Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di India dan Pakistan

Posted on

Islam abad modern menurut ahli sejarah terjadi mulai tahun 1800 Masehi hingga sekarang. Masa ini disebut juga masa pembaruan karena umat Islam menyadari dan tergerak untuk melepaskan diri dari keterpurukan setelah tenggelam cukup lama. Peristiwa apa saja yang terjadi pada masa pembaruan tersebut? Simaklah uraian berikut

islam di pakistan

Perkembangan Pembaruan Islam di India dan Pakistan

Pembaruan Islam juga merambah India-Pakistan pasca hancurnya Dinasti Mogul di India. Salah satu tokoh pembaruan di India adalah Syah Waliyullah.Syah Waliyullah adalah tokoh pembaruan di bidang akidah. Ide-ide pembaruan di bidang akidah dilakukan dengan memurnikan tauhid dan ajaran Islam dari bid’ah dan khurafat. Gerakan ini oleh para penulis Barat disebut dengan Wahabiyah India karena ide pembaruannya hampir sama dengan Gerakan Wahabi di Arab Saudi.

Selanjutnya, ide-ide yang diusung oleh Syah Waliyullah meluas dan dikenal sebagai Gerakan Mujahidin. Gerakan Mujahidin melihat kelemahan umat Islam disebabkan oleh beberapa hal berikut.

  1. Perubahan sistem pemerintahan Islam dari kekhalifahan ke sistem kerajaan.
  2. Perubahan dari sistem demokrasi ke sistem autokrasi.
  3. Perpecahan di kalangan umat Islam disebabkan timbulnya banyak aliran dan paham yang dihadapi.
  4. Masuknya adat istiadat dan ajaran di luar Islam dalam keyakinan umat Islam.

Munculnya berbagai permasalahan yang menyebabkan kemunduran kaum muslimin mendorong Syah Waliyullah menyerukan untuk kembali pada sistem pemerintahan sebagaimana masa Khulafaur Rasyidin. Pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin, musyawarah menjadi jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dengan tetap mengacu pada Al-Qur’an dan hadis. Selain itu, kepentingan rakyat memperoleh perhatian dan prioritas utama dari pemerintah.

Pembaruan di bidang akidah yang diusung oleh Syah Waliyullah diteruskan oleh Sayyid Ahmad Khan. Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa kemunduran umat Islam India disebabkan agama yang dianut bukan Islam yang murni. Islam yang dianut oleh mayoritas umat Islam India-Pakistan telah bercampur dengan paham dan praktik yang berasal dari Persia dan India. Oleh karena itu, umat Islam India harus kembali pada ajaran Islam yang murni dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan sunah.

Pembersihan terhadap tauhid umat Islam India mutlak dilakukan. Paham dan praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam harus dihapus. Paham dan praktik kaum sufi seperti kepatuhan yang tidak terbatas kepada guru harus dihapus. Paham animisme dan adat istiadat yang masih melekat pada umat Islam India juga harus dibersihkan.

Sayyid Ahmad Khan juga menentang taklid pada pendapat ulama termasuk kepada keempat imam mazhab. Dengan dilarangnya taklid berarti pintu ijtihad masih terbuka lebar. Ijtihad diperlukan untuk memperoleh interpretasi baru terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis.

Secara terperinci pembaruan di bidang tauhid yang terjadi di India-Pakistan meliputi hal-hal berikut.

  1. Zat yang boleh disembah hanya Allah Swt. secara langsung tanpa perantara dan tanpa ucapan yang berlebihan.
  2. Makhluk tidak boleh diberikan sifat-sifat Tuhan. Malaikat, roh, wali, dan makhluk lain tidak memiliki kekuasaan untuk menolong manusia dalam mengatasi kesulitan.
  3. Sunah (tradisi) yang diterima hanya sunah rasul dan sunah yang tumbuh pada masa Khulafaur Rasyidin.

