Pengertian Ilmu Politik, Sejarah, Metodologi dan Teori Ilmu Politik Menurut Para Ahli Lengkap

Posted on

Pengertian Ilmu Politik, Sejarah, Metodologi dan Teori Ilmu Politik Menurut Para Ahli Lengkap – Pengertian ilmu politik secara umum yaitu cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorientasi akademis, teori, dan riset.

Ilmu politik mempelajari tentang alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan yang termasuk dalam pemerintah dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik. Ilmu politik mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan melakukan pemeriksaan dari berbagai faktor seperti stabilitas keadilan, kesejahteraan material dan perdamaian.

Pengertian Ilmu Politik Menurut Para Ahli

Sri Sumantri

Menurut Sri Sumantri, Ilmu Politik adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik baik suprastruktur politik dan infrastruktur politik.

Roger. F. Soltau

Menurut Roger. F. Soltau, Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan negara dan lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara lain.

Karl W. Deutsch

Menurut Karl W. Deutsch, Pengertian politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum.

Ossip K. Flectheim

Menurut Ossip K. Flectheim, Ilmu Politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari negara sejauh negara merupakan organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi yang dapat mempengaruhi negara.

J. Barents

Menurut J. Barents, Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan suatu negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, ilmu politik mempelajari negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya.

Sejarah Perkembangan Ilmu Politik

Jika hanya dipandang sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, maka ilmu politik terbilang masih berusia muda karena baru lahir pada abad ke-19 akhir. Tapi, jika dipandang dalam cakupan yang lebih luas seperti sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik bisa dikatakan berusia jauh lebih tua. Contohnya, pada zaman Yunani Kuno, pemikiran mengenai negara sudah ada pada tahun 450 S.M., ini terbukti dari berbagai karya para ahli sejarah Herodotus, atau filsuf seperti Plato, Aristoteles, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, pada abad ke-18 dan ke-19, di banyak negara di benua Eropa seperti Jerman, Austria, dan Prancis bahasan mengenai politik banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum karena fokus perhatian politik saat itu hanya negara. Sedangkan di Inggris, permasalahan politik dianggap termasuk filsafat dan tak terlepas dari sejarah. Baru, setelah didirikannya Ecos Libre des Sciences Politiques di Paris (1870) dan London School of Economics and Political Science (1895) ilmu politik akhirnya dianggap sebagai disiplin ilmu tersendiri dan masuk ke kurikulum perguruan tinggi.

Di Amerika Serikat, pengakuan pertama terhadap ilmu politik sebagai disiplin ilmu sendiri terjadi pada tahun 1858 setelah seorang sarjana kelahiran Jerman, Francis Lieber, diangkat sebagai guru besar dalam sejarah dan ilmu politik di Columbia College.

Setelah Perang Dunia II, perkembangan ilmu politik semakin pesat. Salah satu faktornya yaitu karena adanya dorongan kuat dari beberapa badan internasional, terutama UNESCO. UNESCO menganggap tidak ada keseragaman dalam terminologi dan metodologi dalam ilmu politik. Maka dari itu pada tahun 1948, UNESCO menyelenggarakan survey mengenai kedudukan ilmu politik di kira-kira 30 negara.

Pada masa berikutnya, ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi dan sosiologi, dengan demikian ilmu politik bisa meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model dari cabang ilmu sosial lainnya.

Metodologi Ilmu Politik

Metodologi ilmu politik merupakan cara terstruktur dan sistematis yang digunakan untuk mendekati, menjelaskan, dan memecahkan fenomena dalam ilmu politik. Menurut Sjarhan Basah (1992), secara umum terdapat 1o jenis metodologi ilmu politik diantaranya yaitu:

  • Metode induksi, yakni metode yang menarik kesimpulan dari data dan fakta yang diperoleh.
  • Metode deduksi, yakni metode yang menganalisis fakta dan data politik yang diperoleh dengan menguraikannya.
  • Metode dialektis, yakni metode tanya jawab untuk mencari pengertian.
  • Metode filosofis, yakni metode yang mengkaji lebih dalam segala sesuatu permasalahan politik sehingga sampai pada hakekatnya.
  • Metode perbandingan, yakni metode yang mengukur perbedaan dan persamaan permasalahan politik dari berbagai lokasi kejadian.
  • Metode sejarah, yakni metode yang menganalisis kenyataan perjalanan waktu politik.
  • Metode fungsional, yakni metode yang dalam proses penyelidikannya membahas objek, subjek, dan gejala politik.
  • Metode sistematis, yakni metode yang berangkat dari keberadaan bahan politik yang teratur, sistematis, berkesinambungan, kait mengait, dan memiliki kesatuan arah tujuan.
  • Metode hukum, yakni metode yang menitik beratkan pada segi yuridis.
  • Metode sinkretis, yakni metode yang menghubungkan berbagai faktor, seperti data, fakta, keilmuan, aliran, budaya, hukum, dan sistem satuan untuk mendapat pemikiran yang obyektif.

Teori Ilmu Politik

Teori ilmu politik adalah bahasan dan kesimpulan umum dari fenomena yang bersifat politik. Lebih jelasnya, teori ilmu politik adalah bahasan dan renungan atas tujuan dari kegiatan politik, cara mencapai tujuan kegiatan politik itu sendiri, kemungkinan dan kebutuhan yang timbul karena situasi politik tertentu, dan kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik.

Menurut Thomas P. Jenkin, meskipun perbedaannya tidak bersifat mutlak, tapi teori ilmu politik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Teori yang memiliki dasar moral dan mengutamakan norma yang ada untuk berperilaku politik. Golongan atau kelompok yang termasuk dalam teori ini yaitu filsafat politik, teori politik sistematis, dan ideologi.
  • Teori yang menggambar dan membahas fenomena serta fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma atau nilai yang ada. Teori jenis ini biasanya bersifat deskriptif atau menggambarkan dan komparatif atau membandingkan.

Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Ilmu Politik, Sejarah, Metodologi dan Teori Ilmu Politik Menurut Para Ahli Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.