Strategi Atau Langkah Pengembangan Kemampuan Dalam Berwirausaha

Posted on

Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan aset yang dapat dijadikan sebagai salah satu kekuatan dalam menghadapi persaingan global. Peluang sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta sangat terbatas. Sebaliknya, peluang untuk berwirausaha masih cukup terbuka lebar.

Seseorang yang berhasil berwirausaha, berarti mereka berhasil menciptakan kesempatan berkarya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka berhasil memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Strategi atau langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berwira­usaha, antara lain sebagai berikut.

pengembangan wirausaha

Mengenali Diri Sendiri dalam Kelompok

Alangkah bahagianya seseorang, jika iaberhasil mengenali dirinya,karena dengan demikian ia akan menemukan kebenaran tentang dirinya. Temuan ini sangat berarti bagi kehidupannya. Pertama, dengan menemukan kebenaran ini, ia akan makin dekat dengan kebenaran. Kedua, dengan berbekal, kebenaran ini, ia akan berhasil mengembangkan dirinya secara tepat. Ketiga, khusus bagi wirausaha, pengenalan diri merupakan modal awal untuk dapat mengenali lingkungan, melihat peluang bisnis, dan mengerahkan sumber day a untuk meraih peluang bisnis yang ada.

Syarat mutlak untuk menemukan kebenaran mengenai diri sendiri adalah kerendahan hati. Maksudnya, mau menerima kenyataan mengenai dirinya seperti apa adanya.

Pengenalan terhadap Lingkungan

Lingkungan usaha meliputi pelanggan, pesaing, pemasok, dan pendukung. Pelanggan merupakan lingkungan usaha yang paling utama yang harus mendapatkan perhatian dari seorang wirausaha. Oleh karena itu, tidak salah jika banyak pendapat yang menyebutkan bahwa bisnis itu dimulai dari pasar. Maksudnya, adanya pelanggan atau konsumen. Tanpa adanya pelanggan atau konsumen, seorang wirausaha tidak dapat berbisnis. Tanpa pesaing, orang masih dapat berbisnis. Namanya monopoli. Tanpa pemasok pun, masih mungkin berbisnis, jika dari hulu proses ditangani sendiri.

Mengingat pentingnya pelanggan atau konsumen serta lingkungan usaha yang lain, tidaklah mungkin seorang wirausaha tidak mau mengenai lingkungannya. Dengan kata lain, menutup diri terhadap lingkungan itu tak mungkin dalam berwirausaha.

Pengembangan Kreativitas

Seorang wirausaha suka terseny um dan ramah karena ia membutuhkan orang lain, informasi, relasi, koneksi, pemasok, dan terutama ia membutuhkan pelanggan. Hidungnya tajam mencium peluang bisnis. Telinganya siap untuk menjadi pendengar yang baik. Matanya pandai melihat berdasarkan sudut pandang orang lain. Kata kunci untuk pengembangan diri wirausaha seperti itu merupakan sikap positif. Positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Positif dalam berkarya, berkelompok, dan berorganisasi. Selain itu, positif terhadap lingkungan.

Seorang wirausaha memiliki kepiawaian dalam mengelola informasi secara efektif dan efisien. Cara yang terbukti efisien dan efektif untuk mengumpulkan informasi diawali dari informasi yang dibutuhkan, tersedia, dan dikehendaki pelaku. Selanjutnya, informasi yang dibutuhkan, tersedia, namun tak dikehendaki. Selain itu, informasi yang dikehendaki dan dibutuhkan, tetapi belum tersedia. Dan terakhir, informasi yang dibutuhkan dan tidak dikehendaki, namun belum tersedia.

Kreativitas berpikir seorang wirausaha akan makin berkembang karena seringnya dihadapkan pada tantangan-tantangan, pembatasan-pembatasan, ataupun kesulitan-kesulitan. Dengan kemampuan berpikir kreatif yang dimilikinya, seorang wirausaha akan lebih jeli dalam melihat peluang bisnis.

Perencanaan Usaha

Ide bisnis tanpa ada realisasi hanya membuat orang menjadi pemimpi atau suka berangan- angan. Hal tersebut akan menyebabkan frustasi, bukan prestasi. Oleh karena itu, untuk merealisasikan ide bisnis, diperlukan konsep usaha dan perencanaan. Perencanaan berisi sasaran-sasaran usaha yang akan dicapai dan strategi atau arah tindakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Pengujian Kelayakan Usaha

Bagi seorang pengusaha, studi kelayakan merupakan suatu kajian serius mengenai rencana usaha atau proyek yang sangat penting. Hal tersebut untuk membuat keputusan strategis, terutama berkaitan dengan investasi guna menghindari risiko gagal. Oleh karena itu, pihak yang paling berkepentingan adalah pelaku bisnis atau wirausaha itu sendiri. Karena seorang wirausaha itu perlu meminjam uang untuk modal atau karena perlu perizinan, timbul pihak lain yang berkepentingan untuk menguji kelayakan usahanya.

Bagi seorang wirausaha sederhana, cara menguji kelayakan usaha sebenarnya mudah. Dalam persiapan, disusunlah sebuah skenario yang paling pahit atau paling buruk. Seandainya rencana usaha masih mampu bertahan mengahadapi situasi yang paling buruk itu, dapatlah diharapkan jika usaha tersebut akan berhasil.

Pelaksanaan Rencana

Apa yang diidamkan, dirumuskan sebagai sasaran. Untuk mencapai sasaran, diperlukan serangkaian rincian tindakan yang bemrutan. Dengan melakukan tindakan sasaran akan tercapai.

Mengantisipasi Perkembangan

Doa seorang wirausaha adalah agar usahanya berhasil. Namun, bagi wirausaha yang agak konservatif akan cenderung memperhitungkan kemungkinan yang paling pahit dulu, yaitu bagaimana kalau usahanya gagal, rugi, dan akhimya bangkrut. Dengan demikian, mereka itu telah siap untuk gagal karena risiko paling buruk telah diperhitungkan. Mereka juga telah siap untuk berhasil karena mereka telah menyusun rencana. Pada umumnya, mereka justru tidak siap seandainya usahanya ’’meledak” atau mengalami ’’boom”.

Kemajuan ataupun kemunduran sebuah usaha akan membawa konsekuensi tertentu. Kesulitan kas salah satu di antaranya dan konsekuensi inilah yang segera terasa. Jika usaha maju, persediaan kas bisa habis, karena diperlukan belanja lebih besar untuk menunjang kenaikan permintaan. Sebaliknya, kemunduran usaha juga menyebabkan kas tekor karena ditahan oleh modal mati, sementara pemasukan berkurang karena turunnya penjualan.

Bukan hanya modal, organisasi pun juga bisa tumbuh menjadi besar. Hal itu mengakibatkan organisasi itu memerlukan manajemen yang lebih canggih. Dengan demikian, modal, organisasi, dan aspek-aspek usaha yang lain perlu diantisipasi perkembangannya. Hal tersebut dilakukan jika wirausaha ingin selamat dan menjadi pemilik ’’mega usaha”.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Strategi Atau Langkah Pengembangan Kemampuan Dalam Berwirausaha. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya: