Pengertian Koordinasi, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Ruang Lingkup Koordinasi Dalam Organisasi Terlengkap

Posted on

Pengertian Koordinasi, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Ruang Lingkup Koordinasi Dalam Organisasi Terlengkap – Koordinasi adalah suatu proses mensinergikan dan menyeimbangkan segala aktivitas dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain untuk mencapat tujuan tiap pihak sekaligus tujuan bersama. Atau lebih singkatnya, pengertian koordinasi adalah sebuah proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk melaksanakan suatu hal.

Pengertian Koordinasi Menurut Para Ahli

G.R. Terry

Menurut G.R. Terry, Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

E.F.L. Brech

Menurut E.F.L. Brech, Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

Mc. Farland

Menurut Mc. Farland, Koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.

Sondang P. Siagian, M.P.A Ph.D

Menurut Sondang P. Siagian, M.P.A Ph.D, Koordinasi adalah pengaturan keterkaitan pada usaha bersama dalam rangka mencapai keseragaman tindakan untuk meraih tujuan bersama.

Handoko (2003:195)

Menurut Handoko, Koordiansi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

James A.F Stoner dan Charles Wankel

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel, Koordinasi adalah suatu proses untuk mengintegrasikan berbagai tujuan dan aktivitas dalam satuan yang berbeda (departemen maupun divisi fungsional) pada organisasi guna meraih tujuan organisasi seefisien mungkin.

Ateng Syafrudin, S.H

Menurut Ateng Syafrudin, S.H, Koordinasi adalah proses rangkaian aktivitas menghubungi yang memiliki tujuan menyelaraskan setiap tindakan dan aktivitas organisasi supaya memncapai gerak cepat dalam rangka peraihan tujuan yang telah ditentukan.

Terry

Menurut Terry, Koordinasi meliputi 3 hal yaitu:

  • Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif.
  • Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut.
  • Directing atau penentuan arah usaha tersebut.

Syarat Koordinasi

Menurut Terry, syarat dalam koordinasi yaitu:

  • Sense of Cooperation, yaitu perasaan untuk saling bekerja sama yang dilihat per bagian.
  • Rivalry, dalam perusahaan besar sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan.
  • Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
  • Esprit de Corps, yaitu bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.

Tujuan Koordinasi

Menurut Siagian (1993:110), tujuan Koordinasi yaitu:

  • Untuk mencegah konflik dan kontradiksi
  • Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat
  • Untuk mencegah pemborosan
  • Untuk mencegah kekosongan ruang dan waktu
  • Untuk mencegah terjadinya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan

Selain itu, ada juga tujuan dilakukannya koordinasi yaitu:

  • Meraih dan menjaga keefektifitasan organisasi seoptimal mungkin dengan sinkronisasi, kebersamaan, keselarasan dan keseimbangan diantara aktivitas yang saling berkaitan.
  • Melakukan pencegahan terhadap timbulnya konflik dan menciptakan efisiensi yang optimal pada berbagai aktivitas yang interdependen melalui kesepakatan yang mengakomodir seluruh elemen yang berkaitan.
  • Koordinasi berusaha untuk menciptakan dan menjaga agar suasana dan tingkah laku yang ada saling merespon dan mengantisipasi di setiap unit kerja baik yang berkaitan maupun tidak. Hal ini supaya kesuksesan setiap unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainnya. Oleh karena itu diperlukan koordinasi dengan jaringan komunikasi dan informasi yang efektif.

Manfaat Koordinasi

Adapun manfaat koordinasi yaitu:

  • Mencapai KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplifikasi) agar pencapaian tujuan organisasi diraih seefektif dan seefisien mungkin.
  • Menjadi problem solver pada setiap masalah dan konflik berbagai pihak.
  • Membantu pimpinan dalam mensinergikan dan mengintegrasikan keberjalanan tugas-tugas yang dimiliki dengan pihak yang berkaitan. Saat keterkaitan dengan berbagai unit/divisi semakin besar maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi.
  • Mendukung pimpinan untuk mensinergikan dan mengatur perkembangan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
  • Agar pimpinan dapat mensinkronkan aktivitas fungsional dengan berbagai tujuan setiap unit yang berbeda demi tercapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang ada.
  • Membagi pekerjaan pada tiap unit agar tidak terjadi overlaping. Semakin besar skala pekerjaan yang diperoleh maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi. Hal ini bertujuan agar tidak ada pekerjaan yang sama yang dilakukan divisi yang berbeda karena akan mengakibatkan pemborosan anggaran.
  • Mengembangkan dan Menjaga keharmonisan antar aktivitas yang dilakukan baik fisik maupun non fisik dan dengan stakeholders.
  • Melakukan pencegahan akan timbulnya konflik internal dan eksternal
  • Mencegah adanya pekerjaan kosong pada unit
  • Menghindari persaingan yang buruk

Jenis-Jenis Koordinasi

Adapun macam-macam jenis koordinasi diantaranya yaitu:

A. Koordinasi Intern
Koordinasi intern dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:

  • Koordinasi vertikal, dimana antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasikan secara struktural terdapat hubungan hierarkis karena satu dengan yang lainnya berada dalam satu garis komando.
  • Koordinasi horizontal, yaitu koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi memiliki tingkat eselon yang sama.
  • Koordinasi diagonal, yaitu koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi memiliki kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, namun satu dengan yang lainnya tidak berada dalam satu garis komando.

