Pengertian Stigma, Bentuk, Jenis, Penyebab dan Proses Terjadinya Stigma Menurut Para Ahli Lengkap

Posted on

Pengertian Stigma, Bentuk, Jenis, Penyebab dan Proses Terjadinya Stigma Dalam Masyarakat Menurut Para Ahli Lengkap – Stigma juga dipergunakan dalam istilah “stigma sosial” adalah pikiran, pandangan dan kepercayaan negatif yang didapatkan seseorang dari masyarakat atau lingkungannya berupa labeling, stereotip, separation dan mengalami diskriminasi sehingga mempengaruhi diri individu secara keseluruhan.

Stigma diciptakan masyarakat saat melihat sesuatu yang dianggap menyimpang atau aneh karena tidak seperti yang lainnya. Stigma diberikan pada sesuatu hal yang memalukan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut, sehingga menyebabkan penurunan percaya diri, kehilangan motivasi, penarikan diri dari kehidupan sosial, menghindari pekerjaan, interaksi dalam kesehatan dan kehilangan perencanaan masa depan. Contohnya seseorang dianggap ternoda dan karenanya memiliki watak yang tercela, misalnya seorang bekas narapidana yang dianggap tidak layak dipercayai dan dihormati.

Pengertian dan Definisi Stigma Menurut Para Ahli

Goffman (1959)

Menurut Goffman, Stigma adalah segala bentuk atribut fisik dan sosial yang mengurangi identitas social seseorang, mendiskualifikasikan orang itu dari penerimaan seseorang.

Mansyur (1997)

Menurut Mansyur, Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya.

Research (2009)

Menurut Research, Stigma adalah suatu usaha untuk label tertentu sebagai sekelompok orang yang kurang patut dihormati daripada yang lain.

Scheid & Brown (2010)

Menurut Scheid & Brown, Stigma adalah sebuah fenomena yang terjadi ketika seseorang diberikan labeling, stereotip, separation, dan mengalami diskriminasi.

Bentuk dan Jenis Stigma

Menurut Rahman (2013), ada beberapa bentuk stigma dalam masyarakat diantaranya yaitu:

Labeling
Labeling yaitu pembedaan dan memberikan label atau penamaan berdasarkan perbedaan yang dimiliki anggota masyarakat tersebut. Sebagian besar perbedaan individu tidak dianggap relevan secara sosial, tapi beberapa perbedaan yang diberikan bisa menonjol secara sosial.

Stereotip
Pengertian stereotip yaitu kerangka berpikir atau aspek kognitif yang terdiri dari pengetahuan dan keyakinan tentang kelompok sosial dan traits tertentu. Stereotip merupakan keyakinan tentang karakteristik yang merupakan keyakinan mengenai atribut personal yang dimiliki orang-orang dalam suatu kelompok atau kategori sosial tertentu.

Separation
Pengertian separation yaitu pemisahan “kita” (sebagai pihak yang tidak memiliki stigma atau pemberi stigma) dengan “mereka” (kelompok yang mendapatkan stigma). Hubungan label dengan atribut negatif akan menjadi suatu pembenaran saat individu yang di label percaya bahwa dirinya memang berbeda sehingga hal tersebut bisa dikatakan bahwa proses pemberian stereotip berhasil.

Diskriminasi
Pengertian diskriminasi yaitu perilaku merendahkan orang lain karena keanggotaannya dalam kelompok. Diskriminasi merupakan komponen behavioral yang merupakan perilaku negatif terhadap individu karena individu tersebut anggota dari kelompok tertentu.

Menurut Heatherton (2003), ada beberapa jenis stigma diantaranya yaitu:

  • Penyembunyian yang meliputi keluasaan karakteristik stigmatisasi sebisa mungkin dapat dilihat, seperti cacat wajah vs homoseksualitas.
  • Rangkaian penandaan berhubungan dengan apakah tanda tersebut sangat mencolok mata atau makin melemah dari waktu ke waktu , seperti multiple sclerosis vs kebutaan.
    Kekacauan yang mengacu pada tingkat stigmatisasi dalam mengganggu interaksi interpersonal, seperti gagap dalam berbicara.
  • Estetika yang berhubungan dengan reaksi subjektif yang bisa memunculkan stigma karena suatu hal yang kurang menarik.
  • Asal usul tanda stigmatisas, seperti cacat bawaan, kecelakaan atau kesengajaan.
  • Risiko yang mencakup perasaan berbahaya dari stigmatisasi dari orang lain, seperti memiliki penyakit yang mematikan atau membahayakan vs kelebihan berat badan.

Penyebab Terjadinya Stigma

Menurut Goffman (1959), ada beberapa penyebab terjadinya stigma diantaranya yaitu:

Ketakutan
Ketakutan merupakan penyebab umum terjadinya stigma. Kemunculan takut merupakan konsekuensi yang didapatkan jika tertular, bahkan penderita cenderung takut terhadap konsekuensi sosial dari pengungkapan kondisi sebenarnya.

Tidak menarik
Beberapa kondisi bisa menyebabkan orang dianggap tidak menarik, terutama dalam budaya dimana keindahan lahiriah sangat dihargai. Dalam hal ini, gangguan pada anggota tubuh akan ditolak masyarakat karena terlihat berbeda.

Kegelisahan
Kecacatan membuat penderita tidak nyaman, mereka mungkin tidak tahu bagaimana berperilaku di hadapan orang dengan kondisi yang dialaminya sehingga cenderung menghindar.

Asosiasi
Stigma oleh asosiasi dikenal juga sebagai stigma simbolik, hal ini terjadi saat kondisi kesehatan dikaitkan dengan kondisi yang tidak menyenangkan seperti pekerja seks komersial, pengguna narkoba, orientasi seksual tertentu, kemiskinan atau kehilangan pekerjaan. Nilai dan keyakinan bisa memainkan peran yang kuat dalam menciptakan atau mempertahankan stigma.

Kebijakan atau Undang-undang
Hal ini biasa terlihat saat penderita dirawat di tempat yang terpisah dan waktu yang khusus dari rumah sakit, seperti klinik sakit jiwa, klinik penyakit seksual menular atau klinik rehabilitasi ketergantungan obat.

Kurangnya kerahasiaan
Pengungkapan yang tidak diinginkan dari kondisi seseorang bisa disebabkan cara penanganan hasil tes yang sengaja dilakukan tenaga kesehatan, ini mungkin benar-benar tidak diinginkan seperti pengiriman dari pengingat surat atau kunjungan pekerja kesehatan di kendaraan ditandai dengan pro logo gram.

Proses Terjadinya Stigma

Menurut Scheid & Brown (2010), proses terjadinya stigma diantaranya:

  • Individu membedakan dan memberikan label atas perbedaan yang dimiliki individu tersebut.
  • Munculnya keyakinan dari budaya yang dimiliki individu terhadap karakteristik individu atau kelompok lain dan menimbulkan stereotip.
  • Menempatkan individu atau kelompok yang telah diberikan label pada individu atau kelompok dalam kategori yang berbeda sehingga terjadi separation.
  • Individu yang telah diberikan label mengalami diskriminasi.

Menurut Hermawati (2005), proses pemberian stigma yang dilakukan masyarakat terjadi melalui tiga tahap yaitu:

Proses interpretasi. Pelanggaran norma yang terjadi dalam masyarakat tidak semuanya mendapatkan stigma dari masyarakat, namun hanya pelanggaran norma yang diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai suatu penyimpangan perilaku yang bisa menimbulkan stigma.

Proses pendefinisian. Setelah pada tahap pertama dilakukan dimana terjadinya interpretasi terhadap perilaku yang menyimpang, selanjutnya proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang oleh masyarakat.

Perilaku diskriminasi. Setelah proses kedua dilakukan, maka masyarakat memberikan perlakuan yang bersifat membedakan atau diskriminatif.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Stigma, Bentuk, Jenis, Penyebab dan Proses Terjadinya Stigma Menurut Para Ahli Lengkap semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.