Pengertian Pengukuran Kinerja : Tujuan, Manfaat, Indikator Model dan Cara Pengukuran Kinerja

Posted on

Pengertian Pengukuran Kinerja – Apa yang dimaksud dengan pengukuran kinerja? Apa manfaat pengukuran kinerja? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengukuran kinerja, karakteristik, tujuan, manfaat, syarat, indikator, prinsip, model dan cara mengukur kinerja secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan

Pengertian Pengukuran Kinerja

Pengertian pengukuran kinerja merupakan proses penetapan standar hasil akusisi, programa dan permodalan yang dilakukan perusahaan/organisasi.

Definisi pengukuran kinerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur nilai perusahaan. Pengukuran yang dilakukan nantinya akan dipakai memberikan umpan balik dalam bentuk tindakan yang praktis dan tepat dan memberi informasi mengenai prestasi implementasi rencana dan titik dimana perusahaan membutuhkan penyesuaian dengan kegiatan perancangan dan penanganan.

Pengukuran kinerja kuantitatif ataupun kualitatif tentunya harus bisa melukiskan tingkat ketercapaian target dan tujuan perusahaan/organisasi baik di tahapan perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian kegiatan. Suatu pengukuran kinerja dipakai untuk membuktikan pada perusahaan/organisasi bahwa terdapat peningkatan kinerja setiap harinya.

Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai proses akumulasu, analisa dan pelaporan informasi tentang kinerja seseorang, instansi/perusahaan, sistem atau bagian. Pengukuran kinerja lebih didefinisikan berdasarkan pendapat mengenai tentang mengapa dilakukan pengukuran kinerja.

Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli

Whittaker dan Simons (2000)

Pengukuran kinerja iyalah metode penilaian kemajuan yang sudah didapatkan dipadankan dengan tujuan yang sudah diputuskan.

Yuwono (2002)

Definisi pengukuran kinerja ialah proses pencatanan dan pengukuran pelaksanaan pencapaian misi lewat hasil yang diperlihatakan berupa proses, produk atau jasa.

Bambang Wahyudi (2002)

Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai ilustrasi sistematis mengenai kelebihan dan kekurangan individu atau kelompok.

Henry Simamora (2004)

Arti pengukuran kinerja yaitu mekanisme yang dignakan perusahaan/organisasi untuk memberikan penilaian pada kinerja seorang karyawan.

Mahmudi (2010)

Pengertian pengukuran kinerja ialah proses evaluasi kemajuan pekerjaan pada pencapaian tujuan dan target yang sudah diputuskan, meliputi informasi mengenai ketepatan pemakaian sumber daya dan penghasilan mutu barang/jasa, serta kesetaraan antara kinerja dengan sasaran juga keefektifan tindakan dalam menggapai tujuan.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Kinerja

Ciri Pengukuran Kinerja

Karakteristik pengukuran kerja (Garpersz:2005), diantaranya yaitu:

  • Pengeluaran biaya tak lebih besar dibanding menfaat yang akan diterima perusahaan.
  • Biasanya dilakukan sebagai tindakan awal dari Balanced Scorecard, yaitu metode pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan/organisasi dengan mengukurnya dari 4 sudut pandang yaitu finansial, konsumen, metode bisnis intern serta pembelajaran dan pertumbuhan.
  • Berkaitan langsung dengan tujuan yang telah ditetapkan.
  • Sederhana dan menghasilkan data yang mudah dimengerti dan digunakan untuk pelaporan.
  • Dilakukan menyeluruh.
  • Bisa dipakai untuk menentukan sasaran yang nantinya bisa membuat kinerja di kemudian hari meningkat.
  • Data yang dihasil bisa dipercaya ketika digunakan.
  • Mengikutsertakan individu yang ada dalam program balanced scorecard.
  • Berpusat pada aktivitas pembenaran dan peningkatan.

Tujuan Pengukuran Kinerja

Tujuan umum pengukuran kinerja adalah mendorong para pegawai agar bisa memenuhi target perusahaan dan mengikuti standar perilaku yang diputuskan sebelumnya.

Sedangkan, tujuan pengukuran kinerja (Mahmudi:2005), diantaranya:

  • Memahami tingkat pencapaian tujuan perusahaan, apakan sudah sesuai atau justru menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan.
  • Menjadi penyedia sarana pembelajaran bagi karyawan mengenai dasar perubahan segaa hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang perlu pekerja miliki agar hasil kerja mereka baik.
  • Membenahi kinerja pegawai di masa mendatang agar organisasi/perusahaan lebih berprestasi.
  • Mempertimbangkan pengambilan keputusan, penghargaan dan hukuman yang sistematik bagi karyawan dan juga perusahaan.
  • Memberikan motivasi pada karyawan dengan memberikan penghargaan bagi karyawan dengan kinerja yang baik.
  • Menciptakan pertanggungjawaban publik yang menunjukkan besarnya kinerja manajerial.

Manfaat Pengukuran Kinerja

Secara umum, manfaat pengukuran kinerja adalah meminimalisir tindakan yang tak semestinya dikehendaki lewat feedback hasil kerja, serta sebagai dasar pemberian penghargaan pada individu yang sudah memenuhi atau melebihi tujuan yang telah disetujui.

Sedangkan manfaat atau fungsi pengukuran kinerja (Yuwono dkk:2007), diantaranya yaitu:

  • Menelaah kinerja pada kemauan konsumen sehingga perusahaan menjadi lebih dekat dengan konsumen dan membuat semua individu yang terlibat dalam perusahaan berupaya membuat konsumen merasa puas.
  • Mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan gelang rantai pelanggan dan distributor intern.
  • Mengenali beragam inefisiensi dan juga mengupayakan inefesiensi tersebut berkurang.
  • Menciptakan target yang stategis lebih nyata sehingga proses pembelajaran perusahaan/organisasi bisa dipercepat.
  • Menciptakan kesepakatan untuk membuat perubahan perilaku dengan memberikan penghargaan.

Baca Juga : Pengertian Kinerja

Syarat Pengukuran Kinerja

Sebelum melakukan pengukuran kerja, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi (Mutia:2009), diantaranya yaitu:

  • Agar tidak ada kesalahan penafsiran maka harus adanya spesifik dan transparan.
  • Dapat diukur secara obyektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  • Menangani aspek-aspek yang relevan.
  • Mesti berfungsi menyatakan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, benefit dan juga impact serta meknisme.
  • Luwes dan peka dengan adanya implementasi yang mengalami perubahan.
  • Harus efektif, maksudnya data didapatkan, diproses, dianalisa dengan dana yang ada dengan mudah.

Sedangkan Mulyadi menyebutkan syarat pengukuran kinerja, diantaranya yaitu:

  • Berdasarkan pada setiap kegiatan dan ciri perusahaan tersebut sesuai pandangan konsumen.
  • Pengulasan semua kegiatan dengan menggunakan ukuran kinerja berdasarkan validasi pelanggan.
  • Sama dengan semua aspek kinerja kegiatan yang memberikan pengaruh pada konsumen sehingga melahirkan penilaian yang penting
  • Memberikan feedback untuk membantu semua elemen perusahaan mengenali permasalahan yang kemungkinan dilakukan pembenahan.

Indikator Pengukuran Kinerja

Ada sejumlah indikator kinerja yang biasanya digunakan(Mutia:2009), diantaranya yaitu:

  • Input (masukan), merupakan indikator yang diperlukan supaya implementasi kegiatan bisa melahirkan output yang ditetapkan seperti biaya, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
  • Output (keluaran), merupakan objek yang dikehendaki bisa langsung didapatkan dari aktifitas fisik ataupun nonfisik.
  • Outcome (hasil), merupakan sumua objel sesuatu yang menggambarkan kemanfaatan output kegiatan dalam waktu menengah atau efek secara langsung.
  • Benefit (manfaat), merupakan objek yang berhubungan dengan tujuan pelaksanaan kegiatan paling akhir.
  • Impact (dampak), merupakan pengaruh yang muncul di masing-masing taraf indikator berdasarkan anggapan yang sudah ditentukan.

Parameter Pengukuran Kinerja

Ada sejumlah ukuran kinerja yang bisa digunakan (Mulyadi:2005), antara lain:

  • Ukuran kinerja tunggal, yaitu ukuran kinerja yang hanya memakai satu ukuran penilaian saja. Sehingga, manajemen dan pegawai usahanya lebih dipusatkan pada satu ukuran dan tak memperdulikan pengukuran lainnya.
  • Ukuran kinerja beragam, yaitu ukuran kinerja yang memakai beragam ukuran guna melakukan penilaian kinerja. Ini digunakan untuk memiminalisir kelemahan ukuran kinerja tunggal.
  • Ukuran kinerja gabungan. Sejumlah ukuran kinerja yang dirasa penting untuk perusahaan secara menyeluruh maka perusahaan akan menjalankan penilaian ukuran kinerja.

Baca Juga : Pengertian Penilaian Kinerja Keuangan

Model Pengukuran Kinerja

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang individu, kelompok atau perusahaan/organisasi (Vanany:2003), diantaranya:

  • Balance Scorecard yaitu sistem pengukuran kinerja yang paling sering digunakan dan dikembangkan. Kinerja kartu skor berimbang (balance scorecard menggunakan 4 sudut pandang diantaranya keuangan, konsumen, proses bisnis intern serta mekanisme belajar dan pertumbuhan dengan dasar strategi sebagai dasar desain sistem pendukung keputusan.
  • Sustainability Balance Scorecard, yaitu perkembangan model BSC dengan penyisipan perspektif lingkungan dan sosial. Ini melukiskan keterkaitan kausal perusahaan diantara kinerja ekonomi, kinerja lingkungan serta kinerja sosial.
  • Integrated Environment Performance Measurenment System, yaitu cara yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja yang berhubungan dengan lingkungan. Model ini memakai bersamaan antara ukuran kuantitatif juga ukuran kualitatif.
  • Integrated Performance Measurement System, yaitu model sistem pendukung keputusan yang memiliki tujuan supaya pengukuran kinerja lebih kuat, menyatu, berdaya guna dan praktis.
  • Cambridge Model, yaitu model pengukuran kinerja dengan memakai hasil kelompok sebagai awal untuk mengenali KPI dan dari pengelompokkan produk lakukan pula pemutusan tujuan usaha sebagai hasil kelompoknya.

Proses Pengukuran Kinerja

Berikut ini cara mengukur kinerja individu, kelompok atau perusahaan (Mutia:2009), antara lain:

Menginterpretasikan Misi, Pemutusan Tujuan, Target dan Strategi Perusahaan
Tujuan adanya misi yaitu membuktikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Target ialah tujuan perusahaan yang telah diutarakan secara akurat dengan dilengkapi jangka waktu yang transparan. Strategi merupakan skema yang pakai agar tujuan dan target perusahaan tercapai.

Pemutusan dan Pengembangan Indikator Kinerja
Indikator kinerja ini merupakan objek yang nantinya diakumulasikan dan ditakar dan menunjuk penilaian kinerja yang tidak langsung.

Penilaian Kinerja dan Pengulasan Hasil Pengukuran
Pengukuran tujuan dan target perusahaan yang telah dicapai bisa dilakukan apabila indikator dan ukuran kinerja sudah jelas. Untuk mengukur pencapaian tujuan, target dan juga strategi perusahaan bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan hasil yang tepat dengan indikator dan ukuran kinerja yang diputuskan sebelumnya.

Penjabaran Hasil Dengan Resmi
Ini nantinya memberi lukisan mengenai kinerja organisasi/perusahaan yang sudah dicapai pada penerima informasi. Informasi pencapaian kinerja bisa digunakan sebagai:

  • Pertanggungjawaban pencapaian hasil, proses dan pengelolaan sumber daya. Hasil pengukuran ketercapaian kinerja perusahaan bisa digunakan manajemen atau pengelola perusahaan sebagai landasan melakukan perbaikan kinerja pada periode berikutnya. Selain itu, ini juga dapat ditetapkan sebagai dasar landasan pemberian penghargaan dan hukuman bagi manajer dan elemen perusahaan.
  • Feedback. Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dan bisa menilai ketercapaian kemajuan perusahaan.

Baca Juga : Pengertian Kepuasan Pelanggan

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian pengukuran kinerja, tujuan, manfaat, syarat, indikator, prinsip, model dan cara mengukur kinerja secara lengkap. Semoga bermanfaat