Pengertian Sistem Pendukung Keputusan : Karakteristik, Komponen, Tujuan, Manfaat dan Tahapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Posted on

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) – Apa yang dimaksud dengan sistem pendukung keputusan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian sistem pendukung keputusan menurut para ahli, ciri, tujuan, manfaat, komponen dan tahapan sistem pendukung keputusan (spk) secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Secara Umum

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Definisi Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.

SPK merupakan implementasi teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System yaitu suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli

Moore and Chang

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.

Michael S. Scott Morton

Pengertian sistem pendukung keputusan menurut Michael S. Scott Morton adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Turban, Sharda & Delen (2011)

Pengertian sistem pendukung keputusan (SPK) menurut Turban, Sharda & Delen adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan.

Baca Juga : Pengertian Sistem Informasi

Little (2004)

Pengertian sistem pendukung keputusan menurut Little adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

Kusrini (2007)

Pengertian sistem pendukung keputusan menurut Kusrini adalah suatu sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data.

Hermawan (2005)

Pengertian sistem pendukung keputusan menurut Hermawan adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Mcloed & Schell (2008)

Menurut Mcloed & Schell, sistem pendukung keputusan digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu.

Karakteristik dan Kapabilitas Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik dan kapabilitas sistem pendukung kemenurut Turban, Sharda & Delen (2011), diantaranya yaitu:

  • SPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan terutama pada situasi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
  • Dukungan untuk semua level manajerial, mulai dari eksekutif puncak sampai manajer lapangan.
  • Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
  • Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang (dalam interval yang sama).
    Dukungan pada semua fase proses pengambilan keputusan : intelegensi, desain, pilihan dan implementasi.
  • Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
  • SPK selalu dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pengambilan keputusan harus reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara tepat dan dapat mengadaptasikan SPK untuk memenuhi perubahan tersebut.
  • SPK mudah untuk digunakan. Pengguna harus merasa nyaman dengan sistem. User-friendly, dukungan grafis yang baik dan antar muka bahasa yang sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas SPK.
  • Peningkatan terhadap efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, timeless, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
  • Pengambil keputusan memiliki kontrol penuh terhadap semua langkah proses pengmbilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. SPK ditujukan untuk mendukung bukan menggantikan pengambil keputusan.
  • Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem sendiri. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan ahli 8 sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data warehouse membelohkan pengguna untuk membangun SPK yang cukup besar dan kompleks.

Baca Juga : Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)

  • Biasanya model digunakan untuk menganalisa situasi pengambilan keputusan.
  • Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format dan tipe mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
  • Dapat dilakukan sebagai stand-alone tool yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan pada suatu organisasi keseluruhan dan beberapa organisasi terkait.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban, Sharda & Delen (2011), Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan) terdiri dari empat subsistem yang saling berhubungan diantaranya yaitu:

Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data meliputi basis data yang terdiri dari datadata yang relevan dengan keadaan dan dikelola oleh software yang disebut Database Management System (DBMS). Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaa, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.

Subsistem Manajemen Model

Subsistem manajemen model berupa paket software yang berisi model-model financial, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang menyediakan kemampuan analisa dan manajemen software yang sesuai. Software ini disebut sistem manajemen basis model.

Subsistem Dialog (User Interface Subsystem)

Subsistem dialog (User Interface Subsystem) merupakan subsistem yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem dan juga member perintah SPK. Web browser memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familiar dan konsisten. Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dengan sistem.

Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge-Based Management Subsystem)

Subsistem manajemen berbasis pengetahuan merupakan subsistem yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent).

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban (2005), tujuan sistem pendukung keputusan diantaranya yaitu:

  • Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
  • Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
  • Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
  • Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
  • Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Strategi

  • Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
  • Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang
  • Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Manfaat sistem pendukung keputusan menurut sistem pendukung keputusan diantaranya yaitu:

  • Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  • Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  • Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

Meski suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, tapi dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Administrasi

Tahapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Berikut ini tahapan sistem pendukung keputusan diantaranya yaitu:

  • Definisi masalah
  • Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
  • Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
  • Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Demikian pembahasan tentang pengertian sistem pendukung keputusan menurut para ahli, ciri, tujuan, manfaat, komponen dan tahapan sistem pendukung keputusan (spk) secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.