Pengertian Teks Anekdot : Ciri, Tujuan, Fungsi, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Anekdot

Posted on

Teks Anekdot – Dalam Bahasa Indonesia, kita mempelajari tentang teks anekdot. Apa yang dimaksud dengan teks anekdot? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas artikel tentang teks anekdot mulai dari pengertian teks anekdot menurut para ahli, ciri, tujuan, fungsi, struktur, kaidah kebahasaan dan contoh teks anekdot secara lengkap.

Baca Juga : Teks Prosedur

Pengertian Teks Anekdot

Pengertian teks anekdot adalah cerita lucu atau menarik yang menggambarkan suatu kejadian maupun orang sebenarnya. Anekdot bisa sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar.

Definisi teks anekdot adalah cerita singkat yang didalamnya mengandung unsur lucu dan memiliki maksud untuk menyampaikan kritikan, Hal yang biasa dikritik melalui teks anekdot yaitu mengenai layanan publik, politik, lingkungan dan juga sosial.

Anekdot selalu disajikan berdasarkan kenyataan. Walaupun terkadang menghibur, teks anekdot bukanlah lelucon. Tujuan utama teks anekdot adalah mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum melalui cerita singkat itu sendiri. Terkadang, Anekdot juga bersifat menyindir.

Ada banyak jenis teks anekdot mulai dari teks anekdot lucu, sindiran, pendidikan, politik dan lain sebagainya.

Pengertian Teks Anekdot Menurut Para Ahli

Wikipedia

Menurut Wikipedia, Anekdot adalah sebuah cerita singkat lucu dan menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot sering dibuat berdasarkan pada kejadian sebenarnya, melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:62)

Menurut KBBI, Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang-orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Kemendikbud

Menurut Kemendikbud, Teks Anekdot adalah sebuah cerita yang singkat serta menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang-orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Baca Juga : Teks Cerita Fiksi

Cuddon, J.A. (1992)

Menurut Cuddon, J.A, Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian/peristiwa orang sebenarnya.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Anekdot adalah cerita singkat menarik, karena lucu dan mengesankan. Biasanya berkisar pada orang terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Dananjaja (1997:11)

Menurut Dananjaja, Anekdot adalah kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh yang benar-benar ada.

Muthiah (2012)

Menurut Muthiah, Anekdot adalah sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar.

Graham dalam Rahmanadia (2010:2)

Menurut Graham dalam Rahmanadia, Kata anekdot digunaan memaknai kata “joke” dari bahasa Inggris yang bermakna suatu narasi atau percakapan yang lucu (humorous).

Wijana (1995:24)

Menurut Wijana, Teks anekdot adalah teks atau wacana yang bermuatan humor untuk menyindir, bersunda gurau, atau mengkritik secara tidak langsung segala macam kepincangan atau ketidakberesan yang tengah terjadi di kalangan masyarakat penciptanya.

Setiawan (1990)

Menurut Setiawan, Teks anekdot adalah cerita narasi ataupun dialog yang lucu dengan berbagi tujuan, baik hanya sekedar untuk hiburan atau senda gurau, sindiran, atau kritik secara tidak langsung. Hal-hal yang aneh dan nyeleneh dapat dijadikan humor, sehingga tidak menutup kemungkinan segala hal yang ada di dunia ini bisa dijadikan sebagai bahan lelucon.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Ciri atau karakteristik teks anekdot, diantaranya yaitu:

Baca Juga : Teks Berita

  • Bersifat humor atau lucu.
  • Bersifat menggelitik atau dapat membuat pembaca terhibur.
  • Bersifat menyindir.
  • Dapat mengenai tokoh penting.
  • Memiliki tujuan tertentu.
  • Cerita yang disampaikan hampir mirip dengan dongeng.
  • Cerita tentang karakter binatang dan manusia sering terhubung secara umum dan terlihat nyata.
  • Menggambarkan karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.
  • Hanya ditujukan kepada orang atau tokoh tertentu seperti halnya pejabat negara atau orang terkenal lainnya
  • Cerita yang ada di dalamnya berkaitan dengan realitas yang ada, tapi cerita tersebut diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan cerita yang lucu.

