, kulit biji pada tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) memiliki tiga lapisan yang terdiri dari kulit luar (sarkotesta umumnya berdaging tebal), kulit tengah (sklerotesta yakni lapisan yang kuat dan keras), dan kulit dalam (endotesta seperti selaput pada inti biji).
  • Tali pusar atau tangkai biji, yaitu bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni. Setelah biji matang, maka biji akan terlepas dari tangkai biji kemudian hanya tampak bekasnya saja.
  • Inti biji atau isi biji, yaitu seluruh bagian yang ada dalam kulit biji. Struktur inti biji tersusun atas lembaga dan putih lembaga (albumen). Lembaga merupakan bakal calon tumbuhan baru, sedangkan putih lembaga merupakan jaringan dalam inti biji yang berisi cadangan makanan untuk awal perkecambahan biji hingga tumbuh dan bisa memproduksi makanan sendiri.

Berdasarkan jumlah kepingnya, ada 2 jenis biji yaitu:

  • Biji monokotil, yaitu biji berkeping satu misalnya biji jagung, padi dan lain sebagainya.
  • Biji dikotil yaitu biji berkeping dua, misalnya biji kacang hijau, kedelai dan lain sebagainya.

Baca Juga : Fungsi Daun Pada Tumbuhan

Demikian artikel pembahasan tentang organ pada tumbuhan dan fungsinya, semoga bermanfaat