Pengertian Audit, Jenis-Jenis, Dan Tujuan Audit Terlengkap

Posted on

9 Pengertian Audit Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Dan Tujuan Audit Terlengkap – Kalian pasti pernah mendengar tentang audit, namun banyak dari kalian yang belum mengetahui pengertian audit secara umum.

Audit atau Auditing atau Pemeriksaan adalah evaluasi terhadap suatau organisasi, sistem, ataupun produk. Pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak untuk melaksanakan audit disebut dengan auditor. Tujuan auditor adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Kali ini kita akan membahas tentang Pengertian audit menutut para ahli, jenis-jenis audit serta tujuan audit secara lengkap.

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

Sukirsno Agoes (2004)

Menurutnya, Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan dan catatan akutansi serta bukti pendukung yang disusun oleh managemen entitas atau perusahaan atau organisasi yang dilakukan secara sistematis dan kritis oleh pihak yang independen dalam rangka memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan.

Mulyadi (2002)

Menurutnya, Auditing adalah proses sistematis demi memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif atas kegiatan ekonomi suatu entitas dengan tujuan menetapkan kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditentukan serta penyampaian hasil pemeriksaaan kepada pengguna yang bersangkutan.

Whittington, O. Ray and Kurt Pann (2012)

Menurut Mereka, Audit adalah pemeriksaaan hasil laporan keuangan entitas atau perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen.

Dengan mengamati, memeriksa dokumen dan asset, dan bertanya baik di dalam ataupun luar perusahaan serta melakukan prosedur audit, auditor akan mendapatkan data yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan dan kegiatan perusahaan selama periode yang diaudit.

Arens dan Lobbecke (2003)

Menurut mereka, Auditing sebagai proses pengumpulan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi untuk dapat menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Konrath (2002)

Menurutnya, Audit adalah suatu proses yang sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti asersi mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi untuk meyakinkan keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil laporan pada pihak yang berkepentingan.

A Statement of Basic Auditing Concept (ASOBAC)

Menurut ASOBAC, Audit adalah proses sistematis guna mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai pernyataan kejadian dan tindakan ekonomi dengan tujuan menentukan kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Sawyer (2005)

Menurutnya, Audit adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor (orang yang melakukan audit) terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach)

Menurutnya, Audit merupakan aktivitas independen, keyaknan obyektif dan konsultasi yang dirancang guna menambah nilai dan meningkatkan operasi entitas atau organisasi atau perusahaan. Audit membentuk suatu entitas mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan yang sisematis dan konsisten untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen dan pengendalian ataupun proses tata kelola.

PSAK – Tim Sukses UKT Akuntansi 2006

Menurut PSAK, Audit adalah proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas asersi atau pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan dan kenyataan yang terjadi.

Jenis-Jenis Audit

Berikut ini adalah jenis-jenis Audit:

Audit Keuangan

Audit Keuangan adalaha audit yang dilakukan pada laporan keuangan suatu entitas (perusahaan ataupun organisasi) yang akan menghasilkan pendapat atau opini dari pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.

Audit Operasional

Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi strandar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas dan keekonomisan.

Audit Ketaatan

Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit sudah mengikuti prosedur, standar dan juga aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwnang.

Audit Investigasi

Audit Investigasi adalah:

  • Serangkaian kegiatan recognize atau mengenali, identify atau mengidentifikasi, dan examine atau menguji secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi atau negara atau daerah).
  • “a search for the truth, in the interest of justice and in accordance with specification of law” (di negara common law)

Dengan demikian, audit adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut tentang:

  1. Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
  2. Informasi yang dapat diukur.
  3. Entitas ekonomi
  4. Dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang berkompeten dan indepenen yang disebut dengan Auditor.
  5. Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.
  6. Melaporkan hasilnya.

Tujuan Audit

Berikut ini adalah tujuan dari pelaksanaan audit:

Kelengkapan atau Completeness
Tujuan audit sebagai kelengkapoan yaitu untuk meyakinkan seluruh peristiwa transaksi telah tercatat atau telah dimasukkan dalam jurnal secara aktual.

Ketepatan atau Accurancy
Tujuan audit sebagai ketepatan yaitu untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan sudah dicatat berdasaekan jumlah, perhitungan dan pengklarifikasian yang tepat.

Eksistensi atau Existence
Tujuan audit sebagai eksistensi yaitu untuk memastikan bahwa semua asset dan kewajiban yang dicatat mempunyai keterjadian pada waktu dan tanggal tertentu, tidak fiktif.

Penilaian atau Valuation
Tujuan audit sebagai penilaian yaitu untuk memastikan penerapan prinsip -prinsip yang berlaku secara umum.

Klasifikasi atau Classification
Tujuan audit sebagai klarifikasi yaitu untuk memastikan seluruh transaksi yang dicantumkan dalam jurnal dan dikelompokkan dengan tepat berdasarkan golongan akun yang tepat juga.

Pisah batas atau Cut-off
Tujuan audit sebagai Pisah batas yaitu untuk memastikan bahwa transaksi yang dekat dengan tanggal neraca tercatat dalam periode yang tepat. terkadang yang sesekali salah dalam pencatatan yaitu transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi.

Pengungkapan atau Disclosure
Tujuan audit sebagai Pengungkapan yaitu untuk memastikan bahwa saldo akun dan seluruh persyaratan pengungkapan yang berkaitan sudah disajikan dan dijelaskan dengan wajar dalam laporan keuangan dan isi catatan jkaki laporan tersebut.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Audit, Jenis-Jenis, Dan Tujuan Audit Terlengkap . Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya.