Pengertian Utang : Ciri, Faktor yang Mempengaruhi, Jenis dan Contoh Hutang

Posted on

Utang Adalah – Apa yang dimaksud dengan utang? Apa pengertian hutang dalam islam? Apa pengertian utang dalam akuntansi? Sebutkan jenis-jenis utang!

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi utang mulai dari pengertian utang menurut para ahli, karakteristik, kriteria, faktor yang mempengaruhi dan jenis utang secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Hutang Lancar

Pengertian Utang

Pengertian utang adalah sesuatu yang dipinjamkan baik berupa uang ataupun barang. Pihak baik individu atau badan usaha yang meminjam uang atau barang disebut dengan debitur, sedangkan pihak yang memberi utang disebut dengan kreditur.

Definisi hutang yaitu kewajiban keuangan perusahaan terhadap pihak lain baik itu sumber pinjaman perbankan, penjualan obligasi, leasing atau yang lainnya yang belum terpenuhi, dimana semua itu digunakan sebagai modal usaha atau sumber dana operasional perusahaan.

Utang dapat dikatakan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang kemungkinan muncul akibat kewajiban masa kini.

Dengan berhutang, maka debitur memiliki kewajiban untuk mengembalikan atau memenuhi tagihan baik berupa uang atau barang kepada pihak kreditur dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, sebelum mengambil keputusan untuk mengambil hutang dari pihak lain maka manajer perlu melakukan pertimbangan berapa besaran biaya tetap yang timbul dari bunga utang yang nantinya berakibat pada peningkatan laverage keuangan dan ketidakpastian pengembalian bagi pemegang saham biasa perusahaan.

Pengertian hutang dalam islam dibahas dalam ilmu fiqih dimana perkara pinjam meminjam atau utang piutang dikenal dengan Al-Qardh atau secara bahasa Al-Qath’u yang artinya memotong. Harta yang diberikan pada orang yang berhutang disebut dengan Al-Qardh, sebab merupakan potongan dari harta pemberi hutang.

Pengertian Utang Menurut Para Ahli

Munawir (2004)

Pengertian hutang ialah segala kewajiban keuangan perusahaan pada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang tersebut menjadi modal atau sumber dana bagi perusahaan dari kreditur.

Hongren, et al. (2006:505)

Hutang yaitu kewajiban pemindahan harta atau pemberian jasa di masa mendatang.

Pithaloka (2009)

Definisi hutang yakni pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang muncul akibat kewajiban saat ini sebuah entitas untuk memberikan jasa atau aktiva pada entitas lain di masa depan sebagai akibat masa lalu.

Fahmi (2013)

Hutang juga diartikan sebagai kewajiban perusahaan dengan sumber dana eksternal baik dari penjualan obligasi, leasing, pinjaman bank atau yang sejenis.

Kohler

Arti hutang ialah jumlah yang harus dibayarkan dalam bentuk uang, barang maupun jasa.

Ciri-Ciri Utang

Sistem pengembalian hutang adalah salah satu masalah yang sering ditemui dalam perusahaan, untuk itu dibutuhkan perhitungan yang tepat sebelum memutuskan berhutang sebab jika salah diperhitungkan maka akan berakibat pada ketidakstabilan keuangan perusahaan.

Tapi perlu diketahui, hutang tidak selalu berdampak negatif karena jika dikelola dengan baik dan jelas tujuannya maka akan bisa membuat perusahaan berkembang. Dalam pasar modal yang ditetapkan UU RI, utang termasuk dalam efek yakni suatu surat berharga seperti saham, obligasi, surat pengakuan utang, unit penyertaan kontrak berjangka atas efek dan lainnya.

Baca Juga : Pengertian Rasio Keuangan

Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang

Pengertian kebijakan hutang adalah pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen perusahaan untuk mendapatkan modal bagi kelangsungan perusahaan termasuk kegiatan operasionalnya. Fungsi kebijakan hutang yaitu untuk mengawasi tindakan manajer dalam mengelola perusahaan.

Kebijakan hutang ini mencakup kebijakan modal yang berasal dari luar perusahaan. Pengambilan kebijakan hutang berhubungan dengan struktur modal sebab utang juga salah satu bagian dari pengoptimalan struktur modal perusahaan.

Berdasarkan pendapat Mamduh (2004), faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang, antara lain:

  • Internal perusahaan, dimana kondisi internal perusahaan menjadi penentu kebijakan pemakaian utang perusahaan.
  • Ukuran perusahaan, perusahaan besar lebih terdiversifikasi sehinggan risiko kebangkrutan dapat terminimalisir. Selain itu, perusahaan besar lebih mudah memperoleh pendanaan dari luar perusahaan.
  • Risiko bisnis, perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi akan memakai utang seminimalmungkin guna menghindari terjadinya kebangkrutan.
  • Profitabilitas. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian tinggi terhadap investasi maka hutang yang digunakan relatif kecil, hal itu dikarenakan pendanaan perusahaan udah dibiayai oleh tingginya laba ditahan yang dimiliki perusahaan.
  • Struktur aset. Perusahaan dengan banyak aset tetap bisa memakai hutang berjumlah besar sebab aset yang dimiliki dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman.
  • Non-Debt Tas Shield (NDT). Manfaat pemakaian utang yaitu bunga hutang yang bisa dipakai untuk meminimalisir jumlah pajak perusahaan. Selain itu, ada cara lain yang bisa digunakan untuk mengurangi pajak perusahaan yaitu dengan dana pensiun dan depresiasi. Sehingga, perusahaan yang memiliki NDT tingga tak perlu memakai utang yang tinggi.

Jenis-Jenis Utang

Berdasarkan pendapat Fahmi (2013), ada 2 (dua) macam jenis hutang, yakni:

Hutang Jangka Pendek

Pengertian utang jangka pendek (short term liabilities) atau disebut juga dengan hutang lancar adalah jenis utang yang diharapka bisa kembalikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan memakai sumber aktiva lancar maupun dengan hutang lancar baru. Jenis utang ini disebut dengan utang lancar sebab utang digunakan untuk mendanai kebutuhan perusahaan yang bersifat segera dan tak dapat ditunda.

Berikut ini jenis-jenis utang jangka pendek, antara lain:

  • Deferred revenue atau pendapatan yang akan diterima dimuka, yaitu penerimaan uang atas penjualan barang/jasa yang belum terlaksana.
  • Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu setengah atau semua utang jangka panjang yang telah menjadi utang jangka pendek sebab harus segera dibayarkan.
  • Biaya yang harus dibayar, yaitu biaya yang telah terjadi dan harus dibayarkan.
  • Hutang wesel, yaitu perjanjian tertulis sejumlah uang atas pembiayaan, pembelian atau transaksi lain pada tanggal yang terlah disepakati di masa mendatang.
  • Account payable atau hutang dagang yaitu sejumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan pada supplier atas pembelian barang/jasa.

Keuntungan utang jangka pendek, antara lain:

  • Bisa digunakan kapan saja saat perusahaan membutuhkan sebab sifatnya yang fleksibel.
  • Suku bunga lebih rendah dibandingkan hutang jangka panjang.

Kekurangan hutang jangka pendek, diantaranya yaitu:

  • Mempunyai likuiditas yang lebih buruk dibandingkan dengan utang jangka panjang, sebab debitur hutang jangka pendek harus menyiapkan dana untuk membayar hutang dan bunganya juga memperpanjang pinjaman pokok secara berulang.
  • Adanya ketidaksamaan biaya atau bunga.

Hutang Jangka Panjang

Pengertian utang jangka panjang (long term liabilities) atau hutang tidak lancar adalah jenis utang yang digunakan untuk pembiayaan kebutuhan berjangka panjang dan pelunasan utang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun dari tanggal neraca. Sumber pembayaran utang tidak lancar bukan berasal dari aktiva lancar.

Baca Juga : Pengertian Emiten

Dalam hutang jangka panjang, terdapat perjanjian wesel yang berisi ketentuan dan persyaratan untuk melindungi kreditur maupun debitur. Ketentuan tersebut diantaranya jaminan, tanggal jatuh tempo, suku bunga dan lain sebagainya.

Berikut ini macam jenis utang jangka panjang, antara lain:

  • Modal ventura, yaitu bentuk penyertaan modal perusahaan pada perusahaan lain yang memerlukan modal dalam jangka waktu tertentu.
  • Saham preferen, yaitu jenis saham dengan karakteristik obligasi, besar perolehan deviden tetap, dan biasanya sejumlah persentase tertentu dari nominal saham preferen setiap periode.
  • Hutang dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank. Untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dibutuhkan jaminan dan bisa dibayar secara amortisasi atau dicicil.
  • Hipotek, yaitu instrumen utang dengan pemberian tanggungan terhadap properti dan pinjaman kepada kreditur sebagai jaminan atas kewajiban.
  • Saham, yaitu bukti kepemilikan sebuah perusahaan dan para pemegang saham akan mendapat capital gain dan dividen.
  • Hutang obligasi, yaitu instrumen keuangan yang diterbitkan oerusahaan dan dijual ke penanam modal. Perusahaan akan menerbitkan surat berharga yang menjanjikan pembayaran pada periode tertentu dan berisi sejumlah perjanjian yang spesifik.

Kelebihan utang jangka panjang, diantaranya yaitu:

  • Fleksibilitas pembiayaan perusahaan bisa tercapai menggunakan pencantuman persyaratan pilihan tarik di indenture obligasi.
  • Pembayaran hutang dapat dikurangi sebagai beban pajak.
  • Apabila dipakai pembiayaan hutang, pemilik perusahaan tak berbagi pengendalian pengelolaannya.
  • Biasanya hasil pengembalian lebih rendah dibandingkan saham biasa.
  • Adanya keterbatasan biaya hutang sehingga pemegang obligasi tak dapat merasakan keuntungan.

Kekurangan utang jangka panjang, diantaranya yaitu:

  • Terdapat batasan hingga dana dapat digali lewat hutang jangka panjang.
  • Persyarayan indenture lebih memberatkan dibandingkan persyaratan utang jangka pendek.
  • Hutang bisa menjadi beban perusahaan sebab perusahaan terikat lebh lama dengan pihak pemberi pinjamanan dengan risiko yang relatif tinggi.
  • Adanya kepastian masa jatuh tempo dan wajar bila perusahaan melunasi pinjaman tepat waktu.
  • Semakin tingkat laverane keuangan maka semakin tinggi pula tuingkat laba.
  • Mempunyai biaya tetap , apabila perusahaan meerosot jauh maka kemungkinanan bunga hutang tak terbayarkan.

Baca Juga : Pengertian Sukuk

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian utang menurut para ahli, karakteristik, kriteria, faktor yang mempengaruhi dan jenis utang secara lengkap. Semoga bermanfaat