Sayyid Ahmad Khan juga melakukan pembaruan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Dalam mengadakan pembaruan, Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam usaha mendukung dan menyebarluaskan ide-ide pembaruannya, Sayyid Ahmad Khan mendirikan sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di Aligarh. Melalui sekolah yang didirikannya Sayyid Ahmad Khan menyuarakan ide-ide pembaruan sehingga tersebar luas dan dikenal sebagai Gerakan Aligarh.

Tokoh lain yang melakukan pembaruan di bidang pendidikan adalah Ahmad Syahid. Ahmad Syahid merupakan seorang pengikut Syah Waliyullah. Para pengikut Syah Waliyullah dan Ahmad Syahid mendirikan Darul Ulum Deoband, sebuah perguruan tinggi Islam di India-Pakistan. Pada awalnya perguruan tinggi tersebut hanya sebuah madrasah kecil di wilayah Deoband. Dari perguruan tinggi ini lahirlah ulama-ulama besar India yang menentang Inggris. Ulama-ulama tersebut juga memiliki pengaruh besar terhadap pembaruan awal masyarakat Islam India. Kedudukan Deoband di India sama dengan kedudukan al-Azhar di Mesir.

Perguruan Deoband dan Aligarh memiliki pendapat yang sama tentang perlunya ijtihad dan haramnya taklid. Akan tetapi, dalam soal keagamaan, perguruan Doeband memilih kembali pada tradisi Islam masa Rasulullah saw. Sementara itu, perguruan Aligarh memilih mengembangkan ijtihad dan interpretasi baru terhadap Al-Qur’an dan hadis yang sesuai dengan keadaan terkini kaum muslimin India. Kelompok Aligarh berpendapat, Islam bukanlah agama yang statis, kecuali dalam praktik ibadah mahdah. Islam adalah agama yang dinamis serta mampu berinteraksi dengan segala keadaan dan zaman.

Sayyid Ahmad Khan dengan Gerakan Aligarh-nya di India-Pakistan juga mengadakan pembaruan di bidang politik. Gerakan ini menganut politik akomodatif. Melalui gerakan politik tersebut kaum muslim India memiliki akses yang lebih luas terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai oleh orang-orang Eropa. Hal ini membuka cakrawala berpikir umat Islam India terhadap cara perjuangan di bidang politik.

Muhammad Iqbal dan Muhammad Ali Jinnah merupakan dua nama pembaru yang bergerak di bidang politik. Muhammad Iqbal merupakan seorang ilmuwan, penyair, dan filsuf. Dalam perjuangannya di bidang politik, Muhammad Iqbal bergabung dengan Liga Muslimin. Muhammad Iqbal pada awalnya mendukung ide nasionalisme India. Akan tetapi, ia mengubah pandangannya setelah melihat kecenderungan yang ditampakkan oleh orang-orang Hindu. Selanjutnya, ia menuntut pemerintahan dan negara tersendiri bagi umat Islam.

Pada saat Muhammad Ali Jinnah memegang kepemimpinan Liga Muslimin, perjuangan menuju Negara baru mulai tampak. Di tangan Ali Jinnah, ide membentuk negara baru memperoleh identitas dengan munculnya konsep negara Islam Pakistan. Dukungan terhadap Liga Muslimin dan Aji Jinnah bertambah kuat setelah mereka dikecewakan oleh Partai Kongres Nasional yang lebih mengutamakan orang-orang Hindu. Akhirnya, melalui perjuangan panjang yang dimulai dari Syah Waliyullah, Gerakan Aligarh oleh Sayyid Ahmad Khan, hingga Muhammad Iqbal dan Muhammad Ali Jinnah, lahirlah negara Islam Pakistan yang diresmikan pada tanggal 15 Agustus 1947.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di India dan Pakistan. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.


Baca postingan selanjutnya:

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Turki

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Mesir

Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Hejaz (Arab Saudi)

Persiapan Dan Tatacara Ceramah Dalam Tablig Dan Dakwah

Pengertian Serta Pentingnya Tablig Dan Dakwah Dalam Umat Beragama Islam

Persiapan dan Praktik Yang dilakukan Pada Khotbah Shalat Jumat