Pengertian Monera : Struktur, Fungsi, Ciri, Klasifikasi dan Contohnya

Posted on

Pengertian Monera – Dalam biologi, kita mempelajari tentang monera. Apa yang dimaksud dengan monera? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian monera, struktur, fungsi, ciri, klasifikasi monera dan contohnya secara lengkap.

Baca Juga : Kingdom Monera

Pengertian Monera

Kata Monera berasal dari bahasa Yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Sehingga, pengertian Monera adalah makhluk hidup yang memiliki satu sel (uniseluler). Monera bersifat prokariotik, artinya monera tidak memiliki membran inti (lebih tepatnya membran inti tersebut belum terbentuk secara sempurna).

Monera merupakan salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima kingdom, yang sekarang sudah tidak digunakan lagi.

Ada dua makhluk hidup yang merupakan anggota kingdom monera, yaitu Bakteri (Schizophyceae) dan alga biru (Cyanophyceae). Sistem klasifikasi yang menggunakan monera sebagai anggotanya adalah klasifikasi 4 dan 5 kingdom, taoi sekarang sudah tidak digunakan lagi karena setelah diteliti, alga biru lebih tepat dianggap sebagai bakteri yang disebut cyanobacteria.

Sejarah Klasifikasi Monera

Pada mulanya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri seperti Vibrio. Selanjutnya para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom.

Walaupun membedakan prokaryota dan eukaryota bisa diketahui dari ada/tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya dan ciri lain, tapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Pada tahun 1937 Édouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota, walaupun papernya tidak banyak ditinjau ulang hingga tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi pada masa itu.

Baca Juga : Kingdom Protista

Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang membuat dia mengeluarkan pernyataan pada tahun 1970, “Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri”. Pada tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Pada tahun 1974, Bergey’s Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera.

Pada tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. Sistem ini meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lain dari eukaryota terdiri dari Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia.

Pada tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George Fox mengusulkan bahwa Archaea (sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak, akhirnya kingdom Monera diganti menjadi dua kingdom baru yaitu Bacteria dan Archaea. Namun, Thomas Cavalier-Smith tidak pernah terima dengan pembagian menjadi dua kelompok tersebut dan mempublikasikan bahwa archaebacteria adalah bagian dari sebuah subkingdom dari Kingdom Bacteria.

Struktur dan Fungsi Monera

Monera merupakan makhluk hidup uniseluler (hanya memiliki satu sel) dan prokariotik (Inti sel tidak memiliki membran). Walaupun begitu, monera tetap merupakan makhluk hidup sempurna. Monera bisa melakukan metabolisme, melakukan pembuangan zat sisa, mengolah nutrisi, tumbuh, berkembang, dan bereproduksi.

Ciri-Ciri Monera

Berikut ini ciri atau karakteristik monera diantaranya yaitu:

  • Organisme primitif bersel tunggal (Uniseluler)
  • Organisme mikroskopis yang hanya bisa dilihat dengan bantuan alat seperti mikroskop.
  • Dapat ditemukan di habitat manapun, bahkan dalam lingkungan yang ekstrim.
  • Reproduksi Aseksual dengan cara pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual secara konjugasi (penempelan dua organisme yang saling bertukar inti).
  • Terbagi menjadi dua kelompok yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

Klasifikasi Monera

Sebelumnya monera dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu bakteri dan alga biru. Kemudian, Monera dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu archaebacteria dan eubacteria. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan diketahui bahwa alga biru juga dapat dikelompokkan kedalam bakteri sehingga dinamakan cyanobacteria.

Baca Juga : Sistem Klasifikasi

Archaebacteria

Kata archaebacteria berasal dari kata archae yang berarti kuno. Archaebacteria merupakan kelompok monera yang biasanya hidup di lingkungan ekstrim. Umumnya, bakteri ini berukuran 0,1-15 mikrometer. Archaebacteria bisa bersifat kemolitotrof (menguraikan senyawa kimia) atau organotrof (menguraikan senyawa organik) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteri dibagi menjadi 3 kelompok, diantaranya yaitu:

Metanogen

Metanogen adalah kelompok archaebacteria yang dapat menghasilkan metana (CH4) dari gas hidrogen (H) dan Karbondioksida (CO2) atau asam asetat. Metanogen merupakan jenis bakteri anaerob, yaitu tidak dapat hidup pada daerah penuh oksigen. Biasanya hidup dengan baik sebagai pengurai pada lumpur dan rawa, pada habitat ini oksigen telah dihabiskan oleh mikroorganisme lainnya. Kelompok metanogen juga bisa hidup di dalam tubuh hewan dan kebanyakan di sistem pencernaannya. Contoh bakteri metanogen adalah methanobacterium.

Halofil Ekstrim

Halofil Ekstrim merupakan kelompok archaebacteria yang hidup pada tempat dengan kadar garam cukup tinggi. Kata halofil berasal dari dua kata yaitu halo yang berarti garam dan philos yang artinya pecinta. Jadi secara bahasa halofil berarti “pecinta garam”. Biasanya halofil ditemukan di danau air asin atau laut mati dan ada beberapa jenis halofil hanya bisa hidup pada habitat yang tingkat garamnya 10 kali lipat dari tingkat garam lautan. Contoh halofil ekstrim adalah halobacterium sp.

Termofil Ekstrim

Termofil disusun oleh dua kata, yaitu Termo yang berarti suhu, dan Philos yang berarti pecinta. Sesuai namanya termofil ekstrem merupakan kelompok archaebacteria yang hidup pada daerah dengan suhu tinggi. Bakteri ini hidup dengan cara mengoksidasi sulfur dan kondisi optimal untuk hidupnya adalah 60-80 derajat celcius.

Informasi tentang Archaebacteria masih terbatas, karena kelompok ini merupakan kelompok baru dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Mungkin seiring berjalannya waktu, pengetahuan tetang makhluk ini akan terus bertambah.

Baca Juga : Klasifikasi Virus

Eubacteria

Eubacteria merupakan kelompok monera yang secara umum biasanya disebut sebagai bakteri. Kata “Eu” berarti sejati. Sebenarnya disamakannya istilah bakteri dengan eubacteria mengacu pada fakta bahwa organisme ini merupakan kelompok yang paling sering ditemukan. Akan tetapi, beberapa ilmuan membedakan keduanya, atau lebih memilih salah satu istilah dibandingkan yang satunya.

Eubacteria sendiri dapat ditemukan hampir di semua tempat, di udara, air, dan bahkan di tubuh makhluk hidup. Berbeda dengan makhluk hidup lain, tubuh eubacteria tersusun oleh tiga bagian utama, yaitu Membran Sel, Sitoplasma, Organel sel, dan tidak memiliki Inti Sel. Kebanyakan bakteri memang tidak memiliki klorofil, tapi beberapa diantaranya memiliki struktur dengan yang memiliki fungsi serupa dengan klorofil sehingga mereka dapat menghasilkan makanan sendiri. Eubacteria sering dibagi lagi menjadi 5 kelompok, diantaranya:

Proteobacteria

Proteobacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu proteus yang merupakan Dewa Yunani Kuno yang bisa berganti rupa. Nama ini diberikan karena bentuk dari anggota proteobacteria yang bervariasi. Proteobacteria dibagi lagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

  • Bakteri Ungu, yaitu bakteri yang biasanya bewarna ungu, merah, cokelat, atau oranye. Bakteri ungu merupakan organisme fotoautotrof yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Hal ini dapat dilakukan karena Bakteri Ungu memiliki berioklorofil dan karotenoid yang sekaligus memberikan warna pada tubuhnya.
  • Proteobacteria Kemoautotrof, yaitu kelompok proteobacteria yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui pemanfaatan energi dari reaksi kimia.
  • Proteobacteria Kemoeterotrof, yaitu bakteri yang tidak mampu menghasilkan makanan sendiri sehingga mereka memenuhi nutrisi dengan mencari karbon dan energi dari senyawa organik.

Chlamydias

Chlamydias adalah kelompok eubacteria yang memiliki ukuran paling kecil dengan bentuk tubuh tidak beraturan. Clamydias hanya bisa hidup sebagai parasit di dalam tubuh makhluk hidup lainnya. Contohnya Chlamydia trachomatis (hanya menyerang manusia), Chlamydia Suis (hanya menyerang babi), Chlamydia muridarum (hanya menyerang tikus dan hamster). Pada manusia bakteri Chlamydia trachomatis merupakan agen penyebab munculnya penyakit menular seksual yang merusak alat reproduksi dan dapat merusak organ mata.

Baca Juga : Klasifikasi Makhluk Hidup

Cyanobacateria

Cyanobacteria berasal dari kata bahasa Yunani yaitu kyanos yang berarti biru. Sesuai dengan penamaannya, cyanobacteria memiliki warna hijau kebiruan sehingga sering disebut bakteri (biru-hijau/hijau-biru). Nama lain Cyanobacteria adalah Cyanophyta. Kelompok ini bisa ditemukan hidup secara soliter (sendiri) ataupun berkoloni. Bentuk tubuhnya ada yang bulat, adapula yang berbentuk seperti benang. Pada prinsipnya, Cyanobacteri merupakan bakteri yang memiliki pigmen klorofil seperti tumbuhan sehingga dapat melakukan fotosintesis dan berperan penting dalam menyumbangkan oksigen pada atmosfer. Cyanobacteria dapat ditemukan hidup di tanah, air, dan bebatuan dengan pH netral atau sedikit basa. Warna dominan biru tubuh kelompok bakteri ini disebabkan karena pigmen biru yang disebut fikosianin.

Spirochetes

Spirochetes merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk spiral. Spirochetes bisa ditemukan hidup bebas di air, tanah, ataupun hidup secara parasit dalam tubuh inangnya. Biasanya spirochetes bersifat kemoheterotrof (tidak mampu menghasilkan makanan sendiri sehingga memenuhi nutrisi dengan mencari karbon dan energi dari senyawa organik). Contohnya Treponema pallidum yang merupakan bakteri penyebab penyakit sifilis.

Bakteri Gram Positif

Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki dinding sel tebal dan homogen sehingga pada pemeriksaan pewarnaan gram dengan zat violet akan memberikan warna biru atau ungu. Beberapa anggota kelompok bakteri gram positif pada eubacteria bersifat fotoautotrof, beberapa lainnya bersifat kemoautotrof. Saat zat makanan sedikit ataupun kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka bakteri gram positif akan membentuk endospora yang tahan terhadap kondisi ekstrim dan memerlukan lebih sedikit nutrisi. Jika keadaan mulai membaik, maka endospora akan bereproduksi dengan membelah diri dan akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang sama seperti induknya.

Baca Juga : Pengertian Porifera

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian monera, struktur, fungsi, ciri, klasifikasi monera dan contohnya secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.