Pengertian Irigasi, Sejarah, Tujuan, Fungsi dan Jenis-Jenis Irigasi Terlengkap

Posted on

Pengertian Irigasi, Sejarah, Tujuan, Fungsi dan Jenis-Jenis Irigasi Terlengkap – Secara bahasa, Irigasi berasal dari bahasa Belanda, irrigate dan dalam bahasa Inggris, irrigation yang berarti pengairan atau penggenangan.

Pengertian irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran air menggunakan sistem, saluran dan bangunan tertentu dengan tujuan sebagai penunjang produksi pertanian, persawahan dan perikanan.

Pengertian Irigasi Menurut Para Ahli

Gandakoesuma (1981:9)

Menurut Gandakoesuma, Irigasi adalah usaha untuk mendatangkan air dengan membuat bangunan dan saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagikan air ke sungai, atau ladang dengan cara yang teratur dan membuang air yang tidak digunakan lagi, setelah digunakan air semuanya mengambil tindakan untuk melakukan pembatasan dari pengambilan air ke sumbernya dibawah ke tempat dimana air yang dibutuhkan atau diperlukan untuk membagikan kepada tanaman yang membutuhkan.

Wirosoedarmo (1986)

Menurut Wirosoedarmo, Irigasi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan, perikanan atau tambak dan sebagainya, yang intinya untuk keperluan usaha tani.

Sosrodarsono dan Takeda (1987)

Menurut Sosrodarsono dan Takeda, Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan mendistribusikannya secara sistematis.

Mawardi (1989:5)

Menurut Mawardi, Irigasi adalah usaha untuk memperoleh atau memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk memperoleh penunjangnya produksi pertanian.

Hansen dkk (1990)

Menurut Hansen dkk, Irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam-tanaman.

Kartasapoetra (1994)

Menurut Kartasapoetra, Irigasi adalah kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan memanfaatkan air yang berasal dari air permukaan dan tanah.

Suhardjono (1994)

Menurut Suhardjono, Irigasi adalah sejumlah air yang pada umumnya diambil dari sungai atau bendung yang dialirkan melalui sistem jaringan irigasi untuk menjaga keseimbangan jumlah air di dalam tanah.

Peraturan Pemerintahan No. 22 tahun 1998

Menurut Peraturan Pemerintahan No. 22 tahun 1998, Irigasi termasuk dalam pengertian irigasi yaitu pengaturan air dari media tumbuh tanaman agar tak menganggu pertumbuhan atau produksi tanaman.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1998

Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1998, Irigasi adalah usaha dalam penyediaan dan melakukan pengaturan air yang bertujuan untuk menunjang pertanian.

UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air

Menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air, Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Small dan Svenden

Menurut Small dan Svenden, Irigasi adalah tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya dan tak mengganggu produksi pertanian.

Abdullah Agoeda

Menurut Abdullah Agoeda, Irigasi adalah sesuatu yang dilakukan secara teknis menyalurkan air melalui saluran-saluran pembawa air ke tanah pertanian dan setelah air tersebut diambil manfaat sebesarnya-besarnya akan menyalurkan ke saluran pembuangan terus ke sungai.

Standar Perencanaan Irigasi KP-01

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01, Irigasi adalah sistem pemberian air ke tanah-tanah pertanian guna mencukupi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut tumbuh dengan baik.

Sejarah Irigasi di Indonesia

Sejak Mesir Kuno, irigasi telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi tradisional telah berlangsung sejak nenek moyang. Hal ini bisa dilihat juga cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung sungai secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain yaitu mencari sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada pula dengan membawa dengan ember yang terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun pinang juga.

Waduk jatiluhur yang terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta yang mulai dibangun sejak tahun 1957 dengan luas 8.300 ha dan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3/tahun merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Tujuan Irigasi

Adapun tujuan irigasi, diantaranya yaitu:

  • Membasahi tanaman, irigasi digunakan membasahi tanah dengan tujuan untuk memenuhi kekurangan air di daerah pertanian pada saat air hujan kurang atau tidak ada.
  • Merabuk, pemberian air bertujuan untuk memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
  • Untuk mengatur suhu
  • Untuk membersihkan tanah atau memberantas hama yang berada dalam tanah dan membahayakan bagi tanaman.
  • Untuk kolmatase, yaitu untuk memperbaiki/meninggikan permukaan tanah.
  • Untuk menambah persediaan air tanah.

Manfaat Irigasi

Adapun manfaat Irigasi, diantaranya yaitu:

  • Untuk menambahkan air ke dalam tanah guna menyediakan cairan yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman.
  • Untuk menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau pendek.
  • Untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
  • Untuk mencuci dan mengurangi garam tanah.
  • Untuk mengurangi bahaya erosi tanah.
  • Untuk melunakkan pembajakan dan gumpalan tanah.

Jenis-Jenis Irigasi

Berikut macam-macam jenis irigasi diantaranya yaitu:

Irigasi Permukaan
Menurut Moch Absor, irigasi permukaan adalah sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bending maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Disini dikenal saluran primer, sekunder dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

Irigasi Pompa Air
Irigasi pompa air adalah irigasi dimana air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengaliri sawah.

Irigasi Gravitasi
Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia. Ada 3 jenis irigasi gravitasi diantaranya:

  • Irigasi genangan liar.
  • Irigasi genangan dari saluran.
  • Irigasi alur dan gelombang.

Irigasi Penyemprotan (Sprinkler Irrigation)
Irigasi ini adalah pemberian air dengan cara penyemprotan atau dengan meniru hujan (springkling), air yang disemprotkan akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapatkan air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes (Trickle Irrigation)
Irigasi ini memiliki yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman/penyemprotan namun pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja. Keuntungan sistem ini yaitu tidak ada aliran permukaan.

Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Irigasi, Sejarah, Tujuan, Fungsi dan Jenis-Jenis Irigasi Terlengkap“, Semoga bermanfaat.