B. Koordinasi Eksternal

  • Koordinasi vertikal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala wilayah yang menjalankan kegiatan pembangunan antar dinas maupun antar pimpinan dinas lain, seperti rapat staf, rapat kerja dan rapat pimpinan.
  • Koordinasi horizontal adalah dimana seorang kepala atau pimpinan selalu berhubungan dengan dinas lain yang dianggap ada kaitannya atau hubungannya dengan masalah pembangunan yang dilaksanakan dalam wilayah kerjanya.

 Ruang Lingkup Koordinasi

Menurut George R. Terry dalam bukunya yang berjudul Principles of Management (1964), ruang lingkup koordinasi diantaranya:

a. Koordinasi dalam Individu
Jika dilihat dari sisi manajemen organisasi, koordinasi individu mungkin termasuk urusan tiap individu dan tidak berkaitan langsung dengan manajemen organisasi atau perusahaan. Namun keahlian tiap individu dalam mengatur dan menyelesaikan tanggung jawab dari organisasi akan berdampak pada keberhasilannya dalam pencapaian tujuan pribadi.

b. Koordinasi antara Individu dari Suatu Kelompok
Ini dapat dilihat pada kerja sama tim dalam sebuah organisasi atau dalam permainan olah raga. Tanpa adanya koordinasi yang baik akan mustahil suatu tim mencapai tujuannya. Koordinasi antar individu pada suatu kelompok diterapkan dengan adanya pembagian tugas dan saling komunikasi untuk membentuk sinergisitas. Melalui koordinasi maka tidak akan terjadi missleading dalam pencapaian tujuan.

c. Koordinasi antara Kelompok pada Suatu Perusahaan
Dalam suatu organisasi atau perusahaan sering terjadi koordinasi antara kelompok yang diartikan sebagai divisi/unit/departemen. Antar divisi harus saling melakukan koordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan atau program yang akan dilaksanakan. Koordinasi antar unit juga untuk menyelaraskan langkah dalam pencapaian tujuan.

d. Koordinasi antara perusahaan dan berbagai macam peristiwa dunia
Koordinasi dengan pihak luar (eksternal) diperlukan dalam menjalankan manajemen perusahaan. Aktivitas yang dilakukan organisasi secara keseluruhan dimungkinkan harus sesuai dengan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal yang dimaksud yaitu seperti perusahaan lain termasuk pesaing, peraturan legal pemerintah, kondisi ekonomi dan politik, serta berbagai peristiwa yang terjadi di dunia.

Prinsip Koordinasi

Adapun prinsip koordinasi yaitu:

a. Kesatuan arah dan tujuan
b. Kesepakatan terkait aktivitas yang seharusnya dijalankan di setiap pihak
c. Taat dan Loyal
d. Saling berbagi informasi terkait dengan aktivitas, masalah yang dihadapi dan hasil yang telah diraih
e. Saling menghormati, membantu dan mempercayai satu dengan yang lain.
f. Profesionalitas
g. Tepat guna (alat koordinasi)
h. Efisiensi
i. Terdapat koordinator dalam menjalankan dan mengawasi segala aktivitas kerjasama dalam organisasi serta memahami setiap masalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dampak Kurangnya Koordinasi

Kurangnya koordinasi dalam organisasi dapat berdampak sebagai berikut:

a. Petugas atau pejabat tiap satuan organisasi berselisih menurut suatu wewenang atau bidang kerja yang masing-masing mengaggap sebagai termasuk dalam yurisdiksinya
b. Terdapat saling pelemparan tanggung jawab, karena masing-masing merasa bahwa sesuatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya
c. Adanya keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna karena tidak adanya keterangan lengkapo pada satuan organisasi yang bersangkutan (dari tingkat bawahannya)
d. Akhirnya, gejala yang bisa dilihat juga adalah tumbuhnya banyak badan khusus atau satuan organisasi
e. Nonstruktural, misalnya: panitia, komisi, tim, satgas, dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untuk menyelesaikan sesuatu tugas yang sebenarnya telah dapat dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah ada.

Demikian artikel tentang”Pengertian Koordinasi, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Ruang Lingkup Koordinasi Dalam Organisasi Terlengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa.