Pengertian Tindak Tutur : Fungsi, Aspek, Jenis dan Contoh Tindak Tutur

Posted on

Pengertian Tindak Tutur – Apa yang dimaksud dengan tindak tutur? Apa fungsi tindak tutur? Apa saja jenis tindak tutur? Apa itu tindak tutur ilokusi? Apa itu lokusi ilokusi dan perlokusi? Apa bedanya penutur dan mitra tutur?

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas materi tindak tutur mulai dari pengertian tindak tutur menurut para ahli, sejarah, fungsi, aspek dan jenis tindak tutur secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Bahasa

Pengertian Tindak Tutur

Pengertian tindak tutur adalah semua komponen bahasa dan non bahasa yang mencakup keutuhan tindakan bahasa yang mengikutsertakan peserta dalam percakapan, penyampaian amanat, topik dan konteksnya. Dengan kata lain, tindak tutur juga diartikan sebagai penuturan atau dalam bahasa inggris “speech act”.

Lebih singkatnya, pengertian tindak tutur atau gramatika tutur yaitu salah satu bidang pragmatik yang paling dominan, untuk itu keduanya berkaitan erat satu sama lain. Secara umum, tindak tutur dan pragmatik membicarakan mengenai makna tuturan sesuai konteks.

Sejarah teori tindak tutur pertama kali dikenalkan pada tahun 1959 oleh seorang guru besar Universitas Harvard bernama J.L Austin.

Pengertian Tindak Tutur Menurut Para Ahli

Austin (dalam Leech, 1993:280)

Pengertian tuturan adalah sebuah bentuk tindakan dan tidak sekedar sesuatu tentang dunia tindak ujar atau tutur adalah fungsi bahasa sebagai sarana penindak.

Cohen (dalam Hornberger dan McKay:1996)

Arti tindak tutur adalah suatu kesatuan fungsional dalam komunikasi.

Yule (1996)

Pengartian tindak tutur ialah tindakan yang dilakukan lewat tuturan.

Chaer dan Leonie (2010:50)

Definisi tindak tutur yaitu gejala individual, bersifat psikologis dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu.

Chaer (2004:16)

Tindak tutur juga diartikan sebagai gejala individual yang bersifat psikologis dan berlangsung ditentukan oleh penutur dalam menghadapi situasi tertentu.

Searle (dalam Rusminto, 2010: 22)

Tindak tutur merupakan teori yang mengkaji makna bahasa berdasarkan hubungan tuturan dengan tindakan yang dilakukan sang penutur.

Syarat Kesahihan Tindak Tutur

Berdasarkan pendapat Austin (1962:26-36), terdapat empat syarat kesahihan tindak tutur, diantaranya yaitu:

  • Terdapat prosedur konversional yang memiliki efek biasa dan prosedur tersebut harus meliputi penuturan kata tertentu dari penutur dalam kondisi tertentu.
  • Dalam kasus tertentu, penutur dan peristiwa tertentu harus layak menjalankan prosedur tersebut.
  • Peserta menjalankan prosedur dengan benar.
  • Peserta menjalankan prosedur secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Majas

Aspek Situasi Tutur

Terdapat 5 aspek situasi tutur menurut Leech, diantaranya yaitu:

Penurut dan Mitra Tutur

Aspek ini berkaitan dengan tingkat keakraban, jenis kelamin, sosial ekonomi, latar belakang, usia dan lain sebagainya.

Konteks Tuturan

Konteks tuturan meliputi segala aspek fisik yang relevan dari tuturan yang berkaitan. Hakikatnya, konteks tuturan berlatar belakang pemahaman pengetahuan dari pembicara dan lawan bicara.

Tujuan Tuturan

Dalam penyampaian tuturan, penutur tentunya memiliki maksud dan tujuan tentu. Beragam tuturan dapat menyampaikan maksud atau tujuan yang sama, sebaliknnya beragam maksud atau tujuan dapat menyampaikan tuturan yang sama.

Bentuk Tindakan atau Kegiatan

Gramatika memproses beragam unsur kebahasaan. Pragmatik berkaitan dengan tindakan verbal disituasi tertentu. Tuturan merupakan objel yang jelas dan nyata dari pembicara dan lawan bicara juga tempat dan waktu penyampaian tuturan.

Produk Tindak Verbal

Tuturan adalah bentuk dari tindakan verbal. Sebagai contoh “Apakah rambutmu tak terlalu pendek?”, contoh tersebut dapat diartikan sebagai perintah ataupun pertanyaan.

Fungsi Tindak Tutur

Fungsi tindak tutur, diantaranya yaitu (Tarigan:2015):

Imajinatif
Fungsi ini berarti tuturan berfungsimenciptakan gagasan atau sistem yang bersifat khayalan atau imajinatif.

Heuristik
Artinya tuturan digunakan untuk mendapatkan ilmu dan mempelajari seluk beluk lingkungan dan terkadang penyampaiannya melalui pertanyaan yang mengharuskan adanya jawaban.

Personal
Artinya tuturan berfungsi untuk mengekspresikan reaksi mendalam, emosi dan perasaan probadi.

Interaksional
Artinya tuturan berfungsi dalam menjalin dan mempererat hubungan penutur dan mitra tutur.

Baca Juga : Pengertian Semiotika

Representasional
Artinya tuturan berfungsi untuk menyampaikan pernyataan, fakta juga pengetahuan, memaparkan dan melaporlam serta memberikan gambaran nyata.

Regulasi
Ini berarti bahwa tuturan berfungsi sebagai alat untuk mengatur tingkah laku individu.

Instrumental
Artinya tuturan yaitu memberikan pelayanan untuk mengelola lingkungan dan mengakibatkan peristiwa tertentu terjadi.

Jenis-Jenis Tindak Tutur

Menurut Austin, ada 3 (tiga) klasifikasi tindak tutur diantaranya yaitu:

Tindak Lokusi (Locutionary Acts)

Pengertian tindak tutur lokusi adalah jenis tindak tutur yang bertujuan untuk menyatakan suatu hal dengan kata dan makna kalimat seseuai dengan makna kalimat dalam kamus atau kaidah sintaksis. Fokus lokusi terdapat pada makna ucapan atau tutur kata yang diucapkan bukan pada tujuan atau maksud tuturan tersebut. Identifikasi tindak tutur lokusi ini paling mudah dilakukan sebab tak menafsirkan konteks tuturan.

Contoh tindak tutur lokusi diantaranya “Indra bermain biola”, tuturan tersebut hanya bermaksud menginformasikan suatu hal tanpa tendensi untuk melakukan suatu hal atau mempengaruhi mitra tutur.

Tindak Ilokusi (Ilocutionary Acts)

Pengertian tindak tutur ilokusi yaitu jenis tindak tutur yang memiliki makna tersembunyi agar mitra tutur melakukan tindakan tertentu yang dikehendaki oleh penutur. Identifikasi tindak tutur ilokusi bersifat memberitahu atau melakukan suatu hal dari maksud dan daya tuturan si penutur.

Jenis tindak tutur ini sulit di identifikasi sebab berhubungan dengan siap si penutur, siapa mitra tutur, kapan dan dimana tindak tutur tersebut dilakukan dan lain sebagainya.

Contoh tindak tutur ilokusi diantaranya “udara dingin” maksud penutur mengucapkan kalimat tersebut yaitu meminta mitra tutur untuk mematikan kipas angin/ac atau meminta menutup jendela dan pintu.

Tindak Perlokusi (Perlocutionary Acts)

Pengertian tindak tutur adalah jenis tindak tutur yang penutur ucapkan yang seringkali memberikan efek atau pengaruh kepada mitra tutur. Munculnya efek atau pengaruh tersebut bisa disengaja atau tak disengaja.

Terdapat sejumlah verba yang menjadi tanda tindak tutur perlokusi diantaranya menarik perhatian, mempermalukan, menyenangkan, menakut-nakuti, membuat jengkel, memotivasi, membohongi, membujuk dan lainnya. Contoh tindak tutur perlokusi, diantaranya:
“ada setan!”
“semuanya sehat, pak”

Baca Juga : Pengertian Semantik

Berdasarkan Searle, ada 5 (lima) jenis tindak tutur, antara lain:

Deklarasi

Pengertian tindak tutur deklarasi adalah jenis tindak tutur yang bertujuan menciptakan status atau hal lainnya yang baru bagti penutur. Nama lain tindak tutur deklarasi yaitu isbati.

Tujuan tindak tutur deklaratif meliputi memaafkan, mengampuni, mengangkat, menggolongkan, mengizinkan, mengabulkan, melarang, membatalkan, memutuskan, mengesankan.

Contoh tindak tutur deklarasi diantaranya “Aku memaafkanmu”.

Komisif

Pengertian tindak tutur komisif yaitu jenis tindak tutur yang mengikat penutur untuk melakukan hal yang diujarkan penutur seperti menyatakan kesanggupan, mengancam dan bersumpah janji.

Contoh tindak tutur komisif diantaranya “jika besok pagi tak hujan, aku akan main ke rumahmu”.

Ekspresif

Pengertian tindak tutur ekspresif yaitu jenis tindak tutur yang bertujuan mengevaluasi hal yang dalam tuturan penutur. Nama lain tindak ekspresif adalah tindak tutur evaluatif.

Jenis tindak tutur evaluatif meliputi ucapan mengkritik, menyalahkan, memuji, menyanjung, memberikan selamat, mengekluh dan berterima kasih.

Contoh tindak tutur ekspresif diantaranya “Selamat atas penghargaan yang Anda terima”.

Direktif

Pengertian tindak tutur direktif yaitu jenis tindak tutur yang bertujuan agar lawan tutur melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diperintahkan si penutur. Nama lain tindak direktif adalah tindak tutur impositif. Konsep tindak tutur direktif sering digunakan guru saat mengajar siswanya.

Tujuan tindak tutur direktif meliputi memberikan aba-aba, menantang, memohon, mendesak, memerintah, menagih, menyuruh, menyarankan, memaksa, mengajak dan meminta.

Contoh tindak tutur direktif diantaranya “segera kumpulkan tugas matematika”, tuturan tersebut dimaksudkan agar mitra tutur melakukan hal sesuai dengan apa yang dikatakan penutur yaitu mengumpulkan tugas matematika.

Representatif

Pengertian tindak tutur representatif adalah jenis tindak tutur yang menuntut kebenaran dari apa yang ia katakan si penurut. Tindak representatif juga disebut juga tindak tutur asertif.

Jenis tindak tutur representatif ini meliputi berspekulasi, menyebutkan, memberi kesaksian, melaporkan, menunjukkan, mengakui, menuntut dan menyatakan. Contoh tindak tutur representatif diantaranya “Indra selalu juara kelas”, kalimat tersebut menunjukan bahwa informasi yang disampaikan penutur terikat dengan kebenaran isi kalimat tersebut.

Baca Juga : Pengertian Sintaksis

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian tindak tutur menurut para ahli, sejarah, fungsi, aspek dan jenis tindak tutur secara lengkap. Semoga bermanfaat