Pengertian Asteroid, Sejarah, Sabuk, Ciri, Macam Jenis dan Contoh Asteroid Lengkap

Posted on

Pengertian Asteroid, Sejarah, Sabuk, Ciri, Macam Jenis dan Contoh Asteroid Lengkap  – Asteroid, planet minor atau planetoid, adalah benda langit berukuran lebih kecil daripada planet, namun lebih besar dari meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya, komet menampakkan koma (ekor) sementara asteroid tidak.

Terdapat jutaan asteroid di dalam sistem tata surya, para ilmuwan memperkirakan asteroid merupakan sisa-sisa planet yang hancur. Kebanyakan asteroid yang telah teridentifikasi mengorbit sabuk asteroid diantara Planet Mars dan Yupiter.

Sejarah dan Teori Terbentuknya Asteroid

Sejarah Penemuan Asteroid
Pada tahun 1801, ditemukan asteroid pertama oleh Giuseppe piazzi yang diberi nama Ceres. Awalnya asteroid ini dipertimbangkan sebagai planet, namun karena setelah itu banyak penemuan serupa, maka asteroid tidak dimasukkan ke dalam kelompok planet. Istilah “Asteroid” diperkenalkan oleh Sir William Herschel, istilah tersebut berasal dari bahasa yunani yang berarti “seperti bintang”.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak asteroid yang ditemukan di dalam sabuk asteroid. Saat ini, ilmuan telah mengidentifikasi sekitar 600.000 asteroid dan masih terus bertambah. Berdasarkan pengamatan tokoh terkenal dalam bidang astronomi, Asteroid memegang peran penting dalam pembentukan bumi sehingga menjadi seperti sekarang. Salah satu hipotesis paling terkenal yaitu musnahnya 2/3 spesies hewan yang hidup pada masa dinosaurus karena bumi ditabrak oleh asteroid berdiameter sekitar 20 km.

Sejarah Terbentuknya Asteroid dan Sabuk Asteroid
Asteroid merupakan sisa sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Asteroid terbentuk dari debu dan es yang membeku menjadi batu karena suhunya yang sangat dingin. Awalnya saat planet jupiter terbentuk, aktivitas dan gravitasi planet yupiter dan planet mars membuat komponen yang lebih kecil diantara mereka saling bertabrakan. Tabrakan tersebut menciptakan objek kecil yang disebut dengan asteroid. Seiring berjalannya waktu, tata surya berkembang dan meluas. Perubahan tata surya ini membuat beberapa asteroid keluar dari sabuk asteroid (ruang diantara Yupiter dan Mars).

Sabuk Asteroid

Sabuk asteroid merupakan bagian tata surya yang terletak diantara orbit planet Mars dan Yupiter. Dulu, pada tahun 1800-an, para ilmuwan heran dengan jarak antara Mars dengan Yupiter yang terlalu jauh, mereka memperkirakan bahwa ada planet lain yang belum dikenali pada daerah tersebut. Namun ternyata kemajuan teknologi telah membuktikan bahwa daerah tersebut dipenuhi dengan objek tak beraturan yang disebut asteroid. 94% asteroid yang telah ditemukan berasal dari daerah tersebut. Perkiraan jumlah asteroid yang terletak pada daerah tersebut lebih dari 1 juta. Selain asteroid yang berada di sabuk asteroid, ada pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Asteroid

Berikut ciri-ciri dan karakteristik asteroid, diantaranya yaitu:

  • Kebanyakan asteroid memiliki bentuk yang tidak beraturan
  • Permukaannya berbatu dan berstruktur seperti kawah
  • Banyak ditemukan di daerah sabuk asteroid
  • Kebanyakan asteroid memiliki suhu sekitar -73°C.
  • Berputar mengelilingi matahari dengan lintasan orbitnya berbentuk elips.
  • Terbentuk dari debu dan es yang membeku menjadi batu.
  • Tidak menghasilkan cahaya

Pemberian Nama Asteroid

Penamaan asteroid yang baru ditemukan yaitu berdasarkan tahun penemuan dan kode alfanumerik untuk urutan penemuannya, Contoh Asteroid 2004 AT4. Saat sudah diteliti lebih lanjut dan telah dikonfirmasikan karakteristiknya, asteroid tersebut baru bisa diberi nama, bisa berupa angka atau kata.

Macam-Macam Asteroid

Berdasarkan bahan penyusunnya, jenis asteroid diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) yaitu:

Asteroid Kelas C (Carbon)
Asteroid kelas C memiliki bahan penyusun utama berupa karbon. Ciri asteroid kelas C berwarna gelap keabu-abuan dan merupakan asteroid yang paling sering ditemukan.

Asteroid Kelas S (Silicaceous)
Asteroid kelas S memiliki bahan penyusun utama berupa silikat. Biasanya jenis asteroid ini berwarna kehijauan. Jumlah jenis asteroid ini mencapai 17% dari jumlah yang telah diketahui.

Asteroid Kelas M (Metalik)
Asteroid Kelas M merupakan jenis asteroid yang memiliki penyusun utama berupa besi-nikel. Jenis asteroid ini memiliki warna kemerah-merahan.

Contoh Asteroid

Berikut beberapa contoh asteroid yang paling terkenal yang pernah ditemukan, diantaranya yaitu:

Ceres


Ceres merupakan asteroid yang pertama kali ditemukan dan juga merupakan asteroid terbesar yang pernah ditemukan dengan diameter sekitar 950 km. Ceres ditemukan pada 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi, saat itu objek ini dimasukkan ke dalam kelompok planet. Pada 24 Agustus 2006, Ceres diklasifikasikan menjadi Dwarf Planet oleh persatuan Astronomi internasional. Ceres terbentuk dari es dan mineral terhidrasi seperti karbonat. Wahana Dawn yang dioperasikan oleh nasa merupakan wahana pertama yang menjelajahi ceres. Ceres memiliki inti berbatu yang dilapisi mantel es dengan ketebalan mantel tersebut mencapai 100 km.

Pallas


Pallas merupakan asteroid yang ditemukan setelah asteroid Ceres oleh Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers pada 28 Maret 1809. Astroid pallas juga termasuk asteroid besar dengan diameter sekitar 530 km.

Vesta


Vesta merupakan asteroid terbesar ketiga di sabut asteroid setelah ceres dan pallas. Diameter asteroid vesta sekitar 530 km dan diperkirakan massanya 9% dari massa seluruh sabuk asteroid. Asteroid vesta ditemukan oleh astronom Jerman bernama Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers pada 29 Maret 1807. Kata “Vesta” berasal dari nama dewi perawan dalam mitologi Romawi.

Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Asteroid, Sejarah, Sabuk, Ciri, Macam Jenis dan Contoh Asteroid Lengkap “, semoga bermanfaat.