Tujuan Teks Anekdot

Tujuan utama teks anekdot adalah untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum melalui cerita singkat. Tujuan penulis atau pengarang membuat teks anekdot yaitu:

  • Untuk membangkitkan tawa pembacanya.
  • Sebagai sarana penghibur.
  • Sebagai sarana pengkritik.

Fungsi Teks Anekdot

Fungsi anekdot diantaranya yaitu:

Fungsi Primer
Fungsi primer anekdot yaitu sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.

Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder anekdot yaitu sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainya.

Struktur Teks Anekdot

Susunan atau struktur teks anekdot terdiri dari:

Baca Juga : Teks Eksposisi

Abstraksi

Yaitu bagian yang terletak pada awal paragraf dan berisikan tentang gambaran awal dari isi teks anekdot.

Orientasi

Yaitu bagian isi berisi awal mula atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa.

Event

Yaitu bagian yang berisi rangkaian peristiwa yang terjadi.

Krisis

Yaitu bagian yang berisi mengenai masalah yang muncul yang terjadi dalam teks.

Reaksi

Yaitu bagian yang berisi langkah penyelesaian masalah yang muncul dalam bagian krisis teks anekdot.

Koda

Yaitu bagian yang berisi perubahan yang akan terjadi pada tokoh dalam teks anekdot.

Re-orientasi

Yaitu bagian akhir teks sekaligus penutup teks anekdot.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Ciri kebahasaan atau unsur kebahasaan teks anekdot diantaranya yaitu:

  • Menggunakan pertanyaan retorik.
  • Menggunakan kalimat perintah.
  • Menggunakan kata penghubung.
  • Menggunakan verba atau kata kerja.
  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
  • Urut berdasarkan kejadian waktu.

Contoh Teks Anekdot

Berikut ini beberapa contoh teks anekdot:

Contoh Teks Anekdot Kesehatan

Kesetrika

Di suatu pagi yang masih cerah, ada laki-laki ke rumah sakit karena kedua buah telinganya lagi kena luka bakar.

Dokter : “Loh, ada apa yang terjadi dengan telinga anda pak?”

Pasien : “Begini dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab reflek, akhirnya ketika saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”

Dokter : “Oh, begitu toh ceritanya, saya mengerti keluhan bapak, kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”

Baca Juga : Teks Debat

Pasien : “Nah ini dia masalahnya dokter, si bego tersebut kembali menelpon.”

Penjelasan Struktur Teks Anekdotnya:
Abstraksi : Di suatu pagi yang cerah
Orientasi : Ada laki-laki ke rumah sakit karena kedua buah telinganya lagi kena luka bakar.
Krisis : “Begini dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab reflek, akhirnya ketika saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya tempelkan ke telinga kiri saya dok”
Reaksi : “Oh, begitu toh ceritanya, saya mengerti keluhan bapak, kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”
Koda : “Nah ini dia masalahnya dokter, si bego tersebut kembali menelpon.”

Contoh Teks Anekdot Pendidikan

Modal Huruf Doang

Pada suatu hari ada seorang guru di sebuah sekolah dasar yang sedang bertanya kepada seorang muridnya tentang hasil belajar menghafalkan huruf.

Pak guru bertanya pada Dani tentang sudah berapa huruf yang Dani hafal, kemudian Dani menjawab bahwa ternyata dia hanya akan menghafalkan huruf C D E F G A B C.

Setelah mendengar jawaban dari Bobi tersebut, pak guru pun bingung dan bertanya kembali kepada Dani kenapa dia hanya mau menghafalkan tujuh huruf saja.

Lalu Dani menjawab dengan lantang bahwa dengan menghafal tujuh huruf tersebut saja Dani bisa jadi pemusik yang hebat dan menghasilkan banyak uang. Mendengar jawaban tersebut, kemudian pak guru hanya mengangguk-ngangguk saja dan berbicara “benar juga”.

Contoh Teks Anekdot Sosial

Penjual Roti

Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan rumah, kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut. Tidak lama kemudian, si penjual roti pun datang dan menghampiri kita yang sedang ngobrol-ngobrol manja di depan rumah.

Komar: Ada Roti apa aja nih bang?
Penjual Roti: Wah banyak dek, ada berbagai macam rasa
Komar: Oh, kalau yang ini rasa apa bang?
Penjual Roti: Yang itu sih rasa rambutan dek
Komar: Kalau roti yang ini bang?
Penjual Roti: Kalau yang itu rasa stroberi dek, wah mantep tuh yang itu
Komar: Hmm bentar, kalau yang ini gimana bang?
Penjual Roti: Itu rasa mangga dek
Komar: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus, rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.
Penjual Roti: *Hening*Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan mendadak.

Baca Juga : Teks Deskripsi

Struktur Bagian Teks Anekdot Penjual Roti

Abstraksi: Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan rumah.

Orientasi: kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut

Krisis: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus, rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.

Reaksi: *Hening*

Koda: Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan mendadak.

Contoh Teks Anekdot Politik

Calon Anggota MPR

Pak Kadi dan Pak Dadang adalah salah satu kader parpol yang sama-sama mencalonkan diri sebagai anggota MPR. Kemudian suatu ketika ketika mereka sudah selesai menyerahkan berkas-berkas pencalonan ke KPU, mereka pun menyempatkan diri untuk mengobrol di sebuah warung yang berada di dalam gedung tersebut.

Pak Kadi: Apa yang akan kamu lakukan kalau nanti kita terpilih menjadi anggota MPR?
Pak Dadang: Saya akan menjadi anggota MPR yang memperjuangkan aspirasi rakyat. Kenapa? Karena dari awal kita sudah dititipi aspirasi oleh rakyat. Jadi sebagai wakil rakyat kita harus menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera, masyarakat yang adil, serta masyarakat yang aman.

Pak Kadi pun manggut-manggut mendengar jawaban dari Pak Dadang itu. Namun setelah itu Pak Kadi menambahkan satu pertanyaan lagi.

Pak Kadi: Terus apa pendapatmu tentang korupsi?
Pak Dadang: Korupsi itu menurut saya adalah suatu tindakan yang tidak memiliki moral yang seharusnya tidak dilakukan oleh siapa pun termasuk kita sebagai wakil rakyat yang telah diberikan amanah oleh rakyat. Tentunya hal ini bertujuan agar kelak nanti kita bisa menciptakan masyarakat yang sejahtera secara keseluruhan. Jika saya menjadi anggota MPR nanti saya akan membuat hukuman yang cocok bagi para pelaku koruptor, yaitu hukuman mati. Cara tersebut menurut saya akan membuat dampak jera bagi oknum-oknum yang ingin melakukan korupsi.
Mendengar jawaban dari Pak Dadang tersebut, entah kenapa Pak Jono malah tertawa terbahak-bahak, lalu ia berkata:
Pak Kadi: Kamu ini mau jadi anggota MPR atau majelis ta’lim?

Contoh Teks Anekdot Sindiran

Baca Juga : Teks Eksplanasi

Contoh Teks Anekdot Menyindir Koruptor

Wakil Rakyat

Malam hari saat ada hujan gerimis, di sebuah pos ronda ada dua orang pemuda sedang berbicang-bincang.
Dudung: Sekarang yang namanya wakil rakyat itu bukannya menyejahterakan rakyat tapi malah menyejahterakan diri sendiri.
Indra: Dan yang lebih parahnya lagi yaitu banyak yang terlibat kasus korupsi.
Dudung: Parah memang bro. Sekarang rakyat makin susah, dan wakil rakyat malah makin makmur. Banyak rakyat yang hanya bisa hidup di jalanan, sementara wakil rakyat pada hidup dan tinggal di rumah mewahnya. Betapa sejahtera sekali mereka yang duduk di kursi DPR.
Indra: Tapi bro, kalau dipikir-pikir sih wakil rakyat itu berarti mewakili rakyat.
Dudung: Ya memang.
Indra: Mereka kan mewakili rakyat. Artinya, rakyat mau kaya, sudah diwakili sama wakil rakyat. Rakyat mau punya rumah mewah, sudah diwakili sama wakil rakyat. Bahkan, rakyat yang mau berantem pun sudah diwakili sama mereka.
Dudung: Hahaha, tapi yang berantem itu maksudnya apa?
Indra: Ituloh, waktu sidang kan mereka tidak jarang pada berantem.
Dudung: Hahaha bener juga bro.

Contoh Teks Anekdot Menyindir Teman

Ada dua orang gadis yang bersahabat namanya Rena dan Riris. Semenjak bersahabat, Rena sering meminta tolong kepada Riris terutama jika sedang kekurangan uang. Rena adalah tipikal orang yang selalu memanfaatkan temannya untuk kepentingannya sendiri. Akan tetapi, jika uang tersebut ditagih oleh teman-temannya, maka ia akan menghindar seolah tak peduli.

Suatu ketika Riris mempunyai pekerjaan rumah berupa tugas sekolah yang menumpuk. Namun, ia bingung karena di saat bersamaan ada acara keluarga yang tidak dapat ditinggalkan. Ia pun mempunyai suatu inisiatif. Nah, di saat yang bersamaan pula Rena ingin meminjam uang kembali.

“Ris, aku boleh pinjem uang lagi nggak?” tanya Rena sedikit memohon.

“Berapa Ren?” tanya Riris. “Satu juta saja Ris,” Jawab Rena. “Apa satu juta itu sudah bisa buat bayar hutang-hutangmu selama ini. Nah, ini kamu malah mau pinjam lagi. Ya sudah tidak apa-apa nanti aku kasih pinjam. Tapi, kali ini ada syaratnya kamu harus mengerjakan tugasku selama satu minggu ya,” ucap Riris panjang lebar. “Baiklah,” Jawab Rena dengan sedikit terpaksa nampaknya.

Baca Juga : Teks Tanggapan Kritis

Satu minggu kemudian, ketika tugas Riris sudah selesai Rena meminta uang kepada temannya tersebut. “Ris, ini tugasmu sudah selesai. Kamu bisa pinjami aku uang kan sekarang?” “Sebelumnya, maaf nih ya Ren, coba deh kamu hitung berapa hutangmu ke aku. Satu juta kan? Nah, kemarin ini adalah bayarannya karena kamu tidak mau membayar hutang kepadaku,” tegas si Riris kepada Rena dengan penuh sindiran.

Mendengar perkataan dari Riris, Rena pun hanya bisa terdiam. Setelah kejadian ini persahabatan keduanya pun merenggang. Riris tidak direpotkan lagi oleh Rena yang sering meminjam uang tapi tak pernah dikembalikan.

Ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk menghibur diri maupun memberi kritik. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan media teks anekdot. Pada paragraf di atas telah disampaikan mengenai berbagai contoh teks anekdot. Contoh tersebut dapat dipelajari sebelum Anda mulai membuat teks anekdot sendiri.

Contoh Teks Anekdot Tentang Sedekah

Diceritakan pada suatu hari ada seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah ke seorang anak muda, anggap saja anak muda tersebut adalah seorang mahasiswa.
Pengemis: Mas, bapak minta sedekahnya dong
Mahasiswa: (Sambil menggigit HP kemudian ia mengambil dan membuka dompetnya dan mengambil uang 10 ribuan) Ini pak, kembaliin 5 ribu ya pak.
Pengemis: Oke, ini mas kembaliannya, dengan menjulurkan mangkuk yang isinya uang semua.
Mahasiswa: Loh pak, kok kembaliannya 7 ribu?
Pengemis: Tidak apa-apa mas, itung-itung saya juga sedekah sama mas.

