Pengertian Situasi Berisiko Dalam Wirausaha Terlengkap

Posted on

Dengan bertambah besamya suatu perasahaan, makin bertambah banyak dan ruwetlah persoalan. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendaki seorang wirausaha untuk tidak takut men¬gambil keputusan dan bersedia menerima risiko-risiko tertentu. Kebanyakan orang takut mengambil risiko karena mereka ingin aman dan mengelakkan kegagalan. Namun, semua tahap pekerjaan pasti mengandung risiko. Wirausaha juga harus bisa bekerja di bawah tekanan-tekanan dari suatu kondisi. Mereka juga hams mengerti bahwa kemungkinan gagal selalu ada.

resiko usaha

Situasi berisiko terjadi jika seseorang diminta untuk membuat pilihan di antara dua atau lebih altematif. Beberapa pilihan altematif tersebut hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara objektif. Situasi ini mengandung potensi gagal dan sukses. Makin besar kemungkinan kerugian, makin besarlah risikonya.

Sebagai pengambil risiko, seorang wirausaha harus bisa mengambil keputusan yang terbaik dalam situasi penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, juga perlu menimbang kemungkinan untung dan mginya. Apakah akan memilih altematif yang ’’mengandung risiko” ataukah altematif ’’konservatif’. Hal tersebut tergantung pada daya tarik setiap altematif; sejauh mana wirausaha bersedia mgi; kemungkinan sukses dan gagal; seberapa jauh wirausaha dapat meningkatkan kemungkinan sukses dan mengurangi kemungkinan gagal.

Contoh:

Seseorang mempunyai sebuah pekerjaan yang aman, dengan gaji Rp.lO juta per tahun dan kemungkinan promosi setiap lima tahun. Orang tersebut juga mempunyai kemungkinan untuk membeli sebuah pemsahaan dengan masa depan yang belum pasti, tetapi gaji bagi pemiliknya adalah 20 juta per tahun. Pemsahaan tersebut mungkin bisa terns berhasil, atau mungkin juga gagal dalam waktu satu atau dua tahun. Pilihan orang tersebut terletak di antara tetap tinggal pada pekerjaan yang aman dengan imbalan keuangan dan karir yang sedang-sedang saja dan dapat diramalkan, atau memilih mengambil risiko dan mungkin mendapat imbalan karir dan keuangan yang sangat tinggi.

Ada orang yang sama sekali tidak mau mengambil risiko apapun kemungkinan suksesnya. Mereka lebih suka tetap pada posisi aman. Orang lain lebih beringas, tidak puas dengan posisinya yang sekarang dan mencari peluang-peluang emas agar cepat menjadi kaya. Orang-orang ini cendemng dipengamhi oleh besamya imbalan yang ditawarkaii. Mereka tidak memerhatikan kemungkinan sukses dan tidak mempertimbangkan tingkat usaha yang dikehendaki. Tertarik oleh harapan tentang hasil yang tinggi dengan usaha sedikit, mereka ini penjudi mumi.

Karakter seorang wirausaha berbeda dengan kedua tipe orang di atas meskipun wirausaha juga mempunyai persamaan ciri-ciri dengan mereka. Perbedaannya terletak pada kenyataan bahwa wirausaha akan menilai kemungkinan sukses pemsahaan, secara sistematik dan menyelumh. Selain itu, berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat memengamhi kemungkinan sukses tersebut. Ia akan berupaya jika yang dapat dilakukannya untuk meraih kesuksesan besar.

Unsur penting lain dari rancangan wirausaha terhadap situasi pengambilan risiko yakni kesediaan menerima tanggung jawab pribadi sebagai akibat adanya keputusan yang telah diambil, baik yang menguntungkan maupun tidak. Orang lain merasa berat menerima tanggung jawab atas keputusan- keputusan yang berisiko gagal, dan mereka seringkali menghubungkan kegagalan dengan peristiwa- peristiwa di luar pengendalian mereka, seperti persaingan dengan perasahaan besar atau eampur tangan pemerintah. Tipe orang seperti ini mau mempertarahkan semuanya lalu hanya berharap-harap atau menolak semua situasi risiko karena mereka merasa tak mampu mengendalikannya.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh wirausaha saling berkaitan. Hal ini lebih tampak pada perilaku dalam mengambil suatu risiko. Beberapa kaitan itu, antara lain sebagai berikut.

  1. Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realita.
  2. Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri. Makin besar keyakinan seseorang pada diri sendiri, makin besar pula keyakinan orang tersebut terhadap kesanggupan- nya untuk memengaruhi hasil dari keputusan yang diambil dan makin besar pula kesediaannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain sebagai risiko.
  3. Pengetahuan yang realistis mengenai kemampuan diri sendiri juga penting. Realisme demikian akan membatasi kegiatan wirausaha pada situasi yang ia dapat mengontrol hasilnya.

Namun, semua perilaku pengambilan risiko tidak sedingin dan seobjektif apa yang digambarkan di atas. Ada unsur kegairahan seorang wirausaha terhadap ketidakpastian dan ada dorongan serta antusiasme untuk memastikan bahwa konsekuensi-konsekuensinya akan membawa kesuksesan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penerapan Komitmen Tinggi Terhadap Peluang Dan Sumber Daya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: