Pengertian Komet : Terbentuknya, Ciri, Bagian, Jenis, Penamaan dan Contoh Komet

Posted on

Pengertian Komet – Apa yang dimaksud dengan komet? Apa itu komet? Bagaimana proses terbentuknya komet? Sebutkan bagian dan jenis komet!

Baca Juga : Pengertian Asteroid

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan memahas tentang pengertian komet, teori terbentuknya, ciri, bagian, jenis, penamaan dan contoh komet yang pernah terlihat secara lengkap.

Pengertian Komet

Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan bentuk garis edar lonjong, parabolis ataupun hiperbolis. Istilah komet berasal dari bahasa Yunani “kometes” yang artinya “rambut panjang. Komet juga diartikan sebagai bintang berekor.

Orang Jawa menyebut komet dengan Lintang Kemukus sebab memiliki ekor mirip “kukus” atau berdebu. Selain itu, ekornya juga mirip buah kemukus yang dikeringkan.

Bagian yang biasa disebut ekor komet merupakan kabut tipis berdebu yang terbentuk dari penguapan materi komet ketika mendekati matahari. Panjang ekor komet dapat mencapai jutaan kilometer dan sejumlah komet menempuh jarak yang lebih jauh dari komet ketika mengitari matahari. Akibat jarak yang bervariasi, maka waktu komet untuk mengitari matahari juga berbeda, beberapa komet bahkan membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. Garis tengah inti komet hanya sekitar 8-25 km.

Teori Terbentuknya Komet

Sejak lama, para leluhur sudag menyadari adanya komet. Dulunya komet dipercaya sebagai pertanda akan datangnya bencana besar. Pada saat itu, Bangsa Cina mempercayai bahwa komet merupakan objek luar angkasa yang beredar seperti planet. Sedangkan bangsa Yunani berasumsi bahwa terlihatnya komet merupakan fenomena atmosfer yang disebabkan uap air dari permukaan bumi. Dari masa ke masa banyak asumsi dari para ahli bermunculan.

Selanjutnya, Isaac Newton menemukan metode menghitung orbit komet. Newton menyatakan bahwa komet yang terlihat pada Desember 1680 membentuk orbit parabola yang panjang. Pada masa itu, temuan seorang ilmuan bernama Edmond Halley mendukung teori Newton sehingga diambil kesimpulan bahwa komet yang diamati adalah komet yang sama dan merupakan objek yang mengelilingi matahari sama seperti kebanyakan objek di tata surya.

Komet berasal dari bagian di luar sistem tata surya yang disebut Awan Oort. Dalam awan tersebut, terdapat triliunan komet. Tapi seiring berjalannya waktu, komet terpisah dari awan dan masuk dalam ruang lingkup gravitasi matahari. Komet terbuat dari gas dan debu yang padat juga stabil.

Banyak teori dan hipotesis yang menyatakan proses terbentuknya komet dalam satu abad terakhir. Teori yang paling dapat diterima adalah teori yang menyebutkan bahwa komet terbentuk pada saat yang sama dengan saat terbentuknya tata surya. Dalam teori tersebut, menyatakan bahwa dulu matahari dikelilingi oleh kabut besar yang terdiri dari material komet. Jarak sabuk komet tersebut beberapa ratus kali jarak bumi ke matahari. Kemudian, gangguan dari objek di luar tata surya menyebabkan material tersebut keluar dari sabuknya sehingga memasuki tata surya. Selanjutnya, di dalam tata surya mereka dipengaruhi oleh aktivitas planet dan bintang sehingga jaraknya dengan matahari berbeda.

Baca Juga : Pengertian Meteor

Ciri-Ciri Komet

Adapun ciri atau karakteristik komet atau bintang berekor, diantaranya:

  • Tidak termasuk dalam kelompok planet, bintang atau asteroid.
  • Merupakan kelompok benda langit yang memiliki diameter 8-25 km.
  • Tersusun dari debu dan gas.
  • Mempunyai 3 bagian utama, yakni inti, koma, ekor.
  • Memiliki orbit berbentuk komet.
  • Memiliki waktu berbeda dalam mengorbit matahari.

Bagian-Bagian Komet

Struktur bagian komet terdiri dari:

Inti Komet

Inti komet adalah bagian pusat padat yang memiliki diameter hingga beberapa kilometer. Inti komet terbentuk dari penguapan bahan es yang berubah menjadi bentuk gas. Inti komet merupakan bagian yang sangat stabil sehingga sulit terjadi perubahan bentuk dalam waktu singkat.

Koma Komet

Koma adalah daerah kabut yang berada disekitar inti komet. Koma terbentuk ketika komet mendekati matahari. Diprediksi bagian koma merupakan gas hasil penguapan dari materi inti komet ketika terpengaruh oleh matahari.

Awan Hidrogen Komet

Lapisan hidrogen adalah lapisan yang menyelubungi bagian koma. Lapisan ini tidak tampak oleh mata manusia secara langsung. Lapisan ini tersusun atas gas hidrogen dan diameternya bisa mencapai 20 juta kilometer.

Ekor Komet

Ekor komet adalah gas bercahaya yang terbentuk karena terjadinya penguapan materi komet. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari karena terhempas oleh angin matahari. Ekor komet terdiri atas 2 bagian, ekos gas “berbentuk lurus” dan ekor debu “berbentuk melengkung”. Panjang ekor komet bisa mencapai 1-100 juta km.

Jet Komet

Jet komet adalah gas baru yang keluar dari titik lemah permukaan inti komet akibat pemanasan yang tidak merata. Aliran gas dan debu dapat menyebabkan perubahan bahkan pecahnya inti. Pernah ditemukan bahwa karbon dioksida padat bisa keluar dari inti komet, inilah yang disebut dengan jet. Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui bahan penyusunnya dilakukan dengan spektrum inframerah.

Baca Juga : Pengertian Aurora

Macam-Macam Komet

Berikut ini beberapa jenis komet, diantaranya yaitu:

Jenis Komet Berdasarkan Bentuk dan Panjang Lintasannya

Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, ada 2 jenis komet diantaranya:

Komet Berekor Panjang

Komet berekor panjang adalah jenis komet dengan garis lintas yang sangat jauh dan melalui daerah yang sangat dingin sehingga kemungkinan besar dapat menyerap gas pada daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, maka komet akan membentuk koma dan ekor yang sangat panjang.

Komet Berekor Pendek

Komet berekor pendek adalah jenis komet dengan garis lintas yang sangat pendek sehingga kurang menyerap gas yang ada disekitarnya. Ketika mendekati matahari, komet ini melepaskan sangat sedikit gas sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek.

Jenis Komet Berdasarkan Jumlah Munculnya

Berdasarkan jumlah munculnya, ada 2 jenis komet diantaranya yaitu:

Komet Periodik

Komet periodik adalah jenis komet yang sudah pernah diamati lebih dari 1 kali oleh astronom. Anggota kelompok ini sudah ada sekitar 150 komet. Ada yang mempunyai periode revolusi beberapa tahun, puluhan tahun bahkan 200 ratusan tahun.

Komet Non Periodik

Komet non periodik adalah jenis komet yang hanya pernah ditemukan sekali dan diamati. Jenis komet non diduga memiliki orbit yang panjang dan lama sehingga jarang ditemukan.

Penamaan Komet

Umumnya pemberian nama pada komet dilakukan sesuai dengan nama pengamatmenghargai usaha orang tersebut dalam menghitung orbit komet. Contohnya seperti Komet Halley yang diamati oleh Edmond Halley. Nama tiga orang pertama yang melaporkan penemuan komet baru secara serentak dapat disusun sekaligus untuk memberikan nama terhadap komet yang diamati mereka.

Contoh Komet

Berikut ini sejumlah komet yang pernah terlihat, diantaranya yaitu:

  • Komet Mellish (1917)
  • Komet De Kock- Paraskevopoulos (1941)
  • Komet Eclipse (1948)
  • Komet Ikeya Seki (1965)
  • Komet Bennet (1970)
  • Komet Kohoutek (1973)
  • Komet West (1976)
  • Komet Halley, jenis komet yang melintas dekat bumi secara periodik setiap 75-76 tahun sekali, diantaranya komet ini pernah terlihat pada tahun 1986.
  • Komet Hale Bopp (1997)
  • Komet McNaught (2007)
  • Komet Lovejoy C/2011 W3 (2011)

Baca Juga : Pengertian Galaksi Bima Sakti

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian komet, teori terbentuknya, ciri, bagian, jenis, penamaan dan contoh komet yang pernah terlihat secara lengkap. Semoga ber