Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampak dan Akibat Stres Kerja Terlengkap

Posted on

Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampak dan Akibat Stres Kerja Terlengkap – Stres merupakan gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan yang berasal dari dalam atau dari luar. Adapula stres yang dialami oleh para pekerja yang disebut dengan stres kerja. Stres kerja adalah kondisi ketegangan yang menciptakan ketidakseimbangan fisik dan psikis seorang pekerja sehingga mempengaruhi emosi, proses berfikir dan juga kondisinya. Atau dapat dikatakan stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami oleh karyawan dalam menghadapi pekerjaannya.

Pengertian Stres Kerja Menurut Para Ahli

Rivai (2004:108)

Menurut Rivai, Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.

Handoko (2008:200)

Menurut Handoko, Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi proses berpikir, emosi, dan kondisi seseorang, hasilnya stres yang terlalu berlebihan dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan pada akhirnya akan mengganggu pelaksanaan tugas-tugasnya.

Sasono (2004:47)

Menurut Sasono, Stres kerja adalah keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya.

Anwar (1993:93)

Menurut Anwar, Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya.

Yoder dan Staudohar (1982:308)

Menurut Yoder dan Staudohar, Stres kerja yaitu suatu tekanan akibat bekerja yang juga akan mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik seseorang, di mana tekanan itu berasal dari lingkungan pekerjaan tempat individu tersebut berada.

Beehr dan Franz

Menurut Beehr dan Franz yang dikutip oleh Bambang Tarupolo (2002:17), Stres kerja adalah suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.

Pandji Anoraga (2001:108)

Menurut Pandji Anoraga, Stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

Gibson dkk (1996:339)

Menurut Gibson dkk, Stres adalah suatu tanggapan penyesuaian yang diperantarai oleh perbedaan-perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.

Charles D Spielberger

Menurut Charles D Spielberger yang dikutip oleh Handoyo (2001:63), Stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya.

Hasibuan (2012:204)

Menurut Hasibuan, Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekhawatiran kronis sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif.

Penyebab Stres Kerja

a. Menurut Dwiyanti (2001:75), dua faktor penyebab stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja bisa berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedang faktor personal dapat berupa tipe kepribadian, pengalaman pribadi ataupun kondisi sosial ekonomi keluarga dimana pribadi tersebut berada dan mengembangkan diri.

b. Menurut Hasibuan (2012:204), faktor penyebab stres kerja pada karyawan, diantaranya:

  • Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
  • Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar.
  • Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai.
  • Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
  • Balas jasa yang terlalu rendah.
  • Masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain-lain.

c. Menurut Robbins (2008:370), terdapat 3 kategori potensi pemicu stres kerja, hal tersebut antara lain:

Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, diantaranya:

  • Selain mempengaruhi desain struktur perusahaan, ketidakpastian lingkungan juga mempengaruhi tingkat stres karyawan dalam perusahaan. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi.
  • Ketidakpastian politik juga dapat menjadi pemicu stres diantara karyawan.
  • Perubahan teknologi juga dapat menyebabkan stres, karena inovasi baru yang bisa membuat bentuk inovasi teknologi lain yang serupa merupakan ancaman bagi banyak orang dan membuat mereka stres.

Faktor Perusahaan
Faktor perusahaan dikelompokkan menjadi 3 bagian, diantaranya:

  • Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang, mencakup desain pekerjaan individual, kondisi kerja dan tata letak fisik pekerjaan.
  • Tuntutan peran merupakan beban berlebihan yang dialami saat karyawan diharapkan menjalankan lebih banyak peran daripada waktu yang ada.
  • Tuntutan antarpribadi merupakan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain, tidak adanya dukungan dari teman dan hubungan antarpribadi yang buruk bisa menyebabkan stres.

Faktor Pribadi
Faktor pribadi ini menyangkut masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi serta kepribadian dan karakter yang melekat pada diri seseorang. Berbagai kesulitan dalam perkawinan, retaknya hubungan dan kesulitan masalah disiplin dengan anak merupakan masalah hubungan yang memicu stres bagi karyawan yang kemudian terbawa hingga ketempat kerja. Masalah ekonomi yang dialami akan menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja mereka.

Dampak dan Akibat Stres Kerja

Berikut ini beberapa dampak dan akibat yang ditimbulkan stres kerja, diantaranya:

  • Subjektif, dampak ini berupa kekhawatiran/ketakutan, agresi, apatis, bosan, depresi, keletihan, frustrasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan diri yang rendah, gugup, dan kesepian.
  • Perilaku, dampak ini berupa mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan dan merokok secara berlebihan, perilaku impulsif, dan tertawa gugup.
  • Kognitif, dampak ini berupa ketidakmampuan untuk membuat keputusan, daya konsentrasi rendah, kurang perhatian, sangat sensitif pada kritik dan hambatan mental.
  • Fisiologis, dampak ini berupa meningkatnya kandungan glukosa darah, meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, mulut kering, berkeringat, bola mata melebar, panas dan dingin.
  • Organisasi, dampak ini berupa angka absensi, omset, produktivitas rendah, terasingkan dari mitra kerja, komitmen organisasi dan loyalitas berkurang.

Demikian artikel tentang”Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampak dan Akibat Stres Kerja Terlengkap“, semoga bermanfaat.