Hubungan Antar Tulang (Persendian atau Artikulasi) Dan Gangguan Pada Tulang Terlengkap!!

Posted on

Bagian dari sistem rangka yang menghubungkan Tungkai atas Tungkai bawah antartulang sehingga kita dapat bergerak adalah persendian. Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, persendian dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

sendi gerak

Sinartrosis

Sinartrosis (sendi mati) adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan. Sinartrosis ada dua macam yaitu sinostosis dan sinkondrosis. Sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contoh pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contoh hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.

Amfiartrosis

Amfiartrosis (sendi kaku) adalah persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Hubungan antartulang ini dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan sedikit gerakan, contoh sendi antara tulang betis dan tulang kering.

Diartrosis

Diartrosis (sendi gerak) adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara leluasa. Hubungan antara tulang ini dihubungkan oleh ligamen sehingga dapat digerakkan. Bagian- bagian sendi gerak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 yaitu sebagai berikut.
a. Ruang sinovial, berisi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas.
b. Ligamen, berupa jaringan ikat yang menghubungkan kedua ujung tulang.
c. Kapsul sendi merupakan lapisan serabut yang menyelubungi rongga sendi.
d. Tulang rawan hialin, berfungsi melindungi kedua ujung tulang yang membentuk persendian dari benturan keras.

Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkan, diartrosis dapat dibedakan menjadi sendi peluru, sendi pelana, sendi engsel, sendi geser, sendi putar, dan sendi luncur.

  • Sendi peluru, memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh persendian antara tulang lengan atas dan gelang bahu.
  • Sendi pelana, memungkinkan gerakan ke dua arah. Contoh persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
  • Sendi engsel, memungkinkan gerakan ke satu arah. Contoh persendian pada siku dan lutut.
  • Sendi geser, memungkinkan gerakan bergeser. Contoh persendian antara ruas-ruas tulang belakang.
  • Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar. Contoh persendian antara tengkorak dan tulang atlas.
  • Sendi luncur, memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang, atau memutar. Contoh persendian antara tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula).

Gangguan pada Tulang dan Sendi

Gangguan yang dapat terjadi pada tulang dan sendi dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kecelakaan, kebiasaan sikap tubuh yang salah, kerusakan pada selaput tulang, gangguan persendian, maupun serangan kuman. Contoh gangguan pada tulang dan sendi sebagai berikut.

  1. Fisura: retak tulang.
  2. Fraktura: patah tulang.
  3. Osteoporosis: pengeroposan tulang.
  4. Rakitis: tulang kekurangan vitamin D.
  5. Lordosis: tulang belakang melengkung ke depan. Kifosis: tulang belakang melengkung ke belakang.
  6. Skoliosis: tulang belakang melengkung ke kanan atau ke kiri.
  7. Terkiliratau keseleo: tertariknya ligamen akibat gerakan mendadak.
  8. Artritis: peradangan pada sendi.
  9. Nekrosis: kerusakan pada selaput tulang (periosteum) sehingga tulang mati dan mengering.
  10. Layuh sendi: keadaan tidak bertenaga pada sendi akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Hubungan Antar Tulang (Persendian atau Artikulasi) Dan Gangguan Pada Tulang. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: