Pengertian Kingdom Monera : Ciri, Klasifikasi Jenis, Contoh dan Manfaatnya Dalam Kehidupan

Posted on

Kingdom Monera – Dalam klasifikasi biologi lima kingdom terdapat kingdom monera. Apa itu kingdom monera? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kingdom monera, ciri, struktur klasifikasi jenis contoh dan manfaat kingdom monera secara lengkap.

Baca Juga : Kingdom Protista

Pengertian Kingdom Monera

Monera merupakan salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima kingdom, yang sekarang sudah tidak digunakan lagi. Anggota kingdom Monera meliputi makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular), istilah monera berasal dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Anggota kingdom monera menempati berbagai habitat bahkan habitat ekstrem yang tidak bisa dihuni makhluk hidup lain.

Sebagian besar anggota kingdommonera merupakan organisme prokariotik, yaitu memiliki nucleus inti sel atau organel tetapi tidak memiliki membran (selaput) inti sel, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Dinding selnya terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer. Karena itu, nama lain Monera adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Sedang organisme yang sudah memiliki membran inti disebut eukariotik.

Cara reproduksi monera bisa berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner (binery fision), fragmentasi atau spora. Reproduksi secara seksual adalah dengan cara konjugasi, transduksi maupun transformasi. Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. Pengelompokan tersebut sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.

Lebih singkatnya, pengertian kingdom monera adalah kerajaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Istilah monera berasal dari kata bahasa Yunani yaitu “moneres” yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup dalam kingdom monera sederhana, yaitu terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom monera juga dikenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang berarti batang yang sangat kecil.

Baca Juga : Sistem Klasifikasi

Sejarah Klasifikasi Kingdom Monera

Pada mulanya dalam klasifikasi Systema Naturae hanya ada hewan, tumbuhan, dan mineral. Mineral lalu dibuang dari klasifikasi makhluk hidup. Setelah ditemukannya mikroskop, para ilmuwan mulai menggolongkan mikroorganisme ke dalam hewan dan tumbuhan. Tahun 1866 Ernst Haeckel mengajukan sistem tiga kingdom, yaitu menambahkan Protista sebagai kingdom baru yang berisi sebagian besar makhluk hidup microskopik. Salah satu dari 8 divisio Protista adalah Moneres, yang meliputi sekelompok bakteri seperti Vibrio. Selanjutnya para ilmuwan membuktikan bahwa kingdom Protista hampir tidak ada kemiripannya untuk dijadikan sebuah kingdom.

Walaupun membedakan prokaryota dan eukaryota bisa diketahui dari ada/tidaknya inti sel, mitosis atau fisi biner sebagai cara berkembang biak, ukurannya dan ciri lain, tapi monofilia dari Monera masih kontroversial selama beberapa dekade. Pada tahun 1937 Édouard Chatton mengusulkan klasifikasi dua kingdom, Eukaryota dan Prokaryota, walaupun papernya tidak banyak ditinjau ulang hingga tahun 1962, karena dia tidak menekankan pembeda antar dua kingdom itu, seperti para ahli biologi pada masa itu.

Roger Stanier dan C. B. van Niel percaya bahwa bakteri (saat itu alga hijau-biru belum masuk bakteri) dan alga hijau-biru berasal dari induk yang sama, yang membuat dia mengeluarkan pernyataan pada tahun 1970, “Alga hijau-biru tidak ada bedanya dengan bakteri”. Pada tahun 1949, E. G. Pringsheim dalam tulisannya mengatakan bahwa bakteri dan alga hijau-biru berasal dari induk yang berbeda. Pada tahun 1974, Bergey’s Manual mengeluarkan istilah cyanobacteria untuk mengacu pada alga hijau-biru, membuatnya diterima ke dalam kelompok Monera.

Kemudian pada tahun 1969, Robert Whittaker mengusulkan sistem lima kingdom. Sistem ini meletakkan sebagian besar makhluk hidup bersel satu ke dalam Monera (prokaryota) ataupun Protista (eukaryota). Tiga kingdom lainnya adalah dari eukaryota: Fungi, Hewan, dan Tumbuhan. Namun Whittaker tidak percaya bahwa semua kingdomnya monofilia.

Pada tahun 1977, sebuah paper dari PNAS ditulis oleh Carl Woese dan George Fox mengusulkan bahwa Archaea (sebelumnya dinamai archaebacteria) tidak lebih dekat dengan Bakteri daripada eukaryota. Paper ini menjadi halaman utama di koran The New York Times dengan kontroversi yang besar. Karena diterima khalayak, akhirnya kingdom Monera diganti menjadi dua kingdom baru Bacteria dan Archaea. Namun, Thomas Cavalier-Smith tidak pernah terima dengan pembagian menjadi dua kelompok ini dan mempublikasikan bahwa archaebacteria adalah bagian dari sebuah subkingdom dari Kingdom Bacteria.

Baca Juga : Klasifikasi Virus

Ciri-Ciri Monera

Berikut ini ciri atau karakteristik kingdom monera diantaranya yaitu:

Tersusun atas satu sel (uniseluler)

Salah satu penyebab dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan plantae yaitu karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) hanya tersusun oleh satu sel.

Tipe sel prokariotik

Semua anggota kingdom monera merupakan sel prokariotik yakni sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal tersebut terjadi karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

Bentuk sel bervariasi

Bentuk sel dalam kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentuk batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/streptobasil), anggur (staphylococcus/staphylobasil).

Memiliki dinding peptidoglikan

Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sedangkan tumbuhan tersusun atas selulosa. Walaupun begitu, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).

Tidak memiliki organel bermembran

Tidak adanya membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel bermembran lainnya seperti kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. Sedangkan organel yang terdapat pada monera diantaranya nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

Baca Juga : Klasifikasi Makhluk Hidup

Ruang Lingkup Kingdom Monera

Berdasarkan dengan struktur selnya, kingdom monera dapat dikelompokkan menjadi dua divisi yaitu:

Archaebacteria

Archaebacteria merupakan kelompok bakteri purba dengan karakteristik yang berbeda dengan anggota monera lainnya yaitu kelompok ini ditemukan di tempat yang ekstrem. Ciri-ciri bakteri archaebacteria, diantaranya yaitu:

  • Tidak memiliki dinding peptidoglikan
  • Mempunyai beberapa jenis RNA polimera
  • Dapat tahan terhadap antibiotic
  • Hidup di tempat-tempat ekstreem

Berdasarkan dengan tempat hidupnya, archaebacteria dibedakan menjadi:

Methanogen
Methanogen merupakan kelompok archae yang bisa menghasilkan gas metana atau CH4, kelompok ini adalah organisme anaerob obligat yang artinya tak bisa mentolelir oksigen resiprasi berlangsung secara anaerob.

Bakteri ini juga bisa ditemukan di lapisan rawa paling bawah. Biasanya bakteri ini dimanfaatkan untuk mengubah kotoran hewan menjadi biogas, selain itu bakteri ini juga ditemukan di dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan seperti sapid an rayap.

Halofil Ekstrim
Bakteri Halofil Ekstrim merupakan kelompok bakteri archae yang ditemukan di daerah dengan kadar salinitas atau garam yang tinggi, contohnya seperti di laut mati atau pun great salt lake, kelompok ini sendiri mempunyai pigmen orhodopsin penangkap energi matahari yang dipergunakan untuk menghasilkan ATP atau energi.

Termofil Ekstrim
Biasanya kelompok bakteri termofil ekstrim ditemukan pada tempat dengan suhu ekstrim di antara 60-105°C. Bakteri ini biasanya dapat ditemukan pada sumber mata air panas atau kawah yang berada di gunung berapi sehingga energi yang diperleh oleh bakteri ini merupakan kemosintesis dari senyawa sulfur.

Eubacteria

Eubacteria adalah kelompok bakteri yang mempunyai dinding peptidoglikan yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya suatu bakteri. Kelompok bakteri eubacteria dibedakan menjadi beberapa kelompok diantaranya:

Spirokaeta
Spirokaeta adalah bakteri memiliki bentuk spiral dengan panjang kurang lebih 0,25mm dan memperoleh energy melalui kemoheterotrof. Bakteri ini sendiri dapat menyebabkan penyakit seperti Treponema pallidum atau sifilis.

Baca Juga : Pengertian Porifera

Klamidia
Klamidia adalah parasit yang ada di dalam sel hewan dan bisa ditularkan melalaui seksual, bakteri ini bisa menyebabkan kebutaan dan mendapatkan energi dari inangnya. Contohnya adalah: Chlamydia trachomatis.

Bakteri Gram
Bakteri gram adalah jenis bakteri yang didasarkan oleh pewarnaan gram dan terdapat dua macam gram yakni:

Gram negatif atau dinding peptidoglikan tipis yang memiliki warna merah pada pewarnaan gram. Contoh bakteri gram negatif diantaranya patogen, contoh Salmonella sp.

Gram positif memiliki dinding peptidoglikan yang tebal dan memiliki warna ungu apabila dilakukan pewarnaan gram, umumnya sangat menguntungkan, contoh bakteri gram positif diantaranya Basillus sp.

Cyanobacteri
Bakteri cyanobacteri merupakan golongan alga biru dan memiliki klorofil a seperti yang dimiliki oleh tumbuhan, kelompok ini bisa ditemukan di air tawar, air laut atau juga di kedalaman.

Proteobacteri
Bakteri proteobacteri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

  • Bakteri ungu
  • Proteobacteri kemoautotrofik
  • Proteobacteri kemoheterotrofik

Baca Juga : Pengertian Nemathelminthes (Cacing Gilik)

Klasifikasi Kingdom Monera

Ada dua klasifikasi kingdom monera diantaranya yaitu:

Eubacteria (Bakteri)

Bakteri ditemukan pada tahun 1674 oleh ilmuwan Belanda bernama Antony van Leeuwenhoek, yang juga merupakan penemu mikroskop lensa tunggal. Istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg pada tahun 1828.

Berikut ini karakteristik dan ciri-ciri Eubachteria, diantaranya yaitu:

  • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2-3 µm, lebar 1-2 µm, dan diameter 1 mikron.
  • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni).
  • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan.
  • Dapat membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.
  • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid.
  • Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel Pada Eubachteria

Berikut ini struktur dan fungsi organel pada bakteri, diantaranya yaitu:

  • Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Fungsi kapsul dan lapisan lendir yaitu untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang.
  • Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota berfungsi sebagai alat bergerak.
  • Phili atau fimbriae adalah rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi.
  • Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan berperan dalam pembelahan sel.
  • Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis.
  • Mesosom, berfungsi untuk pabrik energi .
  • Lembar fotosintetik, berfungsi untuk berfotosintesis.
  • Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolik.

Baca Juga : Pengertian Mollusca

  • DNA, berfungsi untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat.
  • Plasmid, berfungsi sebagai pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
  • Ribosom, berfungsi untuk tempat sintesis protein.
  • Endospora, berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

Reproduksi Eubachteria

Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner atau membelah diri. Sedangkan reproduksi seksual dengan paraseksual atau rekombinasi genetic.

a. Reproduksi Aseksual
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses pembelahan biner mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri bisa membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat memungkinkan bakteri bisa berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.

b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi genetik semacam ini disebut juga paraseksual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.

  • Transformasi yaitu pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas.
  • Transduksi yaitu pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952.
  • Konjungsi yaitu pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNAnya disebut bakteri donor. Bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili seks yang berfungsi untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA, kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri. Contoh bakteri yang berkonjungsi adalah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom bisa juga terjadi dengan pilus seks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli.

Baca Juga : Pengertian Annelida

Pengelompokkan Eubachteria

Berdasarkan cara mendapatkan makanan, eubacteria dibagi menjadi:

a. Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :

  • Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang masih hidup (inang). Biasanya jenis bakteri parasit menimbulkan penyakit, contohnya seperti Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab penyakit tuberkulosis.
  • Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme yang telah mati. Contohnya E.coli

b. Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun makanannya sendiri. Berdasarkan sumber energi yang digunakan bakteri autotrof dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :

  • Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan sumber energi cahaya untuk menyusun bahan organik. Bakteri tersebut biasanya memiliki pigmen didalam tilakoidnya. Contoh bakteri fotoautotrof diantaranya Bacteriochlorophyll (pigmen hijau) dan Bacteriopurpurin (pigmen karotenoid ungu).
  • Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia. Contohnya Nitrosococcus, Niitrobacter, Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi.

Berdasarkan bentuk, eubacteria dibagi menjadi:

a. Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat Basillus terbagi menjadi :

  • Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh bakteri monobasillus diantaranya Lactobacillus,Escherichia coli, dan Salmonella typhi.
  • Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh bakteri diplobasillus diantaranya Azotobacter
  • Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh bakteri streptobasilus diantaranya Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis

Baca juga : Pengertian Echinodermata

b. Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat). Kokus terbagi menjadi:

  • Monokokus (tersusun dari satu kokus). Contoh bakteri monokokus diantaranya Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)
  • Diplokokus (bergandeng dua-dua). Contoh bakteri diplokokus diantaranya Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)
  • Streptokokus (bergandeng panjang seperti bentuk rantai). Contoh bakteri streptokokus diantaranya Streptococcus pyogenes,
  • Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp)
  • Stapilokokus (bergerombol seperti buah anggur). Contoh bakteri stapilokokus diantaranya Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
  • Sarkina (tersusun dari 8 kokus membentuk kubus). Contoh bakteri sarkina diantaranya Sarcina sp.
  • Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk persegi)

c. Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral. Spiral terbagi menjadi :

  • Vibrio (berbentuk koma/bentuk lengkung setengah lingkaran ). Contoh bakteri vibrio diantaranya Vibrio comma atau Vibrio cholerae
  • Spiral (berbentuk spiral ). Contoh bakteri spiral diantaranya Spirillum minor (Aquaspirillum sp)
  • Spiroketa ( berbentuk spiral halus/bentuk lengkung seperti kumparan). Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp)

Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.

  • Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh bakteri aerob diantaranya Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas
  • Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh bakteri anaerob diantaranya Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacte

Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak ), bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok:

  • Bakteri atrik (tidak memiliki flagel)
  • Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  • Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  • Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh)
  • Bakteri peritrik(flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh)

Baca Juga  : Pengertian Arthropoda

Berdasarkan pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.

a. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh bakteri gram positif diantaranya Enterobakteria (bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella.

b. Bakteri gram negatif yaitu bakteri yang peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh bakteri gram negatif adalah Klamidia (Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan).

Menurut Campbell (1998:510), Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, danChlamydias

a. Proteobacteria, yaitu kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria). Ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof.

  • Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.
  • Proteobakteri kemoautotrof adalah kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting dalam siklus kimiawi ekosistem, seperti berperan dalam fiksasi nitrogen (perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan). Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Dengan simbiosis ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp.
  • Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat patogen yaitu Salmonella sp. yang menyebabkan keracunan makanan.

b. Bakteri gram positif. Sebagian besar bakteri gram positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik. Saat berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora. Contoh bakteri gram positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang tidak membentuk endospora, contohnya Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil bahkan dari semua sel yang diketahui saat ini diameternya sekitar0,10-0,25 μm. Bakteri ini ditemukan dalam tanah dan beberapa diantaranya bersifat patogen pada hewan.

Baca Juga : Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Contoh bakteri gram positif lainnya adalah Mycoplasma pneumoniayang menyebabkan walking pneumonia pada manusia; Actinomycetes yaitu bakteri tanah yang membentuk koloni menyerupai jamur; Streptomyces sp. yaitu sumber antibiotic yang penting.

c. Chlamydias. Ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki peptidoglikan.

Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat.

d. Cyanobacteria. Cyanobacteria merupakan yang dulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) dan dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Namun,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Karena itu, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria.

Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteria dahulu disebut ganggang hijau-biru.

Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh Cyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena.

e. Spirochetes, yaitu bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, namunkarena terlalu tipis ia tidak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran filameninternal mirip flagela, menghasilkan gerakan seperti pembuka sumbat botol. Anggota Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya Treponema pallidum (penyebab penyakit sifilis), dan Borrelia burgdorferi (penyebabkan penyakit Lyme).

Archaebacteria

Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno. Menurut para ahli, archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel). Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi.

Baca Juga : Pengertian Nemathelminthes

Perbedaan archaebacteria dan eubacteria terdapat dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.

Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

Berikut ini karakteristik dan ciri Arhaebacteria, diantaraya yaitu:

  • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
  • Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
  • Organisme prokariotik
  • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
  • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam).

Pengelompokan Archaebacteria

Archaebacteria Metanogen

Archaebacteria Metanogen merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 98°C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 84°C. Berikut contoh archaebacteria metanogen dan peranannya:

  • Methanobacterium ruminantium, berperan untuk membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari.
  • Lachnospira multipara, berperan untuk menghidrolisis pektin.
  • Ruminococcus albus, berperan untuk menghidrolisis glukosa.
  • Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa, berperan untuk mengeluarkan gas metana atau gas rawa.

Baca Juga : Pengertian Mollusca

Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)

Archaebacteria Ekstrem Termofil merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60-80°C dengan pH 2-4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Contohnya Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius. Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

Archaebacteria Ekstrem Halofil (suka garam)

Archaebacteria Ekstrem Halofil merupakan archaebacteria yang sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi (10x salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP.

Contoh anggota archaebacteria ekstrem halofil diantaranya Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

Manfaat Kingdom Monera

Kingdom monera banyak memiliki manfaat bagi kehidupan manusia di berbagai bidang, mulai dari bidang farmasi kesehatan, industri, pertanian,

Manfaat Kingdom Monera Dalam Bidang Pertanian

Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.

Baca Juga : Cnidaria

Manfaat Kingdom Monera Dalam Bidang Industri

  • Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco
  • Streptococcus lactisdan cremoris menghasilkan keju dari bahan susu
  • Lactobacillus casei dalam pembuatan probiotik yoghurt “yakult”

Enzim Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergenuntuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi. Selain itu, beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak.

Manfaat Kingdom Monera Dalam Bidang Farmasi

Manfaat kingdom monera di bidang farmasi yaitu sebagai bakteri penghasil zat antibiotic, contohnya seperti:

  • Streptomyces dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah
  • Tetrasiklin yang dapat mengatasi penyakit infeksi bakteri kokus
  • Streptomyces griseus dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah Streptomisin yang dapat mengatasi penyakit disentri, tipus, TB
  • Streptomyces aureofaciens dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah Aureomisin yang dapat mengatasi penyakit pneumonia, infeksi mata, batuk rejan
  • Streptomyces rimosus dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah Teramisin yang dapat mengatasi penyakit pneumonia,tipus, infeksi urogeitalia
  • Streptomyces fradiae dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah Neomisin yang dapat mengatasi penyakit TB
  • Streptomyces venezuelae dengan produk antibiotik yang dihasilkan adalah Kloromisetin yang dapat mengatasi penyakit Riketsiae

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian kingdom monera, ciri, struktur klasifikasi jenis contoh dan manfaat kingdom monera secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.