Pengertian Ketimpangan Pendapatan : Konsep, Faktor Penyebab dan Indikator Ketimpangan Pendapatan

Posted on

Pengertian Ketimpangan Pendapatan – Apa yang dimaksud dengan ketimpangan pendapatan? Apa yang menyebabkan ketimpangan pendapatan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian ketimpangan pendapatan menurut para ahli, penyebab dan indikator ketimpangan pendapatan secara lengkap.

Baca Juga  : Pengertian Ketimpangan Sosial

Pengertian Ketimpangan Pendapatan

Pengertian ketimpangan pendapatan adalah sebuah konsepsi yang menunjukkan perbedaan standar hidup, kesejahteraan dan perolehan pendapatan seseorang maupun rumah tangga dalam masyarakat sehingga menyebabkan ketidakmerataan distribusi antar daerah diakibatkan perbedaan ketersediaan sumber daya dan juga faktor produksi.

Pengertian kesenjangan pendapatan adalah aspek kemiskinan yang harus diperhatikan sebab didasarkan ukuran kemiskinan relatif, yakni perhitungan kemiskinan berdasarkan rasio distribusi pendapatan daerah.

Lebih singkatnya, kesenjangan pendapatan adalah perbedaan kesejahteraan ekonomi antara orang yang berpendapatan tinggi (kaya) dengan orang yang berpendapatan rendah (miskin). Atau bisa diartikan sebagai terjadi peningkatan pendapatan riil si kaya dan penurunan pendapatan riil si miskin.

Kesenjangan pendapatan menggambarkan pembagian hasil pembangunan daerah atau negara baik yang diterima setiap individu atau kemilikan aspek produksi di lingkungan penduduknya secara merata.

Negara baru yang mulai berkembang lebih besar risikonya terjadi ketimpangan pendapatan sedangkan negara maju dengan pendapatan yang merata atau negara dengan ketimpangan yang rendah.

Pengertian Ketimpangan Pendapatan Menurut Para Ahli

Robert E Baldwin (1986)

Definisi ketimpangan pendapatan ialah perbedaan kesejahteraan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin, hal tersebut terlihat dari perbedaan penghasilan.

Sukirno (2006)

Ketimpangan pendapatan merupakan suatu konsep yang membahas tentang penyebaran pendapatan setiap orang atau rumah tangga dalam masyarakat.

Kuncoro (2006)

Ketimpangan pendapatan diartikan sebagai standar hidup yang terdapat pada semua masyarakat sebab ketimpangan antar daerah yakni perbedaan sumber daya dan faktor produksi.

Baca Juga : Pengertian Pendapatan Nasional

Smith dan Todaro (2006)

Pengertian ketimpangan pendapatan yaitu adanya perbedaan penerimaan penghasilan masyarakat sehingga menyebabkan ketidakmerataan distribusi pendapatan nasional antar masyarakat.

Konsep Ketimpangan Pendapatan

Ada 2 konsep pengukuran kesenjangan pendapatan, diantaranya yaitu:

Ketimpangan Absolut

Pengertian ketimpangan absolut yaitu suatu konsep pengukuran kesenjangan dengan ukuran nilai mutlak.

Ketimpangan Relatif

Pengertian ketimpangan relatif yaitu suatu konsep pengukuran dari ketimpangan distribusi penghasilan dengan melakukan perbandingan perolehan penghasilan individu atau kelompok masyarakat dengan jumlah total semua penghasilan yang diperoleh.

Penyebab Ketimpangan Pendapatan

Berdasarkan pendapat Todaro (2006), pola distribusi pendapatan yang semakin tidak merata maka pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat sebab rasio tabungan yang dimiliki orang kaya lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak kaya sehingga tingkat tabungan agregat
mengalami peningkatan dibarengi pertumbuhan ekonomi serta penanaman modal juga meningkat.

Berdasarkan pendapat Hajiji (2010), kesenjangan pendapatan bisa ditentukan dengan melihat tingkat perkembangan pembangunan, keberagaman etnis serta kegagalan pemerintahan juga adanya kediktatoran disuatu negara.

Hal ini membuat distribusi pendapatan memburuk, kemudian distribusi pendapatan akan mengalami peningkatan lalu ketimpangan akan berkurang sehingga tercipta kesetaraan dalam masyarakat.

Sedangkan Arsyad (2010) berpendapat bahwa ada 8 faktor penyebab terjadinya kesenjangan pendapatan di suatu wilayah, antara lain:

  • Penurunan pendapatan perkapita karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.
  • Terjadinya inflasi, yakni pendapatan meningkat tapi tak dibarengi peningkatan jumlah produksi barang.
  • Adanya pembangunan yang tidak merata antar wilayah.
  • Terjadinya mobilitas sosial yang rendah.
  • Kurs negara berkembang yang memburuk dalam perdangan dengan negara maju akibat tidak elastisnya permintaan barang ekspor negara maju terhadap negara berkembang.
  • Usaha kerajinan rakyat layaknya industri rumah tangga dan lainnya mengalami kehancuran.
  • Kebijakan industri substitusi impor yang dilaksanakan menyebabkan peningkatan harga guna menjaga usaha kapitalis.
  • Banyaknya penanaman modal dalam proyek yang bermodal intensif, sehingga profit pendapatan modal kerja tambahan yang lebih besar dibanding profit pendapatan kerja, sehingga jumlah pengangguran meningkat.

Indikator Ketimpangan Pendapatan

Ada beberapa metode pengukuran atau indikator kesenjangan pendapatan diantaranya yaitu:

Distribusi Ukuran

Todaro & Smith berpendapat bahwa ukuran yang sering dipakai ekonom dalam mengukur ketimpangan pendapatan yaitu distribusi ukuran pendapatan atau distribusi pendapatan perseorangan, dimana ukuran ini menghitung jumlah pendapatan yang diperoleh setiap rumah tangga atau yang diterima setiap orang.

Baca Juga : Pengertian Status Sosial Ekonomi

Umumnya yang pertama kali dihitung untuk mengetahui ketimpangan yaitu membandingkan persentase perolehan pendapatan dari 40% penduduk miskin dengan persentase perolehan pendapatan dari 20% penduduk kaya. Ketimpangan dikatakan berat jika 40% penduduk miskin memperoleh kurang dari 12% pendapatan nasional, dan ketimpangan dikatakan ringan jik 40% penduduk miskin memperoleh 17% pendapatan nasional.

Dilihat dari distribusi ukuran, tingkat ketimpangan pendapatan dibedakan menjadi (Hudiyanto:2014):

  • Ketimpangan ringan, jika jumlah pendapatan 40% penduduk termiskin diatas 17% dari pendapatan nasional.
  • Ketimpangan sedang, jika jumlah pendapatan 40% penduduk termiskin sekitar 12%-17% dari pendapatan nasional.
  • Ketimpangan berat, jika jumlah pendapatan 40% penduduk termiskin kurang dari 12% dari pendapatan nasional.

Bank Dunia

Bank Dunia menyatakan jika pengukuran pendapatan dilakukan dengan menghitung persentase jumlah penghasilan penduduk dengan membandingkan penduduk berpenghasilan rendah dan jumlah keseluruhan pendapatan penduduk. Menurut Bank Dunia, ketimpangan pendapatan diklasifikasikan menjadi 3, diantaranya

  • Ketimpangan rendah, yaitu dimana pendapatan 40% penduduk miskin > 17% dari pendapatan keseluruhan.
  • Ketimpangan sedang, yaitu dimana pendapatan 40% penduduk miskin berkisar antara 12-17 persen dari pendapatan keseluruhan.
  • Ketimpangan tinggi, dimana pendapatan 40% penduduk miskin < 12% dari pendapatan keseluruhan.

Kurva Lorenz

Conrad Lorens merupakan tokoh yang pertama kali memperkenalkan kurva Lorenz, yaitu kurva untuk menganalisa personal distribution of income. Kurva lorens ini menjelaskan hubungan antar kelompok masyarakat dan pangsa pendapatannya. Ini juga menjelaskan hubungan persentase jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang diperoleh. Perhatikan gambar kurva lorenz berikut ini.

Kurva lorenz berada dalam bujur sangkar dengan bagian vertikal menggambarkan persentase pendapatan nasional dan bagian horizontal menggambarkan persentase penduduk. Letak kurva ini berada pada bagian diagonal utama dari bujur sangkar. Apabila kurva lorenz semakin lurus mendekati diagonal maka diartikan bahwa distribusi pendapatan yang makin rata dan apabila kurva lorenz semakin melengkung atau menjauh berarti ketimpangan semakin memburuk.

Baca Juga : Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Rasio Gini

Tokoh pencipta rasio gini yaitu Corrado Gini. Rasio gini dihitung menggunakan kurva lorenz dengan membandingkan bidang yang disekat oleh garis regional dengan garis melengkung sebagai penyimpangan diagonal. Nama lain rasio gini adalah indeks gini atau koefisien gini.

Angka indeks gini berada di 0 dan 1. Jika angka gini = 0 maka menjelaskan bahwa terjadi pemerataan sempurna diantara orang berpendapatan sama, jika angka gini = 1 maka menjelaskan bahwa terdapat ketidakmerataan yang sempurna.

Rasio gini juga menjelaskan kesenjangan dengan alat analisa rasio diantaranya produk domestik bruto dan pendapatan perkapita suatu negara. Selain itu, ini digunakan untuk menghitung ketidakmerataan distribusi pendapatan penduduk di negara dan banyak sektor. Indek ini bisa memperlihatkan perubahan distribudi pendapatan di sebuah negara pada periode tertentu, sehingga dapat memberitahukan apakah ketimpangan di suatu negara mengalami penurunan atau justru mengalami peningkatan.

Perhatikan gambar kurva rasio gini berikut ini:

Rumus menghitung indeks gini:

Keterangan:
G = Rasio gini
Pi = Persentase rumah tangga pada kelas pendapatan ke-i
Qi = Persentase kumulatif pendapatan hingga kelas-i
Qi-1 = Persentase kumulatif pendapatan hingga kelas ke-i
k = Jumlah kelas pendapatan

Terdapat 5 tingkatan kesenjangan pendapatan dilihat dari indeks gini (Sastra, 2017), diantaranya:

  • Ketimpangan sangat rendah, ini terjadi apabila indeks gini berada diangka < 0.2.
  • Ketimpangan rendah, ini terjadi apabila indeks gini berada diangka 0.2-0.39.
  • Ketimpangan sedang, ini terjadi apabila indeks gini berada diangka 0.4-0.59.
  • Ketimpangan tinggi, ini terjadi apabila indeks gini berada diangka 0.6-0.79.
  • Ketimpangan sangat rendah, ini terjadi apabila indeks gini berada diangka 0,8.

Baca Juga : Pengertian Rasio Keuangan

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian ketimpangan pendapatan menurut para ahli, penyebab dan indikator ketimpangan pendapatan secara lengkap. Semoga bermanfaat