Pengertian Keteraturan Sosial : Unsur dan Faktor Keteraturan Sosial

Posted on

Pengertian Keteraturan Sosial – Apa yang dimaksud dengan keteraturan sosial? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian keteraturan sosial, unsur, faktor pendorong dan faktor penghambat keteraturan sosial.

Baca Juga : Pengertian Interaksi Sosial

Pengertian Keteraturan Sosial

Pengertian keteraturan sosial adalah suatu keadaan di mana hubungan hubungan sosial yang berlangsung di antara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Pada prinsipnya, keteraturan sosial merupakan produk interaksi sosial yang berjalan harmonis dan selaras dengan nilai dan norma yang berlaku. Keteraturan sosial adalah kondisi dinamis dari suatu masyarakat, di mana sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara tertib dan teratur sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna. Kondisi dinamis adalah suatu kondisi masyarakat yang sedemikian rupa tertib dan teraturnya, sehingga mampu menangkal segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkungan masyarakatnya. Kondisi dinamis terwujud sebagai akibat adanya suatu sistem pengendalian sosiai atau kontrol sosial yang didasari oleh seperangkat sistem nilai dan norma sosial yang disepakati dan ditaati oleh seluruh masyarakat secara konsekuen.

Unsur Keteraturan Sosial

Berikut ini unsur unsur atau tahapanketeraturan sosial dan contohnya:

Tertib Sosial

Pengertian tertib sosial adalah keadaan masyarakat dengan kehidupan tertib dan teratur sebagai hasil dari interaksi sosial yang berjalan harmonis. Ciri-ciri tertib sosial diantaranya yaitu:

  • Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas.
  • Individu/kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma sosial dan nilai yang berlaku.
  • Individu/kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

Contoh tertib sosial diantaranya seorang pendatang melapor ke ketua RT setempat sebelum keliling kampung meminta sumbangan pembangunan masjid.

Order

Pengertian order adalah sistem nilai dan norma yang berlaku dan dipatuhi seluruh anggota masyarakat. Jadi, order sosial (social order) adalah suatu sistem atau tatanan norma dan nilai sosial yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat. Contohnya masyarakat desa yang melakukan kerja bakti membersihkan selokan di kampungnya.

Keajegan

Pengertian keajegan adalah keteraturan sosial yang reguler atau rutin sebagai hasil dari interaksi sosial yang mengalami pelembagaan. Contohnya seorang anak yang rutin pergi ke sekolah untuk belajar, seorang pegawai yang rutin pergi ke kantor untuk melayani masyarakat. Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan kantor pegawai merupakan lembaga pemerintahan.

Baca Juga : Pengertian Interaksi Sosial Asosiasif

Pola

Pengertian pola adalah corak hubungan sosial yang tetap dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, murid yang cium tangan saat bertemu guru. Walaupun tidak di sekolah, saat bertemu gurunya, para murid akan cium tangan sebagai penghormatan kepadanya. Corak tersebut merupakan pola hubungan antara guru dan murid.

Faktor Pendorong Keteraturan Sosial

Faktor pendorong terjadinya keteraturan sosial merupakan interaksi asosiatif. Bentuk asosiatif merupakan kondisi yang menggambarkan suatu kehidupan yang harmonis, tertib serasi dan relatif terjaga dari adanya penyimpangan nilai dan norma sosial. Proses interaksi asosiatif yang menciptakan keteraturan diantaranya yaitu

Kerja Sama (Cooperation)

Pengertian kerja sama adalah bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Kerjasama ini dilakukan mulai dari kehidupan dalam keluarga, antar keluarga dalam kesatuan kerabat luas, kehidupan antar tetangga hingga dalam kehidupan masyarakat luas, manusia sudah disosialisasikan untuk saling kerja sama, saling membantu, tolong menolong, agar kepentingan atau kebutuhan bersama dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna. Hal itu berarti bahwa perolehan kepentingan atau kebutuhan hidup akan lebih mudah dicapai melalui proses kerja sama, dibandingkan dengan kerja sendiri.

Ada beberapa jenis kerjasama diantaranya yaitu:

  • Kerja sama spontan (spontaneous cooperation), yaitu kerja sama yang timbul secara spontan.
  • Kerja sama langsung (directed cooperation), yaitu kerja sama yang terjadi karena adanya perintah.
  • Kerja sama kontrak (contractual cooperation), yaitu kerja sama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu yang disetujui bersama untuk jangka waktu tertentu.
  • Kerja sama tradisional (traditional cooperation), yaitu kerja sama yang terbentuk karena adanya sistem tradisi yang kondusif.

Sedangkan menurut James D. Thompson dan William J. Me Ewen, jika ditinjau dari pelaksanaannya, ada lima bentuk kerja sama diantaranya yaitu:

Baca Juga : Pengertian Norma Sosial

  • Kerukunan, ini meliputi gotong royong dan tolong menolong.
  • Bargaining, yaitu kerja sama yang dilakukan atas dasar perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Kooptasi (cooptation), yaitu suatu proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  • Koalisi (coalition), yaitu kerja sama yang dilakukan oleh dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Koalisi bisa menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan memiliki struktur yang berbeda antara satu dengan yang lain, tapi karena maksud utama adalah untuk mencapai tujuan bersama, maka sifatnya menjadi kerja sama.
  • Joint-venture (usaha patungan), yaitu kerja sama yang dilakukan karena adanya pengusahaan proyek tertentu.

Akomodasi (Accomodation)

Pengertian akomodasi adalah upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu konflik atau pertikaian, jadi mengarah pada prosesnya. Akomodasi juga diartikan sebagai keadaan atau kondisi selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut, jadi mengarah kepada suatu kondisi berakhirnya pertikaian.

Akomodasi terjadi akibat adanya dua kelompok atau lebih yang saling bertikai. Tiap kelompok dengan kemauannya sendiri berusaha untuk berakomodasi menghilangkan gap atau barier yang menjadi pangkal pertentangan, sehingga konfliknya mereda. Sebagai hasil akhir dari kondisi akomodasi ini, idealnya akan terjadi asimilasi diantara kelompok yang bertikai tadi. Hal ini sering terjadi diantara partai politik yang berkoalisasi atau negara yang berserikat.

Tujuan akomodasi diantaranya yaitu untuk mengurangi perbedaan paham, pertentangan politik atau permusuhan antarsuku atau antarnegara, mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan pola pikir atau benturan fisik, mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh sistem kelas atau kasta dan
mengupayakan terjadinya proses pembauran atau asimilasi antara kelompok kesukuan atau ras.

Faktor Penghambat Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial dapat terhambat sebagai akibat dari adanya bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, sehingga menimbulkan ketidakteraturan atau kekacauan. Bentuk interaksi sosial yang disosiatif tersebut diantaranya:

Baca Juga : Pengertian Interseksi Sosial

Persaingan

Pengertian persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar mendapatkan kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

Kontravensi

Pengertian kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok maupun terhadap unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

Pertentangan atau Konflik Sosial

Pengertian pertentangan atau konflik sosial adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial diantara mereka yang bertikai tersebut. Untuk menghilangkan ganjalan tersebut, upaya yang dilakukan tiap pihak melalui cara yang tidak wajar, tidak konstitusional, sehingga menimbulkan adanya semacam pertikaian ke arah benturan fisik dan kepentingan yang saling menjatuhkan.

Demikian artikel pembahasan tentang tentang pengertian keteraturan sosial, unsur, faktor pendorong dan faktor penghambat keteraturan sosial. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.