Contoh Cerita Anekdot Lucu

Diceritakan ada sebuah keluarga yang hidup bahagia, dan di dalam keluarga tersebut ada sepasang kakak beradik yang akan pergi berkebun, tetapi tiba-tiba mereka dengan terburu-buru pulang rumah mereka.
Kakak: Mah, darurat Mah tolong, adik nggak sengaja nelen kecoa Mah!!
Mamah: Waduh, kok bisa terjadi sih Kak? Gimana kronologinya sih? Coba cepat kamu panggil ayah agar ayah memanggil dokter ke sini.
Kakak: Kalau gitu sih tambah jadi masalah lagi Mah, tunggu aja dulu sebentar, kita tunggu kecoanya mati, karena tadi kakak udah beri adik racun serangga.

Baca Juga : Teks Ulasan

Contoh Teks Anekdot Tentang Hukum

Mencuri Sandal

Abstraksi
Pada suatu pagi, Kokom sedang asyik menikmati makan soto madura di warung makan tempat favoritnya. Setelah merasa kenyang, Kokom pun langsung berdiri dan bersegera untuk pulang.

Orientasi
Di tengah perjalanan pulang, Kokom tertimpa suatu musibah yaitu kecelakaan karena kena serempet oleh sepeda motor yang sedang ugal-ugalan. Dan akibat dari kecelakaan itu, akhirnya sandal Kokom pun putus.

Dengan terpaksa, Kokom pun berjalan kaki dengan tanpa memakai sandal. Kemudian karena jarak rumahnya sangat jauh, akhirnya dia memilih untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal baru. Namun, apa boleh buat, ternyata setelah membuka dompet, jumlah uangnya tidak cukup.

Krisis
Dikarenakan jumlah uang yang tidak cukup, kemudian Kokom pun berniat untuk mencuri sandal di masjid yang lokasinya tidak begitu jauh dari toko sandal tersebut.

Kokom akan mencuri sandal yang paling bagus yang ada di masjid tersebut. Dia kemudian duduk di teras masjid sambil juga melihat-lihat sekitar dan melihat setiap orang yang akan masuk ke masjid. Sehingga saat nanti target incarannya sedang sibuk beribadah, maka ia segera mengambil sandal tersebut.Beberapa waktu kemudian, keadaan aman, sehingga aksinya pun berlangsung lancar dengan tanpa adanya hambatan.

Kokom pun sukses mendapatkan sandal yang yang paling bagus diantara semua sndal yang ada di masjid tersebut, sandal itu berwarna hitam yang merupakan warna kesukaannya. Namun secara tidak terduga, si pemilik sandal ternyata mengetahui kalau Kokom sudah mencuri sandalnya.

Hingga akhirnya langsung saja secara spontan si pemilik sandal berteriak dan mengejar Kokom. Malang sekali nasib si Kokom ini, perutnya yang buncit membuat dia tidak bisa untuk lari sekencang mungkin, hingga akhirnya Kokom pun ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

Setelah dilaksanakan pemeriksaan dan penyelidikan, Kokom dijatuhi hukuman berupa pasal pencurian, dan kasusnya ini akan disidangkan pada satu minggu depan. Malang sekali si Kokom, hanya karena hal sepele saja bisa membuat dia dibawa ke hadapan meja hijau.

Reaksi
Singkat cerita akhirnya tiba juga di hari persidangan, Kokom pun duduk dan berada di kursi tersangka dengan mukanya yang terlihat terus menunduk.

Hakim: “Baiklah, Kokom, usia 19 tahun, sudah terbukti mencuri sandal yang berharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenai hukuman selama 5 tahun penjara”.

Kokom: “Looh? Pak, ini tidak adil bagi saya pak, kenapa hukuman yang saya terima ini sangat lebih berat jika dibandingkan dengan para koruptor di luar sana?”.

Baca Juga : Teks Tantangan

Koda
Kemudian sang hakim pun menjelaskan ke si Kokom bahwa ia telah mencuri sandal, maka dia telah merugikan seseorang dengan nilai kerugian sebesar 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi dengan mengambil duit 2 miliar, maka ia sama saja telah merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah jika dihitung-hitung, koruptor itu hanya membuat kerugian sebesar 10 rupiah saja untuk setiap orang rakyat Indonesia. Sehingga kerugian karena aksi mencuri yang dilakukan oleh Kokom lebih besar dibandingkan dengan aksi korupsi yang dilakukan oleh para koruptor.

Contoh Teks Anekdot Tentang Sekolah

Kakek Jangan Duduk Di Luar

Belakangan ini Sugeng memang sedang malas masuk sekolah. Ia selalu membuat surat izin sekolah dengan alasan yang dibuat-buat. Kakek Sugeng mengetahui hal ini dan membiarkan Sugeng melakukan tindakan yang salah tersebut. Ada banyak alasan yang sudah dibuat Sugeng, mulai dari sakit perut, kebanjiran, keluar kota dan banyak alasan lainnya.

Pada hari itu, Sugeng merasa bingung, ia merasa sudah kehabisan ide untuk membuat alasan. Namun pada akhirnya Sugeng merasa senang karena ia mendapatkan alasan untuk tidak datang ke sekolah. Ketika jam pulang sekolah, kakek Sugeng terlihat sedang duduk santai di depan teras rumah. Melihat hal itu Sugeng langsung menyuruh kakeknya untuk masuk ke dalam rumah.

“Kakek, kakek harus masuk ke dalam rumah sekarang juga”, desak Sugeng. Jelas kakek merasa heran, kakek merasa Sugenglah yang harusnya masuk ke dalam rumah sebab sebentar lagi teman-teman sekolahnya akan lewat. “Bukannya kamu yang harusnya masuk ke dalam rumah geng”, kata kakek. “Tidak kek, kakeklah yang harus masuk, hari ini aku buat di surat izin sekolah, aku tidak bisa datang ke sekolah karena kakek meninggal dunia”.

Mendengar kata-kata Sugeng, mata kakek langsung melotot. Kakek merasa marah dan tersinggung. Sejak saat itu, kakek tidak pernah lagi mengizinkan Sugeng bolos dari sekolah. Apapun keadaannya Sugeng harus tetap sekolah.

Contoh Teks Anekdot Tentang Lingkungan

Muka Tong Sampah

Bejo adalah seorang petugas kebersihan yang sangat rajin. Tugas Bejo ajalah menyapu pinggiran jalan trotoar. Bejo harus memastikan jika tidak ada sampah yang berserakan di sekitar jalanan. Hari itu, Bejo sedang menyapu trotoar seperti biasanya, namun tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan sampah dari dalam mobil ke jalanan. Sampah tersebut tepat mengenai muka Bejo.

Baca Juga : Teks Negoisasi

Kesal karena merasa pekerjaannya dihina, Bejo mengejar mobil tersebut. Bejo akhirnya berhasil membuat mobil tersebut berhenti dan pengendaranya turun dari mobil. Pengendara tersebut merasa kaget ketika melihat Bejo. Bejo langsung marah-marah pada pengendara mobil tersebut. Kemarahan Bejo semakin menjadi-jadi, ia mengatakan jika membuang sampah harus pada tempatnya tidak boleh sembarangan.

Pengendara mobil itupun akhirnya menjelaskan pada Bejo, kalau sebenarnya ia sudah berusaha membuang sampah pada tempatnya. Tadi, sang pengendara juga berusaha membuang sampah pada tong sampah. Begitu melihat ada tong sampah, sang pengendara langsung membuang sampah tersebut. Akan tetapi, sayang sekali sang pengendara salah kira, ia mengira bahwa Bejo adalah tong sampah.

Tidak terima dibilang mirip tong sampah, akhirnya kemarahan Bejo memuncak. Ia memukuli sang pengendara mobil dengan sapunya. Sang pengendara pun tidak bisa mengelak dan hanya bisa pasrah. Kali ini, ia benar-benar jera membuang sampah sembarangan.

Baca Juga : Teks Cerita Ulang

Demikian pembahasan tentang pengertian teks anekdot menurut para ahli, ciri, tujuan, struktur, kaidah kebahasaan dan contoh teks anekdot secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya